part 6

167 131 330
                                    

Siang ini di kediaman Frans lumayan ramai karena kedatangan teman-teman frans waktu kuliah,karena memang dari dulu mereka selalu kumpul di rumah Frans kalau nggak rumah Dito.

Sekarang mereka lagi kumpul diruang tamu dengan menikmati flem dua botak tidak dapat di pungkiri walaupun umur mereka sudah tua tapi mereka masih aja nonton sih botak.

Ziko,Reza,dan Alvin mereka sudah menikah dan masing-masing dari mereka sudah menjadi seorang ayah,sedangkan Raffa dan Dito mereka masih menjadi bujang lapuk, dan yang terakhir ada Frans Hermawan sih duda ditinggal mati  istrinya.

Frans selalu mengatakan kalau dia cuma tinggal sendirian dan ditemani para pelayan dan dia juga mengatakan kepada sahabat nya kalau anaknya juga sudah meninggal bersama mendiang istrinya karena kecelakaan, dan cuma Raffa lah yang tau cerita yang sebenarnya itupun dia disuruh tutup mulut sama Frans.

"Lo kagak bosan apa tinggal sendirian kenapa Lo nggak tinggal sama Tante Evi aja dari pada sendirian di rumah Segede ini?" Pertanyaan dari dito membuat mereka menatap Frans.

"Walaupun gue tinggal sendirian disini tapi gue nyaman karena dirumah ini terdapat banyak kenangan gue bersama keluarga kecil gue"

"Dia ada tapi nggak di anggap ada"
Raffa sengaja bicara seperti itu karena tujuannya cuma satu untuk menyindir Frans.

Frans yang merasa dirinya disindir dia lebih memilih diam sambil menatap Tv.

"Maksud lo apaan? gue nggak ngerti"bukannya menjawab pertanyaan dari Reza tapi Raffa justru hanya terkekeh sambil menatap sinis ke Frans.

Seketika suasana jadi hening tapi itu hanya sebentar karena mereka semua kembali di kejutkan dengan suara anak kecil.

"Papa"

Frans yang merasa dipanggil langsung naik pitam tapi sekarang dia hanya bisa menahan amarah karena sekarang bukan ada dirinya dan Gio tapi kelima sahabatnya masih ada disini.

Tatapan mereka langsung mengarah ke dapur disana terdapat anak kecil yang duduk diatas kursi roda dan dibelakangnya berdiri seorang pelayan.

Alvin langsung menghampiri gio karena dia merasa sedikit iba, "nak kamu panggil Papa ke siapa?"

Gio yang mendengar pertanyaan dari Alvin hanya diam dan tatapannya langsung bertemu dengan tatapan tajam dari papanya karena takut dengan tatapan sang papa gio langsung menunduk.

"Dia Gio anak bik Minah pelayan disini dan dibelakangnya itu ibunya,karena dia tidak memiliki seorang ayah makanya dia panggil gue dengan sebutan papa"
Jawaban Frans sontak membuat Gio,bik minah,dan Raffa terkejut, gio yang mendengar omongan papanya langsung kembali menunduk karena dia takut ketahuan kalau dia sedang menahan air mata nya agar tidak jatuh.

"Bugh"

Raffa yang mendengar omongan Frans langsung tersulut emosi dia sudah tidak tahan agar tidak memukul wajah brengsek Frans.

"Woi Raff Lo apa-apaan sih main nonjok Frans aja,Lo udah gila ya?"
Reza heran dengan Raffa yang tiba-tiba langsung memukul Frans tanpa sebab. alvin,ziko,dan Dito juga sama bingung nya dengan Reza tapi mereka lebih memilih diam.

"Tadi Lo bilang gua gila? Sahabat Lo yang satu ini yang lebih gila dari gua dan lebih brengsek dari pembunuh"
Raffa langsung pergi setelah mengatakan itu dengan keadaan emosi yang memuncak.

"Kalian nggak usah pikirin anggap aja Raffa tadi lagi gabut doang makanya dia nonjok gue"
Frans bicara dengan suara setenang mungkin dengan senyum manis tapi tidak dengan Gio dan bik Minah mereka melihat itu senyuman yang menakutkan.

"Raffa nggak jelas banget ya kali gabut main nonjok anak orang udah nggak waras kali tu anak" setelah mengatakan itu Alvin langsung kembali duduk di samping Reza.

"Bik Minah sekarang kalian pergi kebelakang" Frans berbicara dengan menahan emosi dan menatap tajam ke arah mereka berdua lebih tepatnya ke arah Gio.

"B-baik tuan,kami permisi pergi dulu" bik minah langsung pergi ke belakang dengan mendorong kursi roda Gio.

Frans melihat mereka sudah pergi langsung bergabung dengan sahabatnya.








Hallo anak bujang and anak gadis Mak kalian apa kabar? Jangan sampai sakit ya sayang ntar kalau kalian sakit siapa lagi yang baca cerita Mak.

Gimana ini kalian suka nggak part 6 nya? Kalau kalian suka jangan lupa komen ya,komentar kalian sungguh berharga buat Mak.

Salam sayang anak Mak♡

Giovan MahendraWhere stories live. Discover now