vi

635 82 6
                                    

"Wah aku tidak menyangka kau mengambil cuti untuk kawin dengan kucingmu." Jimin berkata dengan wajah polosnya.

"Mulutmu itu sepertinya perlu di jahit Jimin. Sungguh kotor! Aku bukan kawin! Tapi menemani siklus Rut Ggukie! Lagi pun tidak ada penet-, tak Jimin! Kenapa aku harus menjelaskannya padamu!" Taehyung memukul bahu Jimin kencang. Ingat meski wanita Taehyung adalah pegang sabuk hitam taekwondo.

Ini sudah seminggu sejak siklus Rut Jungkook berakhir. Taehyung sudah kembali ke kantornya. Perkiraan izin Taehyung adalah seminggu, tetapi hanya butuh 5 hari sampai Rut Jungkook benar-benar selesai. Di hari ke 5 siklusnya sudah mereda, sorenya pun sudah selesai hanya tinggal manjanya yang sampai kini belum tuntas juga. Taehyung sudah sedikit mengerti dengan siklus Jungkook, pemuda itu akan mengalami siklusnya dalam 3 bulan sekali. Di tambah fakta bahwa Jungkook merupakan hybrid pure blood Maine Coon yang sangat langka.

Jungkook sendiri mengakui bahwa sangat sulit baginya menahan hasrat untuk tidak membuahi Taehyung, tapi nyatanya pemuda itu berhasil menahannya.

"Aku ingin melihat Ggukie, seperti apa dia dengan wujud manusianya? Nanti sepulang kerja aku akan mampir ya Tae." Hoseok berkata sembari mengaduk kopinya. Omong-omong mereka sedang di kafetaria kantor, jam istirahat.

"Boleh saja, tapi kak, jangan memancing Jungkook dia sedikit sensitif dan posesif." Ujar Taehyung.

"Aku dan kak jin ikut."

_____

"Ggukie aku pulang!"

Jungkook, pemuda jangkung itu sedikit berlari ketika mendengar teriakan di pintu rumah. Namun ketika melihat siapa yang ada di belakang Taehyung senyum yang semula lebar kini berganti dengan desisan. Ekor dan telinga kucing yang tadinya tidak di keluarkan saat ini mencul bersama tarung dan kuku yang memanjang.

Taehyung paham, Jungkook pernah berkata bahwa dia tidak menyukai Jimin. Baginya Jimin adalah pencuri. Entah apa yang di curi, tapi Jungkook menganggapnya begitu.

"Ggukie, kau tidak boleh seperti itu." Taehyung mendekat mengusap telinga Jungkook, pemuda hybrid itu sedikit tenang meski saat ini ekornya membelit pinggang Taehyung dengan posesif begitupun tangannya.

"Hai jungkook-ssi, tenang saja Jimin tidak akan macam-macam. Aku akan memukulnya jika dia berulah." Hoseok berkata. Di belakangnya Jimin sedikit bersembunyi.

"Aku akan berdamai Jungkook, tenang saja aku tidak tertarik dengan betinamu. Dia milikmu!" Jimin menyembulkan kepalanya dari bahu Hoseok ketika berkata. Sedikit takut ketika melihat ternyata Jungkook lebih besar darinya dalam wujud manusianya.

Jungkook tenang meski tidak juga menghilangkan telinga dan ekornya. Hybrid itu melenggang masuk dengan Taehyung di gendongannya.

"Ggukie, aku bisa berjalan sendiri." Taehyung berkata.

"Tidak, aku masih tidak percaya pada orang kecil itu." Ujarnya sembari melirik Jimin yang kini duduk berdempetan dengan Hoseok.

"Aku mencium bau rubah yang familiar disini." Jungkook mengendus tubuh Taehyung. Tapi tidak menemukan bau yang di carinya pada tubuh betinanya.

Sedangkan di sofa samping Seokjin tertawa. Jungkook mengalihkan pandangannya. "Jungkook kau ingat aku kan? Mungkin kau mencium bau rubah dariku, tunanganku adalah seorang half hybrid rubah." Seokjin berkata.

"Oh, tapi baunya familiar. Seperti bau Namjoon Hyung."

"Eh, kau kenal dengan Namjoon?" Seokin terkejut.

"Hmm." Jungkook mengangguk. " Dia pengacara ku." Lanjut Jungkook.

"Dunia sempit sekali." Taehyung yang masih berada di pangkuan Jungkook menyahuti.

My Man Is A Cat 🐾Where stories live. Discover now