02. HILANG

133 85 196
                                    

Assalamualaikum!

{Jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa Vote & Comment ya}
.
.
.
D   E   J   A   V   U

______________________________🐣_____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________🐣_____________________________

02. HILANG

"MBAH MANYU! A GILANG!" Widya berteriak sangat kencang sembari lari-larian sana-sini mencari keberadaan Gilang dengan Mbah Manyu.

Bukannya bertemu dengan dua orang yang dia cari justru Widya malah bertemu dengan Alan yang menghampiri dirinya lebih dulu. "Widya" Alan menepuk pundak Widya dari arah belakang yang tengah berdiri tegak diambang pintu kamar.

Karena kedatangan Alan yang secara tiba-tiba membuat Widya sedikit terkejut. "Aakk!"

Dengan suara yang rendah dan lembut Alan melanjutkan kalimat yang akan diucapkannya. "Kenapa Wid, pagi-pagi sudah teriak-teriak mengganggu orang lain yang masih tertidur?"

"Alan, anu... Bella Alan Bella" Dengan nafas yang terengah-engah Widya berusaha menjelaskan sesuatu kepada Alan.

"Tenangin diri kamu dulu" Alan memapah Widya masuk kesebuah kamar kecil, menyuruhnya duduk disebuah sofa kecil yang sudah sedikit robek-robek di beberapa bagian kainnya.

"Kenapa, ada apa dengan Bella?" Lanjut Alan setelah berhasil memapah dan mendudukkan Widya di sofa.

Perlahan Widya membuka mulutnya mencoba berbicara dengan lebih rileks. "Bella hilang. Sejak kepergiannya tadi malam, ia belum juga kembali ke sini, Lan"

"Hilang? Kamu sudah mencoba mencarinya?" Tanya Alan sekali lagi, memastikan jika Widya benar-benar sudah mencari Bella atau belum.

Widya mengangguk cepat. "Sudah, aku sudah mencari Bella di mana-mana bahkan aku mencari Bella sejak matahari belum terbit mungkin aku hampir mengelilingi seluruh desa Navean Cendrakala hanya untuk mencari Bella"

"Gawat. Ini sangat kacau" Gumam Alan, seraya mengepalkan jari jemarinya dengan kuat.

Tak lama keheningan muncul, suasana kamar kembali teruslut oleh beberapa suara yang baru saja menghampiri kedua mahasiswa/i itu yang tengah berada dalam lamunannya masing-masing.

"Kalian berdua sedang apa disini diam-diaman seperti ada suatu hal yang sedang dipikirkan?" Isma dan David berjalan memasuki kamar bergabung dengan Alan dan Widya di dalamnya.

Widya hanya melirik kepada Alan dengan raut wajah yang gelisah seolah dirinya sudah habis perkataan untuk menjelaskan sesuatu yang telah terjadi tentang Bella.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEJAVUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang