Ingin kembali

992 89 1
                                    

Satu bulan berlalu.

Ruangan itu terasa hening, hanya terdengar bunyi bunyi alat medis merekam detak jantung secara terus menerus. Suasana sepi.Taehyung terbaring.koma.

Dalam dunianya,entah dimana,saat senja ia berjalan menelusuri pantai yang sunyi, sendiri.
Angin menerbangkan butir butir pasir, tak ada seorangpun.

Ia menatap langit keunguan, sungguh indah namun terasa hening. Nampak jauh dipandangannya berdiri sepasang mata manik hitam yang indah, senyum berkembang diwajahnya, Menampakkan dua pasang gigi kelinci. sungguh cantik.namun wajahnya terlalu samar dimata Taehyung.

Tersenyum padanya, sesaat kemudian berbalik ke arah lautan,mata itu menatap kosong pandangannya lurus membelah lautan.

Kakinya melangkah maju, berjalan menyusuri pasir putih terbawa ombak. Langkah demi langkah menenggelamkan sebagian dua kaki jenjang miliknya, tanpa henti dia terus maju tak perduli ombak lautan mencoba menggulung tubuhnya. Kaki nya seolah kokoh berdiri dan terus berjalan.

Taehyung terus mengamati.Mencoba mendekat namun kakinya terasa berat melangkah.

Apa yang akan dilakukan orang itu? Mengapa ia terus berjalan kearah lautan? Batinnya.

Tanganya mencoba melambai, bibirnya ingin berteriak namun kelu.

Sesaat setelah lautan hampir menelan separuh tubuh orang itu, ia memalingkan wajah ke arah Taehyung. Dan seketika dua bola mata Taehyung membulat, wajah samar itu semakin jelas, mata itu, bibir itu, senyum itu..adalah.. Jungkooknya.

Tidak.Apa yang dia lakukan disana. Ia ingin berteriak memanggil namun suaranya seolah menghilang. Tubuhnya tidak mampu bergerak selangkahpun.

"Jungkook.. Tidak... Jangan... , kembali.. Kembali bersamaku jungkook.." teriaknya dalam hati.

Namun langkahnya terus maju membiarkan lautan menelan dirinya.

Taehyung meronta, air mata nya tidak terbendung lagi, hatinya perih, nafasnya tercekat ditenggorokan.
Mencoba meraih Jungkooknya, mencoba menggerakkan kedua kakinya yang seolah tertanam dalam pasir pantai.

"Tidak... Jungkook.. Kembali..."

"Kembali...Jungkook.."

"Jungkoookkk..."!!!!

Kakinya bergerak, kedua jemari ditangannya bergerak. Sontak membuat suster yang sedang memeriksa keadaanya panik luar biasa.
Pasiennya yang telah koma satu bulan ini telah kembali sadar.

Suster segera menekan tombol bantuan memanggil dokter. Tak lama beberapa dokter datang. Ya.. Ayah Yeri memang memberikan perawatan terbaik untuk taehyung guna menebus rasa bersalahnya.

Mereka segera memeriksa keadaan Taehyung. Dua bola matanya perlahan terbuka, buliran bening turun perlahan dari kedua sudut matanya.
Samar samar suara terdengar, suara deting alat medis, suara orang orang berbicara disekitarnya. Namun tatapannya buram.

"Jungkook..." lirihnya perlahan.
Hampir tak terdengar siapapun.

...










Jeju. Jungkook.

Tiada satupun hari baginya tanpa menangis. Langit selalu terlihat mendung dimatanya.
Ruangan gelap jendela tertutup rapat, dirinya meringkuk dibawah selimut, lingkaran hitam mengelilingi matanya yang sembab. Perutnya mulai membuncit, tanda kehidupan disana mulai tumbuh.

Saat pagi menjelang ia bangun, memberi asupan tubuh dan bayi kecilnya. Begitupun siang dan malam, meski hati dan fikiranya sakit namun ia sungguh menyayangi benih Taehyung yang tumbuh dalam dirinya. Setelah kegiatan makan dia kembali meringkuk dikamarnya, seolah hidupnya hanya untuk makan dan menangis.

Yoongi dan Jimin hanya bisa menatap sendu, sudah berapa usaha mereka lakukan untuk menenangkan Jungkook rupanya tak ada satu carapun yang berhasil. Keduanya tengah berada di meja makan setelah beberapa menit yang lalu Jungkook kembali ke kamarnya tanpa bicara apapun.

"Hyung..." Jimin membuka pembicaraan.

"Heum..ya babe..?"

"Apa.. Sudah ada kabar tentang..?"

"Belum" jawab Yoongi singkat sebelum Jimin menyelesaikan pertanyaannya.

"Si brengsek itu..benar benar brengsek.." sambungnya.

"Sudah satu bulan dan Jungkook sangat menderita" Jimin mulai berkaca kaca.

"Aku tahu babe, tapi tidak banyak yang bisa kita lakukan selain menunggu"

"Sampai kapan?"

"Entahlah...aku sudah meminta rekanku melacak ponselnya tapi tidak berhasil"

"Apakah dia benar benar meninggalkan Jungkook..? Maksudku mungkinkan dia menikah dengan Yeri di LA ?? Jimin mencoba menerka nerka.

"Tidak, kufikir terjadi sesuatu padanya tapi entah apa itu, Aku mengenal Taehyung dan dia sangat mencintai Jungkook"

Jimin menatap keluar jendela.

"Aku harap begitu"








...

Senja berwarna ungu. Namun terlihat kelabu dimata Jungkook. Matanya menatap kosong langit itu, jemarinya terulur diatas permukaan perutnya yang membuncit.

"Hey .. Baby.. " bisiknya lirih.

"Apa kau lelah menunggu daddy??"

"Sudah lama sekali, bahkan terasa seperti berabad abad lamanya"

"Apa kita akan terus menunggu..?"

"Atau..?"

"Yaa.. Kita akan terus menunggu, bahkan sampai mommy mulai lupa kapan semua sakit ini dimulai, mommy yakin daddy akan berada disamping kita saat kau lahir di dunia dan itu akan membuang semua luka kita saat ini"

Dua tetes air mata yang entah sudah ke berapa kalinya mengalir dipipi yang semakin tirus.








...




Suara pintu terbuka, ia mengalihkan pandanganya ke sumber suara itu. Tampak disana sosok laki laki tersenyum. Pamannya, ayah Yeri.

"Tae..."

Taehyung hanya membalas dengan senyuman yang hampir bukan senyuman baginya.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Baik, paman.."

"Senang mendengarnya, maafkan atas semua kejadian yang menimpamu Tae"

"Aku mengerti paman, jadi...

Sudah berapa lama Tae disini??"

"Satu bulan dua hari, kau tidak sadarkan diri dan selama itu aku terus menyalahkan diriku"

"Jungkook..??"

"Maaf Tae, bahkan paman tidak tau bagaimana harus menghubunginya, ponselmu hancr dan Yeri..... Anak itu.. . benar benar bersikeras tidak memberitahuku apapun"

Taehyung menghela nafasnya kasar. Bagaimana mungkin ia selama itu tidak sadarkan diri? Bagaimana dengan Jungkook? Pasti dua kesayangannya terluka disana. Menunggunya

"Dimana Yeri..?" aku harus bicara padanya paman"

"Dia tidak disini, di negara ini..."

"Maksud paman.."

"Dia pergi bersama kekasihnya, ayah dari bayi itu... Dan dua minggu yang lalu mereka menikah, dan sekarang mereka bersama di spanyol"

"Aku ingin kembali ke seoul paman.. Segera..."

"Paman mengerti, setelah semua membaik kita pergi..beristirahatlah.."

Dia pergi berlalu meninggalkan ruangan itu, menyisakan Taehyung sendiri. Menatap keluar jendela,

"Jungkook... Baby... Aku hampir mati merindukan kalian"

/////####



...



Semoga daddy cpt plg ya guys...
😭😭😭😭

PACARKU IDOLAKUOnde histórias criam vida. Descubra agora