Part 22

597 79 55
                                    

Krist berkerja seperti biasa, dia akan berhenti nanti di saat dia sudah gajian tinggal menunggu 2 minggu lagi.

Singto masih sangat sering menyiksa krist dan menghina krist namun krist terus mendiamkannya.

Krist juga bingung harus bersikap bagaimana, bukankah dia sudah minta maaf? krist sudah melakukan semuanya tapi singto tetap membencinya? Mungkin benar, jika krist pulang kampung singto akan melupakannya dan sekarang krist akan mewujudkan mau singto itu.

Dia hanya tinggal menunggu waktu untuk pulang kampung.

Singto lewat di hadapan krist dan menendang ember berisi air pel krist membuat krist menghela nafas dan mengepel lantai basah itu kembali.

"Bersihkan ruangan ku nanti!!" Ucap singto.

"Baik tuan" ucap krist.

Setelah membersihkan lantai yang basah, krist pergi ke ruangan singto dan membersihkan ruangan yang sangat berantakan itu.

Saat singto masuk, krist tengah menyikat lantainya karna singto sengaja menumpahkan tinta hitam ke lantai tadi hingga lantai itu lengket dan berwarna hitam, warna hitamnya juga sulit untuk di hilangkan membuatnya harus menyikat itu menggunakan tangannya dengan air sabun yang meluber kemana-mana.

Singto tergelincir oleh air sabun itu dan terjatuh ke lantai membuat krist langsung menghampirinya dan membantu singto berdiri.

"Pakaian ku menjadi kotor dan basah!! Kamu benar-benar tak becus berkerja!" Teriak singto marah dengan di sertai satu tamparan mendarat di pipi krist.

"Maafkan aku, tuan" ucap krist sembari memegang pipinya.

Singto menendang kain lap milik krist dan menendang ember berisi air sabunnya.

"Bersihkan itu semua!!" Ucap singto.

"Iya tuan" ucap krist.

Krist keluar mencari kain pel yang bersih untuk membersihkan air sabun yang menggenang di lantai.

Singto duduk di kursi kebesarannya dan mulai memeriksa perkerjaannya satu persatu sesekali dia menatap ke arah krist yang tengah membersihkan ruangannya.

Hingga hampir satu jam akhirnya ruangan singto bersih, krist bernafas lega dan hendak keluar dari ruangan itu namun baru satu langkah dia melangkah terdengar suara gelas pecah.

Krist melihat singto melempar gelas kopinya hingga membuat lantai yang baru saja di bersihkannya kotor kembali oleh air kopi.

Tanpa banyak bicara, krist langsung memungut pecahan kaca gelas tersebut kemudian mengelap air kopinya.

"Bawakan aku kopi" ucap singto.

"Nanti tuan, setelah aku selesai membersihkan lantai ini" ucap krist.

"SEKARANG!!" Ucap singto.

"Baik" ucap krist.

Krist meninggalkan pekerjaannya dan berjalan keluar dari ruangan singto. Krist berjalan menuju pantry untuk membuatkan singto kopi.

"Dari mana saja kamu?" Ucap apple.

"Membersihkan ruang tuan singto" ucap krist sembari mengambil gelas kemudian mulai membuat kopi.

"Aku heran kenapa tuan singto suka sekali menyiksa mu, aku memperhatikan itu sejak dulu. Dia berlaku tak adil pada mu" ucap apple.

"Biarkan saja, mungkin dia hanya ingin melakukan itu?" Ucap krist sambil tersenyum.

"Tapi jika aku jadi kamu mungkin aku sudah berhenti sejak lama" ucap apple.

"Aku membutuhkan pekerjaan ini, jika tak berkerja di sini aku mungkin tak akan bisa membayar sekolah axel" ucap krist.

"Kamu benar-benar papa yang bertanggung jawab" ucap apple.

Krist tersenyum hambar mendengarnya, apa dia bisa di bilang papa bertanggung jawab? Dia bahkan tak pernah memberi alexa nafkah.

"Aku tak sebaik itu" lirih krist.

"Aku pergi dulu" ucap krist lagi.

Krist berjalan menuju ruang singto dengan membawa nampan berisi satu cangkir kopi untuk singto.

"KENAPA LAMA SEKALI!!!" Teriak singto saat melihat krist masuk.

"M-maaf tuan"

"Dasar bodoh! Membuat kopi saja tak becus!" Ucap singto.

Krist mengantar kopinya ke meja singto dan menyimpannya di sana.

Singto melanjutkan perkerjaannya tanpa menghiraukan kopi itu sedangkan krist juga melanjutkan kegiatannya mengelap bekas tumpahan kopi tadi.

Hampir beberapa menit kemudian singto menghentikan pekerjaannya dan meminum kopi yang di buat oleh krist, baru saja kopi itu masuk ke dalam mulutnya ia langsung memuntahkannya.

"APA KAMU TAHU CARANYA MEMBUAT KOPI, KRIST!!!" Ucap singto membuat krist sedikit terkejut mendengarnya.

"KOPI INI SUDAH DINGIN!!! APA KAMU MEMBUATNYA MENGGUNAKAN AIR DINGIN!!"

"T-tadi kopinya masih hangat, itu mungkin karna tuan mengabaikannya beberapa menit hingga kopinya dingin" ucap krist.

Singto terdiam mendengarnya, krist sangat berani menjawab ucapannya.

"KOPINYA BAHKAN SANGAT MANIS!! APA KAMU SENGAJA INGIN MERACUNI KU!!?"

"DASAR BODOH!! APA KAMU NIAT UNTUK BERKERJA!?"

"SEMUA YANG KAMU KERJAKAN BENAR-BENAR TAK BECUS!! DASAR BODOH!!!

Krist menghampiri singto dan langsung mencium bibir singto hal itu sukses membuat singto langsung terdiam.

"Aku hanya ingin merasa kopinya apa itu benar-benar manis? Tapi sepertinya tuan benar, aku hampir diabetes merasakan manisnya" ucap krist sembari mengusap bibir singto.

"Kopinya bahkan sudah sangat manis di tambah dengan bibir ini, manisnya jadi bertambah" bisik krist.

"Aku lupa tadi, harusnya aku tak usah menambahkan gula di kopi itu"

"Apa bibir manis ini tak lelah marah setiap hari?"

Krist mendekatkan wajahnya, ia menahan tengkuk leher singto agar tak bergerak dan kembali melumat bibir singto membuat singto benar-benar hanya terdiam, singto memejamkan matanya menikmati hisapan lembut dari bibir krist.

"Apa aku bodoh jika aku mengatakan aku menyukai phi? Aku mencintai phi  karna setiap hari di siksa oleh phi, aku suka phi membentak ku atau mengerjai ku menyuruh ku membersihkan ruangan phi setiap hari"

"Aku hanya ingin mengatakannya, aku mencintai, phi"

"Jangan salah paham, aku tak ingin mengajak phi untuk kembali bersama ku, bukankah sangat tak tahu diri jika seorang pria miskin dan kotor ini mengajak seorang CEO menjalin hubungan? Aku cukup tahu diri untuk itu, aku tak pantas bersama pria kaya seperti phi"

"Dan akan ku pastikan bibir manis ini tak akan marah lagi mulai besok" ucap krist.

"Mau ku buatkan kopi lagi, tuan?" Tanya krist.

"Tidak" ucap singto.

"Baiklah, aku permisi" ucap krist.

Krist membawa beberapa alat tempurnya dan keluar dari ruangan singto sedangkan singto masih mematung dengan memegang bibirnya yang basah akibat ulah krist.
















Tbc🔥

Toxic Relationship ✓Where stories live. Discover now