Sindi : Suka atau tidak?

12 1 0
                                    

Senin, 20 Agustus 2018

Waktu istirahat telah tiba. Teman kelas gue hampir semua pergi keluar kelas. Gue yang ingin bertemu Zhuna di kantin, tiba-tiba diajak Riana ke toilet.

Ternyata gue juga ingin pergi ke toilet untuk buang air kecil.

Gue meminta ijin pada Riana, agar gue duluan yang ke toilet.

Dia pun setuju. Setelah gue selesai, barulah Riana masuk.

Saat menunggu Riana di luar toilet. Gue melihat bayu menghampiri gue.

Dia meminta maaf karena pernah marah-marah. Terus dia minta gue untuk mau diajak jalan lagi pulang sekolah.

Ya jelas gue gak mau lah. Gue marah-marah ke dia sampai si Riana keluar dan kaget liat gue marah-marah.

Gue segera narik tangan si Riana dan pergi dari si Bayu.

Riana pergi ke kelas, sedangkan gue pergi ke kantin menemui Zhuna.

Memesan sebuah minuman kopi goodday.
Kemudian duduk di dekat Zhuna.
Tiba-tiba dia ingin melihat ponselku, dengan beralasan iseng.

Gue tahu sih dia kayak mau melihat pesan gue dengan si bayu. Untuk kepercayaannya. Jadi gue pinjamkan saja.

Lagian chat terakhir gue juga sudah lama dan itu pun gue sedang minta maaf kepada si Bayu.

WAH GAWAT! sekarang gue kan ada ulangan. Gue harus segera ke kelas.

Akhirnya gue ijin duluan ke Zhuna untuk pergi ke kelas.

Gue terhenti sejenak dan berpikir untuk mengenalkan Zhuna kepada nyokap gue. Agar gue bisa keluar secara bebas dengan beralasan dibawa Zhuna. Dia kan terlihat seperti orang baik dan alim. Jadi, ketika gue bilang pergi sama dia, gak bakal dicurigai.
Nyokap selalu nanya sudah punya cowok atau belum. Pas waktu gue masih sama si Bayu, cuman si Bayu ini gak pernah mau gue ajak ke rumah.

Ternyata memang dia gak mau kenal ortu gue. Soalnya takut ketahuan belangnya sama ortu gue.

Gue jadi penasaran. Bagaimana ekspresi nyokap gue. Ketika gue bawa Zhuna ke rumah gue.

Si Zhuna ini malah mau diperkenalkan ke nyokap gue. Jujur gue kaget sih. Tapi ya apa boleh buat? Masa iya gue harus tarik kata-kata gue kembali.

Tiba waktunya pulang sekolah.

Gue dan Zhuna pergi ke rumah gue.

Setibanya kami di rumah.

Gue dan Zhuna salam kepada nyokap.

Gue langsung ganti baju dikamar. Gak betah gue sumpah! Pakai seragam sekolah, Panas.
Jadi, gue pakai baju dan celana pendek saja. Lagian ini rumah gue kan? Pikir gue. Ibu juga terlihat seperti gak memerahi gue berpakaian seperti ini di depan Zhuna.

Gue lihat-lihat si Zhuna ini malah sama sekali tidak ingin melihat gue.

Apa gue kurang menarik buat dia?

Gue takut nyokap gue berpikir bahwa Zhuna bukan cowok gue. Jadi, gue dekati saja dia.
Saat gue panggil Zhuna pun, dia hanya menatap gue kemudian segera memalingkan wajahnya lagi.

Kita Beda DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang