Part 26

650 70 17
                                    

Krist dan singto resmi menikah di sebuah gereja hari ini, dengan hanya di hadiri oleh new, gun, tay dan off sebagai saksi, mereka benar-benar tak mengadakan pesta untuk itu.

Namun berita pernikahan yang terkesan sederhana itu menjadi topik hangat untuk di perbincangkan di televisi.

Mereka memang baru kembali dari kampung kemarin setelah 1 minggu berada di kampung.

Krist sudah menyelesaikan urusannya, dia menyewakan tanah ibunya kepada orang di kampung dan uang sewa itu krist gunakan untuk menikahi singto, membelikan singto cincin pernikahan dan menyewa sebuah minimarket untuk di jadikan tempat usaha.

Krist benar-benar tak ingin singto membiayai hidup mereka dan berharap usaha kecil-kecilannya itu bisa menghidupi anak dan suaminya.

Namun krist tak dapat menolak saat singto mengajaknya untuk tinggal di rumah lama mereka.

Ya, sekarang mereka tinggal di rumah lama mereka, rumah saat mereka masih berpacaran dulu. Menurut krist banyak kenangan menyakitkan di rumah itu namun kata singto ada banyak kebahagiaan juga di sana itu sebabnya singto tetap ingin tinggal di rumah itu dan mau tak mau krist menyetujui itu.

Krist menggendong tubuh singto membawanya masuk ke dalam kamar mengingat hari ini mereka resmi menjadi pasangan yang sah tentu saja krist meminta jatah malam pertama, walau sebelumnya mereka sudah sering melakukannya.

Axel dan alexa di ajak oleh new dan tay pergi, bukankah teman mereka benar-benar pengertian untuk itu?

Krist membaringkan singto perlahan di atas ranjang dan menatap wajah singto dengan tatapan memuja.

"Apa aku boleh jujur?" Tanya krist.

"Apa?" Ucap singto.

"Phi manis, tampan, cantik, imut, di dalam waktu yang bersamaan. Walau usia phi sudah menginjak 36 tahun tapi phi tetap terlihat seperti usia 25 tahun saat awal kita saling mengenal" ucap krist.

"Apa itu cara mu menggombal, krist?" Ucap singto sembari menutup mulut manis krist.

"Padahal aku berkata jujur" ucap krist.

Seperkian detik kemudian bibir keduanya menyatu, krist melumat bibir singto dengan penuh kelembutan dan singto membalas itu sembari memejamkan matanya.

"Axel dan alexa akan menginap di rumah new malam ini, bersiaplah untuk di makan sampai pagi, manis" bisik krist.

Tak ingin singto menjawab krist lebih dulu menyambar bibirnya dan mulai melepas pakaian mereka satu persatu.

Krist benar-benar membuktikan ucapannya dengan menggenjot lubang singto hingga pagi menjelang, baru mereka sama-sama terlelap dan terbang ke alam mimpi dengan saling berpelukan.



*****
Krist terbangun dari tidurnya karna perutnya terasa lapar, ia melihat jam yang ternyata sudah jam 3 sore, selama apa mereka tidur? Singto bahkan masih betah memejamkan matanya sekarang.

Krist beranjak dari ranjang, memakai celana pendeknya dan berjalan menuju dapur, memasak sesuatu untuk mereka makan.

Sebuah lengan melingkar di perut krist dan kecupan lembut mendarat di pipinya.

Krist menatap ke samping dan melihat singto memeluknya.

"Kenapa tak membangunkan ku?" Tanya singto

"Aku hanya tak ingin mengganggu phi" ucap krist.

Krist mengubah posisi tubuhnya menjadi menghadap singto, ia melihat singto hanya menggunakan kemeja tanpa celana hingga memperlihatkan paha mulusnya.

"Kenapa tak menggunakan celana, hmm?"

"Lubang ku sakit jika terlalu banyak bergerak" ucap singto sembari mengerucutkan bibirnya.

"Bagaimana dengan mu! Kenapa tak menggunakan baju?"

"Aku merasa gerah dan lengket" ucap krist sembari mencium bibir singto.

"Bibir phi bahkan bau sperma" ucap krist.

"Bukankah kamu yang menumpahkan semuanya di mulut ku!" Ucap singto marah.

"Ahh... Yaa, itu karna lubang phi sudah terlalu penuh jadi aku memasukannya ke lubang lain" bisik krist.

Krist membuka kancing kemeja singto satu persatu dan mengangkat singto ke atas meja dapur, ia mendaratkan bibirnya di dada singto dan menghisap putingnya dengan lahap seolah puting tersebut mengeluarkan air.

Singto merintih nikmat saat lidah krist menjilat puting bengkaknya, sedangkan satu tangan krist memilin puting sebelahnya.

Krist menyudahi kegiatannya kemudian menatap dua puting bengkak singto yang memerah akibat ulahnya tadi malam.

"Apa sakit, phi?" Tanya krist.

"Tidak, ini malah lebih sensitif" ucap singto.

Krist membenamkan wajahnya di leher singto, menghisap dan menjilatnya membuat beberapa tanda kepemilikan di sana hingga suara seseorang berdehem membuat krist terpaksa menghentikan kegiatannya dan menatap sang pengganggu.

"Ku pikir waktu satu malam bisa membuat mu puas, krist" ucap new.

"Satu malam tak akan membuat ku puas jika itu tubuh phi sing" jawab krist santai.

Singto benar-benar malu mendengar itu.

"Axel dan alexa sudah di kamar mereka, aku hanya ingin mengatakan itu, aku pulang dulu" ucap new.

"Ya, terima kasih" ucap krist.

Singto turun dari atas meja dan mengancingkan kemejanya lagi.

"Phi ingin kemana?" Tanya krist saat singto hendak beranjak.

"Aku merindukan kedua anak kita, jadi aku ingin menghampiri mereka" ucap singto.

"Bagaimana dengan milik ku yang sudah terlanjur bangun?"

"Tidurkan sendiri, sayang" bisik singto sembari mengedipkan satu matanya.

Singto berjalan ke kamarnya lebih dulu untuk memakai celana setelah itu baru menghampiri kedua anaknya di kamar alexa.

"Papa?!" Ucap axel dan alexa saat singto membuka pintu kamar.

Ya, axel memang sudah terbiasa memanggil singto papa sekarang dan dia tetap memanggil krist papa walau Alexa memanggil krist daddy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ya, axel memang sudah terbiasa memanggil singto papa sekarang dan dia tetap memanggil krist papa walau Alexa memanggil krist daddy.

"Apa kalian bersenang-senang semalam?" Tanya singto.

"Tentu, om tay membawa kami ke wahana permainan" ucap alexa.

"Makan siang siap, apa kalian sudah makan? Ayo makan bersama" ucap krist.

Axel, alexa dan singto beranjak keluar dari kamar berjalan menuju dapur.
















Tbc.

Toxic Relationship ✓Where stories live. Discover now