Part 19

222 19 0
                                    

Mobil yang mengantar mereka berhenti di bahu jalan untuk menurunkan mereka. Taehyung membuka sebuah payung hitam besar dan berjalan ke arah pintu lain. Ia membukakan pintu untuk Yoongi. Mereka berdua berjalan menyusuri old town menuju kafe yang sudah Yoongi ingin datangi di tengah rintik hujan.

"Be careful, ok. Jalanannya basah", kata Taehyung.

"You, too, Tae"

"Katakan jika kau lelah. Kita bisa berhenti sebentar"

"Iya, Taehyung"

Yoongi mengeratkan genggaman jemari tangannya dengan Taehyung. Kontur jalan di old town itu memang naik turun. Apalagi sekarang sedang gerimis. Mereka harus lebih berhati-hati.

"Suasananya jadi romantis begini"

"Kencan kita siang ini lain dari yang lain kan, Tae?"

"Benar. Aku belum pernah seperti ini sebelumnya. Ini semua demi dua bayi kesayanganku"

Mereka berhenti sejenak di sebuah alun-alun kecil di sebelah kanan mereka setelah melewati sebuah jalan kecil. Alun-alun itu tak besar. Mungkin hanya seukuran sembilan puluh meter persegi. Ada sebuah air mancur dengan patung setinggi dua setengah meter di ujung alun-alun tersebut.

Taehyung mengambil foto air mancur itu dan bangunan tua dengan cat warna-warni di sekelilingnya. Ia juga mengambil foto Yoongi yang sedang memegang payung dengan latar air mancur itu.

"Masih kuat jalan?"

"Masih, Taehyung. Sudah di depan sana. Sedikit lagi sampai"

"Oke. Kita lanjut. Semangat!"

Saat hendak mengambil alih payung yang sedang dipegang Yoongi, Taehyung merasakan jaketnya ditarik. Yoongi merendahkan sedikit payung mereka agar tak ada yang melihat mereka berciuman. Taehyung yang mendapat serangan ciuman tiba-tiba itu hanya bisa tersenyum. Ia yang melanjutkan dengan tak melepas pagutannya di bibir Yoongi.

"I love you, baby bear"

"I love you, too, my sugar baby"

Mereka akhirnya sampai di kafe bergaya Victoria setelah berjalan lima menit dari alun-alun tadi. Meski cuaca sedang gerimis, ternyata di dalam kafe masih lumayan ramai pelanggan. Mereka masih mendapatkan meja karena Taehyung tadi sudah memesan untuk mereka sebelum berangkat. Meja mereka terletak di sudut ruangan di dekat jendela.

Yoongi tampak serius melihat buku menu yang tadi diberikan pelayan sekarang.

"Setelah dari sini makan di resto Italia yang di depan tadi mau nggak, sayang? Aku ingin makan pizza", kata Taehyung.

"Boleh. Kau tertarik dengan restoran tadi rupanya"

Yoongi mendongakkan kepalanya melihat Taehyung.

"Hehehe, iya. Aku penasaran", ucap Taehyung.

"Boleh. Di sini hanya menyediakan dessert"

Setelah membolak-balik buku menu, akhirnya mereka mulai memesan. Yoongi memesan satu original hot chocolate, satu hot chocolate dengan rum, satu lemon tart, satu croissant sandwich, dan satu apple strudel with vanilla sauce. Pelayan pun dengan sigap mencatat pesanan yang disebutkan Yoongi.

"Katanya setelah ini kita akan makan di resto Italia, tapi sepertinya pesanan kita sudah bisa membuatku kenyang", kata Taehyung.

"Ada satu manusia lagi di sini, Taehyung. Porsiku sekarang satu setengah"

Yoongi menunjuk baby bumpnya. Taehyung tertawa melihatnya. Ia spontan mengelus perut Yoongi.

"Ah, benar. Aku kadang masih lupa kalau porsimu satu setengah sekarang. Kita akan banyak makan selama liburan seperti ini"

Babymoon [TAEGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang