" Rose , papa tak pernah paksa kamu untuk terima pinangan ni kalau kamu tak nak . Cakapkan je sayang kalau ada pilihan lain di hati kamu "
Dah berapa hari Dato' Sri Fariz meragui keputusan anak gadisnya menerima pinangan dari orang ketiga itu , sungguhpun dia sebagai wali nasab berhak menikahkan anak gadisnya tanpa persetujuan darinya dia tidak mahu . Dia tidak mahu memenangkan ego dan membiarkan anak perempuan satu - satunya terluka sepanjang pernikahannya . Tangan Rose digenggam erat sambil menatap ke dalam anak mata Rose
" Papa boleh sampaikan sendiri hasrat kamu untuk menolak , masih dalam tempoh perkenalan bukan pernikahan ... Katakan isi hati kamu sayang ... "
Rose semakin hiba , acap kali fikirannya tetap terarah kepada Megat . Jikalau dia hendak tidur maka Megat lah menjadi igauan nya , setelah dia bangun tidur , makan , kerja dan sebagainya ! Laki itu telah menghantui dirinya ! Dia berusaha untuk hidup tanpa laki itu dengan menerima pinangan dibawa oleh datuk nya sendiri tapi mengapa hatinya tetap terpaut kepada Megat . Mereka tak pernah bercinta jauh sekali menyimpan perasaan antara satu sama lain , tapi kenapa seolah ada tali mengikat antara mereka berdua ?
" Rose yakin pa ... Rose yakin dengan jodoh yang dibawa orang tua ... Lagipun yang bawa pinangan ni tok aki kan ? Tak kan laaa tok aki nak biarkan cucu kesayangan dia yang cantik molek ni jatuh dekat tangan orang yang salah ... "
Rose tegar mengukir senyuman walau rasa sakit sesak didada tak tertahan
" Megat ... "
Bulat mata Rose mendengar nama itu disebut dari bibir ayahnya sendiri , kali ini dia tak lagi bencikan nama itu tapi dia sangat merindui pemilik nama itu ... Sudah genap sebulan laki itu menghilang dari pandangan matanya , mungkin saja dia tidak menghilang sepenuhnya . Menurut khabar angin Megat sedang bertugas di kem askar negeri sembilan , laki itu sibuk menguruskan pekerjaannya .
" Bagaimana perasaan kamu kepada Megat ? Kalau benar kamu cintakan Megat , biar papa sendiri sampaikan pada orang tua Megat mengenai hal ini ... Mereka berdua baik - baik orangnya pasti mereka faham ... "
Dato' Sri Fariz masih memujuk anak suntinya mengungkap perasaan sebenar , jika cinta kata cinta ... jika tidak kata tidak ... Semua perlukan kepastian !
Rose memejamkan mata
" Tak perlu , Rose terima penjodohan ni dengan rela "
Kepala Rose terdongak ke atas mendengar nama Megat diseru , sempat dia bertukar senyuman dengan ayahnya . Perbualan antara nya bersama Dato' Sri Fariz masih berlegar di benaknya , perasaan seorang ayah tidak pernah salah . Benar dia sangat mencintai Megat melebihi rasa sahabat , tapi malu rasanya untuk mengakui perasaanya itu . Maka disaat ayahnya bertanya adakah Megat bertakhta dihatinya terpaksa ia akan menafikan , bersyukur tak terkata ia bila penjodohannya kali ini adalah bersama lelaki paling ia sayangi . Ingin saja dipeluk erat Tan Sri Zudin sekarang juga , datuknya berjasa dalam mengembalikan kebahagiaannya yang telah hilang sejak 2 tahun lalu . Baginya Megat adalah kehidupan setelah keluarganya , kepergian Megat sama saja merampas kehidupan dan hak nya untuk bahagia .
" Aku terima nikahnya , Rose Helyna Dato' Sri Fariz dengan mas kahwin sebanyak RM30,000 , perlengkapan solat dan perhiasan , serta pra syarat nikah yang berlaku curang atau mendatangkan mudarat kepada pasangan bersedia menyerahkan seluruh harta pencarian kepada mangsa "
Hanya dengan sekali lafaz , Rose Helyna sah bergelar isteri kepada Megat Harash .
" Assalamualaikum , humairaku "
Bergetar tangan Rose menahan rasa takut dikala itu , dihadapannya bukan lagi Megat Harash sebagai sahabat tetapi suami sah bakal membimbingnya ke jalan benar . Walaupun sudah bertahun lama berteman bersama Megat entah mengapa pada hari ini perasaanya berbeza sekali , temannya bertukar menjadi suami .
YOU ARE READING
SECRET MISSION:BLACK MARIA [TERBIT]
ActionPerjodohan ? Cinta pandang pertama ? Cinta sejati ? Semua berkaitan cinta tidak pernah dipercayai oleh seorang gadis bernama Rose setelah melihat kehancuran teman karibnya sendiri kerana sesuatu yang namanya , cinta . Dirinya sulit untuk mendekati...