Bab 10 : Penolakan Stella

1.1K 111 11
                                    


      ◦•●◉✿Happy Reading✿◉●•◦        

"Cinta memang layak di perjuangkan, Tapi cinta menjadi tidak layak jika kamu memperjuangkannya dengan cara memaksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cinta memang layak di perjuangkan,
Tapi cinta menjadi tidak layak jika kamu memperjuangkannya dengan cara memaksa."
__________________




Suasana di kelas XI MIPA1, Stella duduk di kelas sambil memikirkan kejadian tadi. entah apa salahnya sehingga kakak kelasnya berbuat senekat itu padanya. tak lama Shelia dan Ririn datang dan duduk  di dekatnya.

"Stella lo cari masalah apa, sampai ka Viona berbuat senekat itu sama lo?" tanya Ririn menatapnya.

"Aku gak cari masalah Rin, aku tadi gak sengaja nabrak dia."

"Nabrak?"Stella mengangguk mengiakan pertanyaan Shelia.

"Salah aku juga sih, gak liat liat jalan, jadi aku gak sengaja nabrak dia."

"Eh tunggu tunggu, tadi kak Reza bilang lo itu ceweknya? lo udah jadian sama kak Reza?" pertanyaan Ririn membuat Stella bungkam, dia tidak ingin teman-teman nya tau tentang hubungannya dengan Reza.

"Lo beneran pacaran sama kak Reza?" tanya Ririn lagi.

"Gak." jawabnya singkat.

"Terus yang kak Reza bilang tadi itu apa?"

"Gak tau."

"Kok gak tau sih?"ujr Ririn menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Gak tau Ririn, aku benar benar gak tau." bingung Stella. entahlah! dia juga tidak tau, apa dia dan Reza pacaran atau tidak, dia tidak mau pacaran sebelum kakaknya mengijinkannya. ia tidak mau trauma di masa lalunya kembali terulang. toh juga dia belum menerima Reza saat itu, Reza sendiri yang sudah mengklaim dirinya tanpa persetujuannya.

_________

Di jam istirahat Stella memilih pergi ke Rooftop sekolah, ia menolak ajakan Ririn dan Shelia ke kantin dengan alasan  membawa bekal yang akan dia makan di kelas.

Niat ingin ke Rooftop untuk menenangkan pikiran, malah bertemu dengan Reza, entah apa yang reza lakukan disini sendirian.

"Kak Reza?"Fahreza menoleh ke sumber suara, ia terkejut melihat Stella ada disana.
gadis itu menghampirinya lalu duduk disofa.

"Kak Reza ngapain di sini?" Reza mengerutkan dahinya, mendengar pertanyaan Stella.

"Harusnya gue yang nanya, lo ngapain di sini?" tanya Fahreza, menatap gadis disampingnya.

"Pengen aja." jawab Stella yang di angguki oleh Reza

"Tadi kenapa lo gak nungguin gue?" mampus! Stella bingung harus menjawab apa pada kakak kelasnya ini.

"Tadi kak El antar aku pagi-pagi banget, jadi aku berangkat duluan. " semoga saja cowok itu mempercayai kata-katanya.

"Hm, kak Reza. Stella boleh minta sesuatu gak?"

"Apa?"

"gak usah jemput aku buat berangkat bareng ke sekolah ya, dan gak usah ngomong kaya tadi seolah-olah aku beneran pacar kak Reza."ucap Stella panjang lebar, semoga saja  Reza mau menuruti permintaanya.

"Gue gak bisa, lagian juga. lo emang  cewek gue kan? apa salahnya gue bilang ke semua orang kalo lo itu pacar gue."

"Tapi aku gak mau jadi pacar kakak."  ucapan Stella membuat Reza menatapnya dingin. dia tidak suka di tolak seperti ini.

"Kenapa? lo takut sama kakak lo?" tanya Reza seolah tau isi pikirannya.

"Gak, bukan aku takut sama kak El, tapi aku emang gak mau jadi pacar kakak." ucap Stella, lalu bangkit dari duduknya. saat akan melangkah, Reza mencekal tangannya dengan kuat lalu menghempaskannya ke sofa hingga ia terbaring di sana. Reza mencekal rahangnya dengan kuat membuat Stella takut dan meringis kesakitan.

"Jadi pacar gue atau lo gue unboxing disini." ujar Reza mendekatkan wajahnya pada gadis itu. Stella yang melihat itupun dengan cepat menendang perut cowok itu,  Stella yang merasa cekalan tangan Reza terlepas, langsung bangkit dan.

PLAK!

Mata Reza membulat saat tamparan itu melayang di pipinya,  tatapannya tajam, rahangnya mengeras. dia kembali menarik tangan Stella lalu menyudutkannya pada tembok Rooftop sekolah dan memegang tangan gadis itu.

"Nurut apa kata gue Stella, jangan sampai gue ngelakuin itu sama lo sekarang."

"Tapi aku gak mau kak, aku gak mau" lirih Stella yang mulai menangis. melihat gadis itu menangis membuat Reza melepas genggaman tangannya lalu menjauhkan tubuhnya dari Stella.

"Gue cuma minta lo jadi pacar gue Stella, gue nggak akan nyakitin lo. "

"Tapi aku gak mau, aku benar benar gak mau jadi pacar kakak. tolong jangan paksa aku."ujar Stella yang masih terisak.

"Kenapa lo gak mau jadi pacar gue? Kasih gue alasan."

"Karna aku gak cinta sama kak Reza"

"Gue akan buat lo jatuh cinta sama gue."

"Terus, setelah aku jatuh cinta sama kak reza, kakak akan ninggalin aku! Iya kan?"

"Gue gak akan ninggalin lo" ucap Reza meyakinkan Stella.

"Gak, aku tetap gak mau." Ucap Stella tetep pada pendiriannya, dia tidak mau ada laki-laki yang mengklaim dirinya tanpa persetujuannya.

"Jangan buat gue marah Stella"

"Kak Reza marah bukan urusan aku." ucap Stella menekan kata-kata nya kemudian meninggalkan Reza yang sedang menahan emosinya.

Reza mengepalkan tangannya lalu menendang sofa yang ada di Rooftop itu, ia mengusap wajahnya dengan kasar.

"Aargghh" teriaknya

"Liat aja, gue akan buat lo jatuh cinta sama gue bagaimana pun caranya." Batinnya lalu meninggalkan Rooftop.

Follow IG.Stella16931

STELLA MAHARANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang