Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Boleh aku bercerita sebentar?" Nana mengepalkan tangannya mengumpulkan keberanian untuk bercerita dengan Yoga.
"Ya."
Bahkan sahutan dari Yoga sudah membuat hati Nana pedih. Jawaban yang sudah tak sehangat dulu lagi. "Semalam aku memimpikan kamu. Saat aku terbangun mata ku sudah basah."
Tak ada balasan dari Yoga.
"Sebegitunya, pengaruh mu sampai ke alam bawah sadar ku."
"Alam bawah sadar mu seperti itu karena kau terus memikirkan ku, Na. Ku mohon, biarkan aku tenang." jawab, Yoga lugas.
"Maafkan aku yang terus mengikat mu di dalam angan ku. Meski kita sudah berpisah selama ini."
Yoga pergi meninggalkan Nana tanpa sepatah kata. Sorot mata yang Nana rindukan, kini sudah berbeda. Nana hanya memejamkan matanya, menikmati terpaan angin dengan air mata yang membasahi wajahnya.
