Bab 8: Lo milik gue.

1.4K 121 12
                                    


◦•●◉✿Happy Reading✿◉●•◦

"Cinta itu keikhlasan, bukan karena paksaan atau hanya pelampiasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cinta itu keikhlasan, bukan karena paksaan atau hanya pelampiasan. "
__________________



Bel sekolah  berbunyi menandakan bahwa murid  SMA TUNAS BANGSA akan pulang.
Stella keluar dari kelasnya bersama kedua temannya. tak lama mereka pun di hampiri oleh empat cowok itu, siapa lagi kalau bukan anggota inti Black Wolf.

"Shel ayo pulang." ajak Raka pada kekasihnya kemudian menggadeng tangan gadis itu dan beranjak pergi menuju parkiran.

"Stella, Ririn. gue duluan ya." pamit Shelia, pada kedua temannya, yang di angguki oleh mereka.

" Kak Yoga,  gue pulang bareng lo ya." ujar Ririn menatap Yoga penuh harap. semoga saja kakak kelasnya itu mau mengantarnya pulang.

"Ya udah ayok." sebuah keberuntungan bagi Ririn, karena cowok itu mau mengantarkannya pulang.

"Aa...makasih kak Yoga."ucapnya mencubit pipi lelaki itu.

"Kesambet apa lo bilang makasih ke gue?"ujarnya melepaskan tangan Ririn.

"Lo nyebelin ya ternyata." Ririn mengerucutkan bibirnya lalu menarik tangan yoga.

Tinggal tiga manusia yang masih berdiri di depan kelas XI MIPA 1, yang tak lain adalah  Reza, Rangga dan Stella. "Za, gue duluan ya." pamit Rangga lalu meninggalkan dua manusia itu.

Stella  melihat kearah Reza yang masih memandang punggung Rangga yang mulai menghilang dari pandangannya."Kak Reza, aku juga duluan ya." ucapnya berpamitan, membuat Reza menoleh ke arahnya, gadis itu mulai melangkahkan kakinya
tiba tiba Reza memegang tangannya kemudian menariknya dan membawa Stella entah kemana.


"Kak? kak Reza mau bawa aku kemana?" tanya Stella mengikuti langkah kaki kakak kelasnya itu, sedangkan Reza tak merespon ucapannya dan terus berjalan sambil menarik tangannya.
Dan tibalah mereka di belakang sekolah.
Stella yang melihat sekitar tidak ada siapa-siapa itu pun menatap Reza dengan takut.

Dia takut kakak kelasnya itu berbuat macam-macam terhadapnya, apalagi saat ini Reza telah memojokan tubuhnya di dinding
dan wajah Reza yang begitu dekat dengannya membuatnya gugup setenga mati.

"Ka - kak Reza mau apa?"ucap Stella terbat-bata menahan rasa gugupnya, dia mencoba mendorong tubuh kekar pria itu, tapi tenaganya tidak sebanding dengan tenaga kakak kelasnya. Reza mendekatkan wajahnya sembari menatap Stella yang sedang ketakutan.

"Lo milik gue."

"Ha?" Stella masih mencerna ucapan Kakak kelasnya itu, "Ma-maksud kak Reza apa?"tanya gadis itu, berusaha menormalkan jantungnya.

STELLA MAHARANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang