23

6.1K 501 15
                                    

WARNING ⚠️

Jangan lupa vote dan komen!

Jangan sider, hargai karya penulis!

•••••

Semenjak kejadian dimana Haechan memutuskan Mark malam itu di arena, Haechan sedikitpun tak pernah lagi mengungkit rasa sukanya pada Mark. Pria berkulit karamel itu lebih memilih terus menempel bersama Renjun dan juga Lee Know. Mark? Canadian boy itu juga tampak terlihat tak perduli atau lebih tepatnya, dia memang sudah melepas Haechan, walaupun di dalam hati dia tak mau akan hal itu terjadi. Tapi, mau bagaimana lagi? Semuanya sudah berakhir.

"Mark ... Nanti mau keluar kagak?" tanya Lucas.

"Gak," jawab Mark singkat.

Lucas menghela napas panjang, sedangkan anggota Vagos lainnya malah tampak tak terima juga.

"Come on, Bro! Lo udah hampir sebulan gak main bareng kita di base! Gak kangen lo?!" tanya Jeno kesal.

"..."

Mark tak menjawab dan lebih memilih untuk memainkan ponselnya.

"Hah ... Masih belum bisa ngelupain Haechan ya?" tanya Shotaro tiba-tiba.

Mark tersenyum tipis sebagai jawaban.

"Bukannya kita udah bilang sama lo, kejar dia kalau emang lo sayang sama dia!" tegas Shotaro.

"Gue udah ngelepas dia. Jangan sampek dia makin tertekan cuma gara-gara gue," Mark menjawab pelan.

"Cara lo ngelepas bukan dalam artian benarnya, Mark. Ngelepas yang benar itu, lo gak galauin dia dan biasa-biasa aja tanpa sedih-sedihan!" seru Sungchan buka suara.

"..."

"Gak usah sok kuat kalo emang lo gak bisa buat hidup tanpa dia. Sana gih, kejar. Sejak kapan Vagos punya leader mental kerupuk?" ledek Jungwoo.

"Bener tuh, Bang. Kejar dia, mumpung gak diambil orang lain. Jangan lupa kalau Haechan makin banyak yang naksir setelah dia ikut olimp," peringat Jisung menakut-nakuti.

Mark menghela napas panjang, lalu meletakkan ponselnya dengan kesal.

"Mau ngejar kek gimana lagi, sih?! Dia udah punya cowok! Jaehyun, pan!" jawab Mark jengah.

"Gak. Mereka gak ada hubungan. Emang awalnya mereka berdua pernah pacaran, tapi Haechan minta putus pas mau sekolah di sini. Demi lo," sahut Chenle.

"Tahu darimana?" tanya Jisung penasaran.

"Taeil om muda gue. Jadi, gue tahu," jawab Chenle.

Semuanya kaget.

"Kenapa gak bilang kalau dia om lo?" tanya Jeno heran.

"Gak ada yang nanya," jawab Chenle santai.

"Biadab!" sinis Lucas.

Chenle tertawa geli.

"Mark~"

Mark menghela napas panjang saat Giselle tiba-tiba datang dan langsung merangkul tangannya. Mark bergerak risih, lalu mendorong Giselle menjauh darinya.

Cold Leader (?) | MarkHyuck Where stories live. Discover now