13

2.7K 249 20
                                    

"Ahhngg~ Hanbinhh..."

"Kamu menyukainya kan?"

Zhang Hao mengangguk lemah di bawah kungkungan Hanbin, "Aku ingin lebih" pinta Zhang Hao sambil menatap nakal dan menggigit bibirnya. Hanbin menyeringai lalu ia segera menyambar bibir manis Zhang Hao dan mencium–

"BANGUN!!" bentak Hanbin sambil menggebrak meja belajar di dalam kamar itu.

"Heuhhh?!" Zhang Hao seketika terbangun dan terpental ke belakang karena terkejut oleh suara Hanbin barusan.

"Aduduh...Aku ketiduran?"

"Sudah aku bilang kamu harus fokus. Kalau seperti ini terus bagaimana bisa kamu masuk ke peringkat 100 besar? Kamu bilang ingin membuat Kakek senang?" omel Hanbin. Mereka berdua saat ini sedang belajar bersama karena UTS sudah hampir dekat.

"Bagaimana aku bisa fokus setelah ciuman tadi malam?"

Seharian penuh Zhang Hao terus memikirkan semua hal yang terjadi namun seperti biasa Hanbin sama sekali tidak memikirkan apa-apa. Seperti tidak ada pengaruhnya?

Zhang Hao mengubah posisi tubuhnya dan memeluk Hanbin dari belakang. Zhang Hao lalu menjilat telinga Hanbin, kelemahannya.

"Ahh. H-Hei! Hentikan!"

"Hanbin. Apa aku boleh berharap padamu? Katakan padaku yang bodoh ini supaya aku mengerti. Apa arti ciuman tadi malam? Kalau kamu memberitahuku aku akan belajar dengan serius setelah ini" bisiknya tepat di samping telinga Hanbin.

Tubuh Hanbin berdesir panas akibat hembusan napas hangat Zhang Hao yang menerpa telinganya. Napasnya menjadi tidak beraturan akibat sentuhan-sentuhan manja dari Zhang Hao. Ini pertama kalinya Hanbin merasakan sensasi seperti ini akibat Zhang Hao. Jika yang di kereta itu murni karena Hanbin memang sensitif dengan telinganya.

"Sekarang aku tidak tahu bagaimana aku harus berhubungan denganmu. Aku mohon, Hanbin"

"Tidak ada artinya"

"Apa?" Zhang Hao menjauhkan tubuhnya dari Hanbin dan melepaskan pelukannya seketika.

"Kita sama-sama laki-laki, bahkan bersaudara. Kita tidak bisa terus berhubungan seperti ini. Jadi, ayo kita hentikan ini" jelas Hanbin.

Jelas.

Memang cukup jelas.

Sudah tidak harapan.

***

"MATI KALIAN SEMUA!! AKRGHHH!!" teriak Zhang Hao sambil menembak semua zomb yang ada di layar permainan itu.

"Brutal sekali" ucap Keita sambil terkekeh.

"Heuahhh!! Aku kalah!!" kesal Zhang Hao.

"Yang tenang kawan. Sedang ada masalah lagi?"

"Aku terlalu jelas ya, Keita?"

Keita mengangguk, "Iya. Sangat jelas"

Zhang Hao tertawa kosong lalu berbaring lemas di lantai.

"Ayo bangunlah. Jangan seperti bocah kamu sudah SMA"

"Aku lelah"

"Bangunlah. Aku akan mentraktirmu Mixue"

"Sungguh?"

"Sungguh. Cepat bangun"

Zhang Hao yang di lantai mengangkat kedua tangannya mengarahkannya pada Keita, "Gendong aku" ucapnya sambil mem-poutkan bibirnya.

"Kamu ingin aku injak, hah?! Cepatlah sebelum aku berubah pikiran" ujarnya lalu berjalan meninggalkan Zhang Hao.

Zhang Hao tertawa lalu bangun dan menyusul Keita.

[✓] ATTENTION | BINHAO FT. HARIBOZ ♡Where stories live. Discover now