25. Ragu dan Perkara Selesai

38 4 0
                                    

Andhera dan Senja kini sedang duduk berdua dikelas mereka. Senja hanya bergidik ngeri melihat tingkah aneh temannya itu. Senyum-senyum sendiri sambil melamun, itu yang Senja lihat saat ini.

"Heh kesambet apaan lo sanyam- senyum nggak jelas?!" tegurnya terlanjur takut melihat Andhera.

"Ja Ja Ja...menurut lo gue kenapa?" celetuk Andhera membuat Senja semakin tak mengerti. "Lo gila kali," jawab Senja mengundang toyoran dari Andhera.

"Yang jelas dong...lo aja nggak cerita, dari mana gue tau lo kenapa," cicit Senja membuat Andhera menyengir kuda.

Saat ini jam pelajaran olahraga telah selesai, siswa kelas ini sudah berhamburan untuk pergi ke kantin sekolah. Berbeda dengan Andhera dan Senja yang pergi ke kelas dan menikmati ruangan kosong yang sepi itu.

Dengan semangat Andhera menceritakan semua hal yang membuatnya banyak tersenyum akhir-akhir ini. Pemuda bernama Erlangga lah yang membuat hari Andhera sedikit lebih indah. Senja ikut tersenyum saat melihat sahabatnya itu dengan lancar membicarakan hal tentang Erlangga.

"Kayak wow gitu nggak sih Ja, dia itu bertanggung jawab banget," cetus Andhera diakhir ceritanya. "Lo suka sih sama dia," celetuk Senja membuat Andhera seketika terdiam.

"Apa iya ya?"

*****

"Lo kenapa bos? diem aja dari tadi?" tegur Zacky membuat Erlangga tergerak untuk menatap Zacky.

"Nggak tau juga sih Zack, gue masih ragu," balas Erlangga menanggapi Zacky.

"Ragu? Apa masalahnya?" Zacky terheran mendengar ucapan Erlangga. Apa yang membuat Erlangga ragu? Erlangga tak pernah ragu dalam mengambil keputusan.

Karena pelajaran olahraga telah selesai, Anggota King Tiger pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong seperti hati Kai. Erlangga duduk di meja kantin dengan Zacky yang sedang menikmati bakso miliknya. Berbeda dengan meja yang lumayan jauh, kini terdapat Jarvis yang sedang menikmati susu kotaknya bersama dengan Revan yang sedang bermain gitar yang ia bawa untuk melatih ekstra nanti. Kai? Kai duduk diantara barisan cewek-cewek dan sesekali menggoda teman satu kelasnya yang sedang menikmati makanannya. Jadilah Erlangga duduk berdua dengan Zacky.

Erlangga menceritakan semua keanehan dirinya akhir-akhir ini kepada Zacky. Zacky dengan fokus mencerna ucapan Erlangga dengan menganggukkan kepalanya.

"Lo mulai suka sama dia Lang," ucapan Zacky membuat Erlangga menatapnya fokus. "Kenapa lo bisa ngomong kalau gue suka dia?" heran Erlangga.

Zacky terkekeh pelan mendengar ucapan Erlangga. Temannya itu sangatlah polos. "Lo bisa ngasih perhatian dan kata-kata manis yang disukai cewek tanpa lo sadari? Apa lagi kalau bukan lo mulai tertarik sama dia?" tutur Zacky.

"Tapi kenapa gue kayak ragu ya?" heran Erlangga pada dirinya sendiri.

"Karena ini pertama kalinya lo kayak gini. Lo nggak pernah ngerasain rasa suka sama cewek lain sebelum Andhera dateng di hidup lo," jelas Zacky membuat Erlangga berfikir sejenak. Harus apa ia sekarang?

"Kalau emang lo suka, gas aja Lang jangan sampek lo nyesel karena keduluan sama orang lain. Jangan kayak gue, udah jelas diperhatiin, diperlakuin dengan spesial, tapi bodohnya gue malah ngarepin orang yang udah jelas-jelas nyakitin hati gue. Kalau aja waktu bisa diputar," Zacky tersenyum miris mengingat kebodohannya yang menyia-nyiakan kehadiran Senja dulu.

"Jadikan pelajaran, jangan menyia-nyiakan yang datang hanya untuk mengejar yang pergi," Revan tiba-tiba berdiri disamping meja mereka berdua dan menyahut pembicaraan mereka berdua.

"Langsung aja bos, ntar nyesel keduluan sama orang lain. Cewek kayak Andhera langka bos," ucapan Revan sukses membuat Erlangga terguncang untuk memiliki Andhera. Beberapa hari terakhir Andhera selalu berseliweran dalam pikirannya. Wajahnya, suaranya, tingkahnya selalu sukses menghentikan aktivitas Erlangga.

DANDELION | KING TIGER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang