...

6.2K 680 226
                                    


genre: humor, romance

rating: semi-mature

warning: Short oneshot 3k to celebrate BibleBuild Valentine's Day. ABOverse, Omega!Build & Alpha!Bible, fluff, implisit-mature scene, mature-theme, remake from X1 fanfic (Dine with the Devil) and inspired from Never Twice dining scene.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


Build Jakapan Puttha itu sangat menjaga diri. Berapa kali ia punya kekasih? Bisa dihitung dengan jari mungilnya. Satu tangan saja cukup. Terakhir ia punya kekasih? Setahun yang lalu, sepertinya. Begitu lama, sampai semua teman-temannya mengejeknya gagal move on. Tidak benar tapi mungkin tidak salah juga, Build juga tak paham. Mungkin ia sibuk dengan pekerjaannya sendiri, sampai lupa mencari pasangan. Ia sibuk bekerja di rumah sakit—kelewatan sibuknya. Awalnya, ia sengaja melakukannya supaya bisa melupakan JJ, mantan terakhirnya, tapi rupanya sibuknya keterusan juga.

Tahu-tahu, si mantannya yang gila gym itu—sudah punya gandengan baru, seorang omega yang benar-benar terlihat omega: cantik dan segalanya yang membuat si Jakapan yang punya hobi boxing itu semakin insecure. Bagaimana tidak, dia omega tapi kelakuannya seperti alpha.

Tuhan bercanda.

"Kenapa nggak menemui dokter itu aja sih, Jakapan?"

Itu suara Tong Thanayut, tetangganya dari masih pakai popok yang sudah seperti kakak angkatnya sendiri. Enteng sekali memberi saran. Padahal Build sangat-sangat menghindari orang yang dibicarakan P'Tong.

Namanya?

Ah, Build kesal kalau mengingatnya. Ingat, Build sangat menjaga diri. Tapi pertahanannya jebol gara-gara heat-nya (dan telat minum obat), lalu soju oleh-oleh dari Korea yang ia terima dari Jeff yang ia minum sebelumnya, dan berita soal JJ yang mengonfrontasinya apa Build memang gagal move on. Sudah semengenaskan itu kondisinya waktu itu, tiba-tiba dokter pindahan baru itu muncul mencarinya, dan terjadilah yang tidak-tidak.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sebulan yang lalu.

Build meringkuk di apartemennya. Hari sudah malam ketika ia merosot ke bawah sofa—tersiksa sendiri gara-gara salah perhitungan heat-nya. Biasanya tidak pernah meleset. Ia mulai menyalahkan tingkat stress-nya karena pekerjaan sekaligus karena terpikir mantannya yang menyebalkan, yang membuat hormonnya berantakan. Kini, bau wangi dari tubuhnya sendiri malah membuat dirinya pusing. Lebih pusing gara-gara bel apartemennya meraung-raung tak henti. Kakak angkat menyebalkan, disuruh datang sore malah datang malam-malam begini. Jakapan tidak bisa berpikir—ia tidak ingat apakah ia mengganti password apartemennya sampai Tong tidak bisa masuk sendiri.

Unholy BibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang