10. Dia Ngechat

6 3 0
                                    

Bulan akhirnya membalas pesan WA dari Dwi dengan perasaan yang masih tidak karuan.

Dwiii
| Bulan? Assalamualaikum
| Udah dirumah?
19.00

Iya, waalaikumsalam |
Udahlah |
19.05

Dwiii
| Alhamdulillah kalau gitu
| Sibuk ga? Kalau mau, ayo main
19.06

Iyaa |
Ga, yaudah ayo |
19.06

Dwiii
| Tak jemput ya? Sekalian main sama teman-teman
19.07

Ok, bentar mau siap-siap dulu |
Mei sama Juli? |
19.07

Dwiii
| Siap
| Iya, ada Naren sama Vio juga
19.08

Setelah mendapatkan pesan dari Dwi, Bulan refleks berdiri. Langit dan Sekar pun bertanya "Kenapa Dek?". Bulan langsung menjawab "Gapapa Kak" dengan tertawa kecil. Bulan juga meminta izin kepada Langit karena ia akan pergi keluar bersama teman-temannya. Langit pun mengizinkan Bulan untuk pergi bersama teman-temannya.

Sesudah bilang dan meminta izin ke Kakaknya, Bulan langsung bergegas pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap. Beberapa menit kemudian Bulan turun ke bawah sambil melihat ke handphone nya dan ternyata benar, ada notif dari Dwi. Lalu Bulan membuka dan membalas pesan dari Dwi.

Ok, btw aku udah siap nih |
Sorry kalau lama |
19.30

Dwiii
| Siap, utiwi
| Ga kok
19.30

Tak lama kemudian Dwi sampai di depan rumah Bulan, btw Bulan nunggu di depan setelah berpamitan kepada Kak Langit dan Kak Sekar. Oh iya gak cuma Dwi saja, ada Mei, Naren, Juli dan Vio. Sebelum berangkat Bulan berteriak pamitan kepada Kakaknya.

Skip dijalan ———>

"Mau kemana woy?!" —Vio

"Apa anj-?!" —Naren

"Gak dengerkan! Makanya jangan ngebut!" —Mei

"Iya tuh" —Juli

"BULAN! KOK DIEM AJA?!" —Mei

"Gapapa!" —Bulan

"JADI MAU KEMANA?!" —Vio

"IKUTIN GUE AJA!" —Dwi

Skip sampai ———>

Mereka pun memparkirkan motor di tempat parkir.

"Njir pasar malem?!" —Naren

"Buta lo?! Udah tau ini pasar malem, malah nanya!" —Mei

"Sante woy! Baru aja sampe, udah pada gelud aja" —Vio

"Gak boleh gitu!" —Juli

"Maaf ya sayang?" —Naren

"Ya" —Mei

"Mereka tu suka gelud tapi masih langgeng loh" —Bulan

"Iya tu" —Dwi

"Btw kita kayak triple date loh" —Juli

"Eh iya!" —Mei

"Jadi mau bareng atau misah?" —Vio

"Gimana Wi?" —Naren

"Ngikut aja" —Dwi

"Yang cewek gimana?" —Vio

"Ngikut" —Mei

"Aku juga ngikut" —Juli

"Bulan gimana?" —Mei dan Juli

"Aku ngikut aja, hehe" —Bulan

"Okey, tapi jangan diem aja" —Mei dan Juli

Setelah perbincangan mereka berenam yang tidak jelas itu, mereka memilih untuk sendiri-sendiri dan berakhir Bulan pergi bersama Dwi. Karena waktu Bulan bilang ingin sendiri saja, teman-teman melarangnya. Katanya harus berdua-berdua, sebenarnya Bulan mungkin tau bahwa teman-temannya sengaja melakukan itu agar hubungan pertemanan Bulan dan Dwi menjadi seperti dulu lagi.

Bulan hanya pasrah, tiba-tiba ditengah keheningan malam itu. Dwi membuka mulut dan memulai pembicaraan.

"Mau naik apa?" —Dwi

"Hah? Naik?" —Bulan

"Iya, kamu gak mau naik-naik?" —Dwi

"Gaklah, kamu mau naik?" —Bulan

"Gak, terus mau kemana?" —Dwi

"Yaudah, jajanlah!" jawab Bulan sumringah.

"Oh iya, gue lupa bocil satu ink sukanya jajan" ucap Dwi dalam hati.

"Ayo! Mau beli apa dulu?" —Dwi

Setelah pembicaraan itu, Bulan mengajak Dwi pergi ke warung yang berjualan cimol, tahu crispy, crepes, piscok, boba, pop ice, es krim, tahu gejrot, dll. Btw Bulan jajan pake uangnya sendiri, Dwi cuma mbeliin boba sama piscok aja. Bulan jajan banyak karena tadi dikasih uang sama Kak Langit.

"Masih mau jajan?" —Dwi

"Gak tau, makasih buat boba sama piscoknya!" —Bulan

"Nih jajananmu udah banyak, masama!" —Dwi

"Maaf ya? Berat gak?" —Bulan

"Gapapa, gaklah" —Dwi




TBC

MAAF KALO GAK NYAMBUNG 🙏🏿

KALO TYPO TOLONG DI INGATKAN YA!

The Moon Is Beautiful Isn't It [END]Where stories live. Discover now