5. Hari Pertama Sekolah pt.2

7 4 0
                                    

Mapel jam pertama adalah matematika, sangat membosankan bukan?. Yang lebih parah adalah baru saja masuk dan pelajaran biasa, tapi malah langsung ada matematika. Ya, walaupun cuma 3 jam pelajaran, tapi in my opinion itu lamaa.

Tak terasa 3 jam pelajaran itu sudah selesai dan ya, benar sekali bel yang ditunggu-tunggu sudah berbunyi. Kalian pasti tau bel apa itu? Benar sekali bel istirahat pertama. Aku, Juli, dan Mei langsung bergegas pergi ke kantin, tapi sayangnya kantin itu sangat ramai sekali. Tapi karena lapar kami menerobos saja, hehe.

"BULANN!~"

Aku yang mendengar ada seseorang yang memanggil namaku refleks menoleh dan mencari dari mana sumber suara itu. Dan ternyata Dwi, tapi ia tidak sendiri. Ada Naren dan yang satu lagi aku tidak mengenalnya. Dwi menghampiriku, Naren juga menghampiri Mei dan yang satu lagi hanya mengekor di belakang Dwi dan Naren.

"Bulannn!~" panggil Dwi lagi sambil menghampiriku.

"Kuloo, kenapa?" —Bulan

"Gapapa, hehe" —Dwi

"Okey, oh iya yang satu lagi siapa?" —Bulan

"Oh sini tak kenalin, dia temanku sama Naren. Namanya Vio Putra Angkasa, dia anak kelas 7C" —Dwi

"Jadi gak sekelas sama kamu dan Naren?" —Bulan

"Iya Mbak" jawab Dwi sambil tersenyum.

Jadi disini Bulan, Mei, dan Juli udah jajan ya. Terus Naren sama Mei juga ngobrol sendiri, Juli cuma diam dan pasrah saja. Setelah membicarakan hal yang gak jelas, akhirnya mereka kembali ke kelas masing‐masing.

Dan ya, Bulan, Mei, dan Juli sudah sampai di kelas. Akhirnya mereka bisa memakan jajanan yang sudah di beli. Mereka makan sambil mengibah, sungguh seru sekali! Ya, walaupun Bulan tau jika mengibah itu dosa.

Bel sudah berbunyi menandakan bahwa istirahat pertama sudah selesai dan juga menandakan bahwa jam pelajaran keempat akan dimulai, kalian tau dijam keempat ini mapel apa? Sungguh menyebalkan kenapa harus IPA? Padahal tadi sudah matematika dan ya mapel untuk jam pelajaran ketujuh adalah bahasa indonesia, sungguh perpaduan yang mematikan. Oh iya, di hari Kamis cuma ada tiga mapel saja. Jadi cuma sembilan jam pelajaran, itu pun dibagi menjadi 3 jam setiap mapel.

Akhirnya tiga jam pelajaran mapel IPA sudah selesai dan bel sudah berbunyi menandakan istirahat kedua. Kalian pasti tau kan, hehe. Sudah pasti mereka bertiga langsung bergegas untuk ke kantin. Sudah jelas mereka pasti jajan. Selesai jajan mereka kembali ke kelas dan memakan jajanan tersebut, sambil membicarakan hal random.

Tak terasa waktu berjalan cepat, bel berbunyi menandakan istirahat kedua sudah selesai dan juga menandakan bahwa jam pelajaran ketujuh akan dimulai.

Finally waktu yang sangat‐sangat ditunggu telah tiba, yaitu pulang sekolah. Bulan, Mei, dan Juli berjalan bersama menuju pintu gerbang sekolah.

"Mei, kamu ama Naren?" —Juli

"Heem" jawab Mei meringis.

"Dih, bucin" —Bulan

"Iri ya?" —Mei

"Gak ya, stay halal sist! Ingat 17:32. Al-Isra' ayat 32!" —Bulan

"No komen" —Juli

"Iya-iya Bulan aku tau" —Mei

"Udah-udah, ayo pulang" —Bulan

"Iya, Naren dah njemput kamu tuh Mei" —Juli

"Okey! Duluan ya!" —Mei

"Wokee!" —Bulan dan Juli

Karena keasyikan mengobrol Bulan sampai lupa jika belum ngechat atau menelfon Kak Langit. Juli juga sampai lupa belum menelfon atau ngechat orang tuanya. Dan saat mereka ingin menelfon minta dijemput, tiba-tiba Dwi dan Vio lewat, mereka menghampiri Bulan dan Juli. Dwi dan Vio menawarkan tumpangan. Awalnya Bulan menolak tawaran Dwi, Juli juga tampak ragu untuk menerima tawaran dari Vio. Namun pada akhirnya Bulan menerima tawaran Dwi dan Juli akhirnya juga menerima tawaran dari Vio.

Akhirnya Bulan diantar pulang oleh Dwi dan Juli diantar pulang oleh Vio. Di perjalanan Dwi berbicara hal random, mulai dari membicarakan tentang kelasnya, pelajarannya, teman-teman kelasnya. Dia crewet sekali tapi tak tau mengapa, Bulan juga malah ikut bercerita dan menjawab ocehan Dwi.

Tapi Dwi tidak langsung mengantarkan Bulan pulang, dia malah tidak mengikuti arahan Bulan. Dwi malah berhenti di IndoApril, dia bilang ingin mampir sebentar.

"Heh? Kenapa malah ke sini? Ini bukan jalan ke rumahku" —Bulan

"Iya tau! Aku mau mampir ke IndoApril dulu. Kamu jangan banyak gerak! Diem dulu! Ntar kalau oleng gimana? Bisa jatuh loh!" —Dwi

"I-iya maap..." Bulan refleks pegangan erat.

"Wah aku dipeluk Bulan, mimpi apa aku semalem" goda Dwi.

"Dih geer" Bulan melepaskan pegangannya.

"Pegangan!" —Dwi

"Iye" —Bulan

Akhirnya mereka sudah sampai di IndoApril. Di sana Dwi menyuruh Bulan untuk turun dan ikut masuk, padahal Bulan sudah bilang jika uangnya sudah habis. Tapi Dwi terus memaksa Bulan dan pada akhirnya Bulan menurut karena orang-orang memperhatikan mereka berdua yang bertengkar, padahal itu cuma karena masalah kecil. Jujur saja Bulan malu karena orang-orang yang lewat memperhatikan mereka berdua.

Dwi menggandeng tangan Bulan dan menariknya. Dia menyuruh Bulan untuk mengambil apa yang Bulan mau, tapi Bulan menolaknya. Untungnya kali ini Dwi menurut. Dwi menarik tangan Bulan menuju ke tempat es krim, dia mengambil es krim cone rasa coklat silverking. Dia juga menarik Bulan pergi ke tempat makanan ringan, dia mengambil beberapa makanan ringan. Setelah itu Dwi pergi ke kasir, mereka duduk di kursi depan IndoApril.

"Nih buat kamu, kamu suka es krim kan?" Dwi memberikan satu es krim untuk Bulan.

"Makasih! Suka banget dong!" jawab Bulan dengan semangat, sambil mengambil es krim pemberian Dwi.

Dwi hanya tersenyum saat mendengarkan jawaban dari Bulan.

 


TBC
MAAF KALO GAK NYAMBUNG 🙏🏿

KALO TYPO TOLONG DI INGATKAN YA!

The Moon Is Beautiful Isn't It [END]Where stories live. Discover now