Story XXV

1K 37 0
                                    

"Allah tidak akan sejahat itu, melepaskan Roh dari Raga yang belum sempat bahagia"

=========================================

Pagi ini, Azela dan Azely bersiap untuk pergi kesekolah. Khas dengan mata sembab yang sudah menghiasi wajah mereka beberapa minggu ini.

"Jely, kalo seandainya Kak Asha sama Kak Alfa gabisa sembuh gimana?" tanya Azela sembari menunduk.

Azely tersenyum dan menepuk-nepuk punggung belakang kembarannya.
"Mereka bakal sembuh kok la, mau gimanapun Allah gabakal ngasih hidup sesingkat itu sama orang yang belum bahagia" jawab Azely.

Azela memandangi wajah kembarannya.
"Allah itu baik la, Allah gabakal biarin Kak Asha sama Bang Alfa ninggalin dunia, sebelum mereka bersatu" lanjutnya lagi.

Azela tersenyum, mungkin itu memang balasan untuk Alfaka, tapi Aaliesha? Apa yang sudah dia lakukan?

"Lo gak bakal ninggalin gue kan ly?" tanya Azela.

"Gak kok" jawab Azely mantap.

Azela pun terkekeh karena respon kembarannya yang tanpa ragu-ragu.

★★★

Selama beberapa minggu ini, Aaliesha dan Alfaka belum juga sadarkan diri. Mereka berdua mengalami koma.

"Dorrrr"

"YAKKKKKK" teriakan dari gadis yang tengah melamun.

"Kagetan banget sih lu han"

"Yaiyalah, lo pikir gak kaget digituin?" tanya Jihan.

Yang ditanya hanya terkekeh.
"Lagian lo ngelamun mulu"

"Dih suka suka gue dong" cetus Jihan.

"Iya deh suka-suka lo"

"Lagian lo tuh kenapa sih lang, suka banget dateng diem-diem kan lo tau kalo gue tuh orangnya kagetan" jelas Jihan panjang lebar.

Gilang hanya menganga, melihat Jihan yang nyerocos tanpa tarikan nafas.

"Buset, lo ngomong apa ngerap tuh?" tanya Gilang.

"Ishhhh"

"Wkwkwkwk"

Ditengah perbincangan Jihan dan Gilang, Jihan mendapat pesan dari seseorang.

"Nomor tidak dikenal" ucap Jihan kecil, sepertinya Gilang tidak mendengarnya.

'Siapa nih? Kok tiba-tiba ngajak ke taman belakang?' Jihan ragu, pasalnya itu nomor dari orang yang tidak ia kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Siapa nih? Kok tiba-tiba ngajak ke taman belakang?' Jihan ragu, pasalnya itu nomor dari orang yang tidak ia kenal.

'Tapi kenapa katanya gaboleh ajak orang lain yah?'

'Duh dateng gak yah?'

Banyak sekali pertanyaan yang ada diotak Jihan, ia benar-benar tidak tau harus bagaimana.

"Woi ngapain sih lu? Mikirin apaan?" Gilang menyadarkan Jihan dari lamunannya.

"Apaan sih lo lang, suka banget ngagetin orang" ucap Jihan.

"Yah abis nya" ucap Gilang tak mau kalah.

"Udalah gue mok pergi dulu, byeeeee" ucap Jihan dan berlalu pergi, meninggalkan Gilang yang sedang bingung.

"Emang gini nih kalo setan dikasih raga" ucap Gilang.

★★★

Jihan melihat-lihat sekeliling, ia kemudian kembali membaca pesan dari nomor tidak dikenal.

Ia berdecih sebelum kembali melangkahkan kaki menuju taman belakang sekolah.

★★★

"Ayy"

"Iyaa?"

"Maafin Abang aku yah"

"Ih kamu apa-apaan sih yang"

"Maaf"

"Azela Margaretha, jodoh ku cinta ku gausah minta maaf, kamu gak salah"

"Tapi aku ngerasa bersalah" ucap Azela sembari menunduk.

"Ngerasa salah karena sikap Abang kamu?"

Azela mengangguk.

"Apaan sih, udah lupain pokoknya kamu jangan ngerasa kayak gitu lagi, mana nih jodoh aku yang ceria, yang dikit-dikit ketawa, dikit-dikit ngakak, dikit-dikit marah, kok sekarang malah nangis terus, gak cantik ah jelek jelek" celoteh Zoa panjang lebar.

"Iiiiiiii aku lagi sedih tauk" ucap Azela.

"Gaboleh sedih terus ay, harus optimis, mereka bakal baik-baik aja kok" ucap Zoa menenangkan.

Selama beberapa minggu ini, Azela selalu mengurung diri dikamar, begitupun dengan Azely. Mereka juga jarang tertawa, bahkan Azela yang seorang ekstrovert kini seakan berubah menjadi introvert.

Ditengah perbincangan mereka, Zio kembaran Zoa muncul tiba-tiba.

"Kalian liat Azely?" tanya Zio.

Azela dan Zoa hanya menggeleng.

"Huft" Zio prustasi.

"Zio, sabar yah sedikit lagiii aja sekarang situasinya lagi gak bagus" ucap Azela.

"Iya Jela" ucap Zio, ia pun pergi meninggalkan Azela dan Zoa.

"Gue harus gimana lagi sih Jel biar lo notice gue?"
"Gue capek sumpah"
"Se gak mau itu yah lo disukain sama gue?"
"Emang gue seburuk itu yah Jel?"

Zio bermonolog dengan dirinya sendiri, ia berjalan dengan menunduk.

Sampai...
"AZELY"

★★★

See you in the next story.

AALFAKASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang