Bab. 2

122 10 0
                                    


Aditya Radhiansyah adalah sosok laki laki pertama dalam hidupku setelah ayah.Dia lelaki yang penyayang,romantis dan sangat sangat perhatian terhadap pasangannya.Tapi yang tak Kusuka dari dia salah sifat pencemburunya dan over protektif terhadapku.

Dia lelaki yang datang saat aku butuh pelukan,butuh dukungan dan butuh pegangan.Dia laki laki yang membuatku bertahan sampai sejauh ini,salah satu alasan untuk aku tetap semangat menjalani garis kehidupanku.

Lelaki yang rela meluangkan waktu dan tenaganya membantuku lepas dari trauma masa laluku.Aku trauma naik motor dan mobil bahkan sampai 5 tahun kepergian orang tuaku.Itu Karena kecelakaan yang menimpa keluarga kami saat perjalanan pulang dari Semarang ke Wonosobo.Kedua orang tuaku menjadi korban saat kecelakaan tersebut hanya aku yg selamat dari kecelakaan maut tersebut.

Sejak saat itu setiap ingini naik motor atau mobil bayangan kecelakaan maut tersebut seakan menari nari diingatanku.Aku sering berteriak histeris,menangis bahkan memukul kepalaku sendiri.sebagian keluargaku mengatakan bahwa aku gila,berbagai pengobatan aku lakukan untuk membuatku sembuh dari traumaku.

Sampai akhirnya saat sesi konsultasiku aku bertemu dia yg sama2 sedang berobat.Dia berobat karena gangguan tidur yg sering dia alami.
Kami Deket sebagai seorang teman selama 1 tahun,ditahun ke 2 dia datang melamarku kepada eyang Kakung dan eyang putri selaku waliku.

Semua persiapan pernikahan sudah kami lakukan dari undangan,souvenir,catering, dll.Bisa dibilang persiapan kami sudah 90 % .Acara rencananya akan dilakukan tepat dihari ulang tahunnya yaitu tanggal 15 Juli.Tapi hari itu tepat 1 Juni rasanya dunia ini runtuh,semua persiapan yg sudah didepan mata hancur karena takdir.

Ya hari itu aku mendapat telfon dari pihak kepolisian bahwa mas Adhi mengalami kecelakaan ditol Semarang Bawen saat perjalanan pulang dari Semarang ke Wonosobo.Selama ini mas Adhi bekerja sebagai dosen disalah satu PTN di Semarang.Dia akan pulang setiap weekend untuk bertemu ibunya dan tentunya bertemu denganku.

Kecelakaan beruntun yg menyebabkan dia kehilangan nyawanya tepat 1 bulan sebelun akad nikah.Hancur,sedih pasti itu yang kualami.Aku bahkan hanya bisa diam tanpa bisa menangis.Pikiranku berkecamuk tentang banyak hal,rasanya aku ingin ikut dengannya,meninggalkan semua yang aku punya saat itu.

Aku bahkan sempet dilarikan 2 kali ke RS karena stres berlebihan dan dehidrasi parah karena tidak makan dan minum.Sampai akhirnya aku bertemu dengan komunitas hijrah saat aku dirawat di RS.Aku mulai sering mengikuti kajian baik secara offline mau pun online.Dari situ aku banyak belajar bahwa semua yg terjadi pada kita adalah sudah jalan takdir yang harus kita lalui.Walau pun berat tapi kita harus sabar dan ikhlas menerima semuanya.Allah memberikan ujian kepada kita karena hanya kita yang mampu melewati ujian ini.

Sedikit demi sedikit aku mulai ikhlas menerima takdir hidupku,walau pun pahit tapi aku yakin dan mampu melewati semuanya.Ada Ibu yang selalu mensupport dan memelukku saat aku rapuh.Ya ibu dari mas Adhi yang sudah aku anggap sebagai ibu kandungku sendiri.

Mas Adhi adalah anak pertama dari 2 bersaudara,adiknya perempuan kuliah di Yogjakarta semester 6,sejak kematian mas Adhi beliau memintaku untuk tinggal bersamanya,karena beliau tahu aku juga tinggal sendirian setelah ayah dan bundaku meninggal.

Awalnya keluarga besarku menolak tapi setelah aku jelasnya akhirnya mereka bisa menerimanya.Beliau selalu bilang kalau aku adalah anak perempuan pertamanya walau pun kami tak memiliki hubungan darah sekalipun.beliau menyayangiku sama seperti beliau menyayangi alm mas Adhi dan Nissa.
Aku merasa punya ibu lagi sejak bertemu dengan beliau.

Kami sama sama kehilangan sosok penting dalam hidupku.Aku kehilangan calon suami dan beliau kehilangan anak lelakinya.Rasa sakit dan kehilangan' yang beliau rasakan jauh lebih besar dari pada aku,tapi beliau masih saja bisa tersenyum saat hatinya hancur.
Kunci utamanya adalah ikhlas bahwa semua yang terjadi adalah takdirnya,semua yang terjadi adalah yang terbaik buat kita hambanya yang beriman.

Dari seorang ibu aku belajar ikhlas,sabar dan kuat menghadapi semuanya.Dari seorang ibu aku merasakan lagi pelukan hangat saat aku rapuh dan terjatuh.Dari seorang ibu aku belajar tersenyum menghadapi apa pun yang ada didepan kita walau pun itu menyakitkan.

Terima kasih ibu sudah menjadi sosok yang menguatkan ku dalam keadaanku sekarang.Terima kasih atas semua nasihat,semua ilmu yang kau berikan untukku.Terima kasih atas semua limpahan kasih sayang untukku yang tak berujung.

Ibu maafkan anakmu yang masih sering menangisi kepergian mas Adhi,maafkan anakmu yang belum bisa ikhlas menerima semua ini.Bantu dan bimbing aku agar bisa ikhlas dengan semua semua ketetapanNya.Jangan pernah lepaskan gengaman tanganmu saat aku terjatuh Bu,peluklah aku saat aku rapuh dan butuh sandaran.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Part ini menceritakan tentang masa lalu seorang Nayshilla dan part ini juga awal mula cerita cintanya.

Jangan lupa vote dan koment yaa,ceritanya pasti happy ending karena aku juga ngak suka sad ending.

Salam sayang dan sehat buat semuanya.

  

Masa laluku (End)Where stories live. Discover now