part 3

134 118 102
                                    

Sesampainya Frans di kantor semua karyawan menunduk hormat ketika melihat atasannya, Frans hanya mengangguk tanpa berhenti melajukan langkahnya.

Waktu Frans berjalan ingin memasuki lift tiba-tiba langkahnya dihentikan oleh seorang wanita dengan pakaian kekurangan bahan dengan lancangnya wanita itu bergelayut manja di lengan Frans.

Bukannya tergoda dengan sentuhan wanita itu tapi Frans langsung menghempas kasar tangan dinda dengan tatapan jijik.

"Frans kok kamu kasar dengan aku"suara Dinda dibuat seimut mungkin membuat Frans dan orang-orang di loby menatap jijik dengan dinda.

"Siapa kamu beraninya menyentuh saya jangan karena kamu pernah satu kampus dengan saya terus kamu merasa dekat dengan saya. Satpam seret wanita gila ini keluar jangan pernah izinkan dia masuk,kalau dia berani masuk patahkan saja kakinya"

"Baik tuan"
Kedua satpam itu langsung menyeret Dinda keluar.

"Frans kamu nggak boleh ngusir aku, bagaimanapun kita pernah dekat aku sayang sama kamu Frans aku juga tau kamu juga sayang kan sama aku.

"Cih percaya diri sekali jalang itu menatapnya saja saya ingin muntah apalagi sayang itu mustahil"

Frans langsung masuk ke lift diikuti dengan Raffa asisten sekaligus sekretaris frans,teriakan Dinda tidak dihiraukan lagi oleh Frans.

"Frans senyum dikit bisa nggak muka lu kusut amat mana datang nya telat lagi,kenapa lu bisa telat nggak biasanya lu datang telat ke kantor.

"Gue habis kasih hukuman buat anak sialan itu makanya gue sampai telat ke kantor"

"Emang lo kasih hukuman apa buat Gio? Lo nggak kasian apa sama gio lo sudah nyakitin fisik dan batin gio dia butuh kasih sayang dari lo buk-

Belum selesai Raffa ngomong udah dipotong aja sama Frans

"Cihh anak gua udah mati bersama istri gue yang dirumah itu bukan anak gue tapi pembunuh dan pembawa sial.

"Sekarang umur Gio sudah 7 tahun dia cacat dia juga korban dari kecelakaan itu seharusnya lo beri dia kasih sayang bukan malah melukai fisik dan batinnya,kalau Fariza masih hidup gue jamin dia nggak akan maafin lo karena udah sakitin anaknya sekalipun Lo papanya Gio"

"Ingat Frans penyesalan akan datang di akhir cerita"

Setelah mengatakan itu bertepatan pintu lift terbuka Raffa langsung keluar meninggalkan Frans dia terlalu kesal dengan sikap Frans.

"Gue pastiin kalau gue nggak akan pernah menyesal karena anak sialan itu pantas mendapatkan itu semua"

Frans langsung masuk keruangan metting dan dia menatap sinis ke Raffa.

_____________________________

Didalam gudang yang jauh dari kata bersih dan sedikit gelap terdapat anak kecil yang terbaring lemah di atas lantai yang dingin di sekujur tubuhnya penuh dengan luka.

"Mama, Gio sayang banget dengan papa tapi kenapa papa nggak sayang lagi dengan gio,apa benar kalau gio pembunuh dan pembawa sial Gio juga nggak mau mama pergi tapi kenapa papa salahin gio terus"seketika tangisan gio pecah siapapun yang mendengarnya pasti merasa iba.

"Mama gio pengen merasakan pelukan papa tapi itu sulit gio dapatkan karena papa terlalu benci dengan gio kalau gio peluk mama sudah nggak mungkin lagi"
Gio terus berbicara seperti lagi curhat dengan mama nya.

Omongan Frans yang menyakiti hati kecil gio terus berputar di otak gio seperti kaset rusak berputar.

"Plak"

"Seharusnya sudah dari dulu saya melenyapkan kamu tapi sayang mama saya begitu menyayangi kamu sialan"

"Saya malu punya anak pembunuh dan pembawa sial seperti kamu apalagi dengan keadaan kamu yang lumpuh cuma bisa membuat aib besar saja"

"Seharusnya kamu yang mati bukan istri saya sialan"

"Kalau saya di kasih pilihan Demi tuhan saya lebih baik tidak memiliki seorang anak dari pada punya satu anak seperti kamu pembunuh dan pembawa sial"

Karena capek menangis menginggat perlakuan papa nya Gio pun akhirnya tidur dengan kondisi luka yang ada di mana-mana

Dirumah

Sedangkan didalam rumah tepatnya di dapur bik Minah terus menangis karena khawatir terhadap keadaan Gio ditambah lagi sekarang sudah memasuki jam makan siang gio belum memakan apapun dari pagi.

"Ya Allah tolong kuatkan lah den gio beri dia kekuatan untuk bertahan sampai tuan Frans mengizinkan den gio keluar sekarang pasti dia sangat kelaparan karena belum makan dari pagi tadi,Nyonya Fariza maaf kan saya yang tidak bisa menjaga dengan baik putra kesayangannya nyonya"

Bik Minah selalu merasa bersalah karena selalu gagal melindungi Gio dari tangan sang papa.








Hallo anak bujang and anak gadis Mak kalian apa kabar? Jangan sampai sakit ya ntar siapa lagi yang baca cerita Mak

Gimana ini part 3 nya?
Kalau kalian suka komen aja bilang next tapi kalau kalian nggak suka dengan cerita Mak kalian boleh berhenti baca jangan dihujat Mak nggak maksa kok kalian untuk baca

Maaf kalau banyak terdapat kesalahan dan agak berantakn, kalian bisa komen kok ntar Mak usahakan perbaiki

Salam sayang anak Mak♡

Giovan MahendraWhere stories live. Discover now