part 7

73 41 61
                                    

Di taman belakang rumah terlihat seorang anak kecil yang sedang menangis di dalam pelukan wanita paruh baya.

"Bik kenapa papa nggak pernah ngakuin kalau gio anaknya? Apa karena gio cacat papa jadi malu?
Jawab bik". Gio terus bicara tanpa berhenti menangis.

Setelah mendengar perintah Frans untuk pergi,mereka berdua langsung pergi ketaman belakang dan seketika air mata yang ditahan gio dari tadi langsung tumpah di dalam pelukan bik Minah.

"Den gio dengerin bibik, Papa tidak pernah malu punya anak seperti den gio dan Papa juga sangat menyayangi aden seperti bagaimana Aden menyanyangi papa. tadi itu papa cuma nggak mau di gangguin kan aden liat sendiri teman papa tadi banyak".

"Sekali lagi bibik mintak sama aden jangan pernah benci sama papa gimana pun tuan Frans tetap papa nya den gio". Bik Minah menasehati Gio dengan lembut dan tak lupa dengan senyum tulus dari bik Minah.

Gio yang mendengar itu langsung berhenti menangis dan menatap mata bik Minah dengan kasih sayang.

"Bik kenapa bibik begitu sayang dengan Gio kan gio bukan anak bibik?".

"Gio memang bukan anak bibik tapi den gio sudah bibik anggap seperti anak sendiri apa yang bibik lakuin terhadap aden itu semua belum seberapa dengan kebaikan Nyonya Fariza mama nya aden".

Gio mendengar itu merasa bangga kepada almarhumah mama nya walaupun mama gio sudah nggak ada tapi kebaikannya selalu di ingat.

"Bik kalau seandainya Allah datang untuk menjemput Gio itu pasti seru gio bisa ketemu lagi dengan mama di surganya Allah, kalau gio pergi bibik tetap sayang kan sama gio? Bibik jangan lupain gio ya".

"Den gio nggak boleh ngomong gitu aden akan tetap ada bersama bibik aden nggak akan pernah pergi, aden kan anak kuat pasti aden bisa meluluhkan hati papa dan den Gio nggak boleh lagi ya ngomong gitu kalau Mama dengar pasti dia bakalan sedih karena aden mau ninggalin papa sendirian lagi".

" saya berdoa secepatnya tuhan akan mengambil nyawa seorang pembunuh seperti kamu karena adanya kamu didunia ini hanya menjadi beban bagi saya".

Mendengar suara yang tidak asing itu sontak membuat Gio dan bik minah melihat kebelakang, terlihat frans yang sedang berdiri dibelakang mereka dengan tatapan tajam.

"Pa-

" Cukup sudah berapa kali saya mengatakan jangan pernah panggil saya papa, anak saya sudah meninggal dan kamu hanya lah seorang pembunuh".

Setelah mengatakan itu frans langsung mendorong kursi roda gio dengan kasar tujuannya sekarang adalah membawa gio kekamar dengan emosi.

"Brakk" terdengar suara pintu kamar gio ditendang dengan kasar oleh frans.

Melihat papanya yang tersulut emosi gio hanya bisa menahan ketakutan, dan air matanya yang sudah sejak dari tadi keluar tanpa henti.

"Bugh" dari depan pintu kamar frans langsung menendang kursi roda hingga membuat tubuh kecil gio langsung tersungkur dilantai tanpa perasaan, frans cuma tersenyum sinis melihat keadaan anaknya.

" saya berharap cepat atau lambat tuhan segera menjemput kematianmu,dari pada kamu hidup cuma menjadi beban saya".
setelah mengatakan itu frans langsung keluar dari kamar gio tidak lupa menutup pintu dengan kasar.

Didalam kamar tinggal gio sendiri dengan keadaan terduduk dilantai,gio berusaha naik keranjang dengan cara berpegangan dengan kursi roda walaupun sulit tapi gio tetap berusaha sampai tubuh kecilnya duduk diatas tepi ranjang.

"Mama kaki gio sakit tadi papa gak sengaja jatuhin gio tapi itu bukan salah papa, gio aja anak yang lemah".

" bibik bilang papa sayang sama gio tapi kenapa papa selalu marahin gio papa juga selalu bilang gio pembunuh sebenarnya gio juga nggak mau mama pergi gio juga sayang sama mama tapi kenapa papa bilang gio pembunuh terus, gio kangen dipeluk sama papa mama tapi mama udah pergi mau mintak peluk sama papa takut papa marah".

" Ya allah gio mau ikut mama tapi kalau gio ikut mama nanti papa dengan siapa, kasian papa sendirian".

Gio begitu menyayangi papa nya walaupun dia tidak pernah lagi mendapatkan kasih sayang dari papa.

ᕯᕯ

Setelah frans keluar dari kamar gio dia langsung pergi kesuatu tempat, dan disini lah dia sekarang di makam istrinya. Waktu frans selalu dia habiskan di makam istrinya sampai berjam jam setelah pulang dari makam dia langsung berdiam diri diruang kerja begitu lah yang dilakukan frans setiap hari sampai dia lupa ada gio anaknya yang lagi membutuhkan sosok dirinya.

"Sayang, kamu sekarang kenapa gak pernah datang ke mimpi aku walaupun sebentar tapi itu sangat berarti bagi aku."

Air mata yang sudah dari tadi ditahan frans akhirnya jatuh bersamaan dengan turunnya hujan tapi itu tidak membuat frans pergi dari sana, frans menanggis sambil menatap makam istrinya. Dan tanpa sengaja dia sontak melihat makam yang ada tepat disamping istrinya.

"Giovan mahendra"

Semenjak kematian istrinya frans selalu mengganggap gio anaknya sudah meninggal bersama istrinya dan dengan teganya dia sampai membuat makam untuk gio, dan makam itu berada tepat disebelah makam fariza istrinya. walaupun kenyataannya gio sampai sekarang masih hidup.

Tidak terasa waktu mulai sore frans melihat jam ditangannya sudah menunjukan pukul 16.27 tubuh frans sudah kedinginan ditambah lagi wajahnya sekarang terlihat pucat karena terlalu lama kehujanan, frans bergegas pulang tidak lupa mencium batu nisan istri tercintanya.

"Za, aku pulang dulu ya besok aku balik lagi kesini bawa bunga mawar putih kesukaan kamu"

setelah mengatakan itu frans langsung pergi meninggalkan area pemakaman, saat mobil frans mulai jalan meninggalkan area pemakaman frans tetap menatap makam istrinya dari kejauhan.






Assalamualaikum semuanya anak-anak emak apa kabar sekarang? Semoga kalian baik-baik aja dalam lindungan allah swt.

Disini mak mau mintak maaf karena udah lama gak ngelanjutin cerita Gio, udah hampir setahun cerita ini gak dilanjutin. Insyaallah sekarang mak usahakan sampai ending semoga kalian gak lupa alur ceritanya ◉‿◉

Terima kasih sudah mampir dicerita emak yang terdapat banyak kesalahan ini, emak harap kalian bisa bantu mak dengan cara bantu komen dan vote. Kalau terdapat kesalahan gpp kalian tegur aja asal jangan hujat karena mental mak cuma mental kerupuk. Cerita ini murni dari otak pas-pasan mak😂

Salam sayang semuanya ♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Giovan MahendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang