WHICH ONE? - 3

2.5K 619 165
                                    

"Kau bisa memakai uangku terlebih dahulu, Lalice. Pergilah dan pesanlah makan daripada kau menunggu Lisa seperti ini." Ucap Rosie, dia menyodorkan dompetnya namun Lalice langsung menggerakkan tangannya untuk menolak, gadis berambut terang itu sedikit gelisah, sesekali dia menoleh ke belakang, dalam hati dia merasa kesal karena sudah waktunya jam makan siang namun Lisa belum menampakkan diri di kantin.

Karena Lalice yang terlihat gelisah, Jisoo, Jennie dan Rosie yang berada di meja yang sama dengannya juga tidak berani memakan makan siang mereka terlebih dahulu, keempatnya berada di kantin sekarang, hanya Lalice yang belum memesan makanan sama sekali.

"Tidak tidak, tidak perlu Rosie, aku akan menunggu Lisa saja, lagipula kenapa dia belum kemari, apa dia tidak perlu makan." Gerutu Lalice sebal, dia kembali membuka ponselnya untuk menghubungi saudara kembarnya yang entah berada dimana sekarang padahal seharusnya Lisa datang ke kantin untuk membelikan makan siang untuknya.

"Kau tahu jika saudara kembarmu itu lebih sibuk daripada kepala sekolah sekalipun, Jennie, makanlah terlebih dahulu, tidak perlu menunggu Lalice." Jisoo menimpali sambil menyuruh teman baru mereka untuk memulai makan siang terlebih dahulu, Jennie dan Rosie memesan Jajangmyeon sebagai makan siang mereka sedangkan Jisoo sendiri memesan tteokbokki dengan kimbab isian keju.

Sekolah mereka tidak memiliki sistem makan siang gratis dari kantin, semua siswa dan siswi harus memikirkan makan siang mereka, entah membawa bekal, ataupun membeli makan siang di kantin yang lebih cocok di sebut restoran sebenarnya karena mereka memiliki banyak menu seperti di restoran.

"Tidak masalah, lebih baik menunggu saja agar kita bisa makan bersama, Lalice, apa kau tidak memiliki uang?" Tanya Jennie, dia merasa bingung karena Lalice sepertinya tidak memegang uang, kemarin juga sama, saat makan siang, dia membeli makan siang bersama dengan Lisa.

"Lisa yang mengatur uang jajanku, itu bagus karena aku sebenarnya terlalu boros dan tidak pandai mengatur keuangan, jadilah dia yang seperti ibuku setiap hari, memberi uang jajan untukku, dia juga yang membatasi pengeluaranku." Jelas Lalice, alasan kenapa dia menuruti ucapan Lisa juga sebenarnya karena dia tahu, apa yang dilakukan Lisa untuk kebaikannya.

Sebelum Lisa mengatur uang sakunya, dia bisa menghabiskan uang jajan satu bulannya selama satu Minggu dengan berbelanja dan itu adalah hal yang buruk, dia menerima ocehan ibu kandungnya, ocehan Lisa juga, maka dari itu, sampai sekarang, Lisa yang mengatur keuangannya, dan cara itu berhasil, bahkan sekarang, uang jajannya selama satu bulan masih bisa dia tabung sebagian.

"Mereka ini sebenarnya sangat dekat, tapi karena perbedaan sikap mereka, itu yang membuat mereka terlihat seperti kucing dan tikus." Ucap Rosie, Lalice kemudian berdecih mendengarnya.

"Tapi kau benar-benar bisa menggunakan uangku terlebih dahulu daripada menghabiskan waktu seperti ini, siapa tahu Lisa sedang sibuk dengan urusannya." Ucap Rosie lagi dan Lalice menggeleng, dia memegang teguh ucapan kakaknya, Lisa mengatakan dia tidak boleh meminjam uang pada siapapun, karena sekalinya dia meminjam uang, dia akan melakukannya berulang kali, apalagi sampai meminta, Lisa mengatakan Lalice hanya boleh meminta uang pada dirinya saja, dia akan mengusir Lalice jika sampai si bungsu itu berani meminta uang pada orang lain apalagi sahabat mereka.

"Tidak perlu, aku akan menunggu Lisa saja, kalian makanlah terlebih dahulu, aku akan memarahi Lisa jika dia tiba nanti." Jisoo tertawa pelan mendengarnya, "memarahi Lisa? Apa kau berani?" Lalice mengeluarkan cengiran khasnya, tentu saja dia tidak berani! Aura yang di miliki Lisa sama seperti mendiang ayah mereka, dingin, namun tenang, dan menurut Lalice itu lebih berbahaya.

"Kau sangat penurut dan selalu mendengar ucapan kakakmu." Jennie menimpali sambil meminum apple juice yang dia beli, Lalice yang mendengar itu berpikir sebentar, dia kemudian menggeleng.

WHICH ONE? - JENLISA [G×G]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon