[18+] Zhang Hao harus pindah ke sekolah khusus laki-laki dengan peraturan yang amat ketat karena Ibunya menikah lagi dan harus pindah ke Kota baru untuk melanjutkan hidupnya.
Sebagai orang yang cukup mudah bergaul dan bebas di sekolah sebelumnya Zha...
"Huaa...Enaknya punya kamar yang besar!" seru Zhang Hao puas setelah selesai memakai seragam baru SMA-nya.
Mulai hari ini Zhang Hao pindah ke rumah baru yang lebih besar karena Ibunya yang sudah lama menjanda menikah lagi, Ayah kandung Zhang Hao sudah meninggal sejak dia masih kecil. Walaupun Zhang Hao belum pernah melihat sosok Ayah barunya itu tapi ia tidak terlalu peduli. Yang penting ia percaya pada Ibunya kalau Ayah barunya itu orang yang baik.
Ayah Zhang Hao ini orang asli Tiongkok yang sebelumnya sudah lama tinggal di Korea dan menikahi Ibu Zhang Hao yang orang asli Korea.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hari ini hari pertama Zhang Hao masuk ke sekolah baru. Zhang Hao memang bukan berandalan tapi dia selalu membayangkan bisa mempunyai pacar yang cantik dan kehidupan SMA yang menyenangkan.
Zhang Hao menghela napasnya gusar setelah hampir sampai di gerbang sekolahnya, "SMA sialan!" umpatnya.
SMA yang Zhang Hao masuki kali ini adalah SMA khusus laki-laki. Yang mana kehidupan SMA yang Zhang Hao dambakan tidak akan terwujud.
"Menyebalkan!" sungut Zhang Hao lalu memasuki area sekolah barunya dan di sambut oleh para anggota OSIS yang sedang melakukan satgas hariannya.
"Berhenti!" tegur salah satu anggota OSIS itu pada Zhang Hao.
"Hah? Ada apa?"
"Bisa tolong tunjukkan kartu identitas sekolahmu?"
Zhang Hao melirik sekilas ke nametag orang yang menegurnya itu, Park Hanbin.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Untuk apa?"
"Warna rambut dan cara berpakaianmu melanggar aturan sekolah" ujarnya Phanbin.
"Lah?"
"Dan karena sekolah juga melarang penggunaan ponsel di area sekolah jadi ponselmu harus kami sita" jelasnya lalu mengacungkan tangan meminta Zhang Hao menyerahkan ponselnya.
"T-tunggu dulu. Aku baru saja pindah hari ini jadi tidak tahu tentang apa-apa tentang itu, maklumi saja ya?" bujuk Zhang Hao sambil merapatkan tangannya.