Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"To,"
Dito yang berada disamping, Nana menatap manik mata, Nana. "Hm?"
"Coba balikkin tangan kamu jadi," ujar, Nana dengan mempraktikkannya.
Dito menuruti ucapan, Nana. "Lalu?"
Nana memegang tangan, Dito. "Andai, memiliki mu semudah membalikkan telapak tangan ini, to."
"Kamu benar, Na."
Nana menghembuskan nafasnya kasar, sebutir air matanya jatuh membasahi ke pipinya. "Aku bisa bersamamu, setiap kali aku membutuhkan mu, kau selalu ada. Tapi untuk memiliki mu, mengapa begitu susah, to?" batin, Nana.
End
Xie xie, sudah mau mampir. ❤ Semoga kalian suka dengan cerita kali ini. Jika berkenan vote dan komen. Bye byee 🙌
