KAPAN?

13 5 0
                                    

Happy reading!!

.
.
.
.
.

🧟🧟🧟🧟🧟🧟🧟🧟

Sebulan kemudian, sudah ada sekitar sebulan wabah zombie melanda. Sudah sebulan juga Sekar hilang dari Tomi, Tomi tak kunjung bisa menemukan sahabat wanitanya itu. Dia selalu mencarinya selama sebulan ini, namun tak kunjung bisa menemukan Sekar.

Tomi kini sedang duduk terdiam di teras Vila, dia terus menghisap rokoknya. Di temani secangkir kopi yang ada di sampingnya. Dia masih bingung dengan Sekar yang belum juga dia temukan. Hana yang melihat Tomi duduk termenung di teras pun langsung menghampirinya.

"Tomi." Setelah itu Hana duduk di samping Tomi.

Hana sadar jika pria yang ada di sampingnya itu masih memikirkan Sekar.

"Kalau kita emang di pertemukan sama Sekar lagi, kita pasti ketemu kok." Hana mencoba menyemangati Tomi.

"Iya Han." Tomi tersenyum.

"Kita harus bahagia di sini Tomi. Sekar pasti sedih jika mengetahui kamu seperti ini." Hana tersenyum. "Dia juga pasti bahagia di tempat tinggalnya."

"Serius dia bahagia?"

"Ya semoga aja dia bahagia," jawab Hana dengan tersenyum. "Aku juga kangen sebenarnya sama Sekar."

Setelah itu terdengar suara langkah kaki dari dalam vila menuju keluar. Mereka menyadari jika itu adalah Wati, sang pemilik vila. Selama sebulan hidup bersama, mereka begitu bahagia dan mereka juga sudah sangat akrab satu sama lain, layaknya sebuah keluarga.

"Hana, Tomi." Wati memanggil kedua orang yang sedang duduk di teras itu.

"Hai, Kak." Hana tersenyum.

Setelah itu Wati pun duduk di samping mereka berdua.

"Winda di mana, Kak?" tanya Wati.

Wati tersenyum. "Biasalah Dek, dia masih tidur."

Hana tersenyum. "Iya juga ya, minimal bangunnya, jam 9."

"Tuh tau sendiri," ucap Wati dengan tersenyum.

"Lagi ngomongin aku ya?" Suara Winda yang membuat mereka kaget.

Setelah itu Winda pun keluar dari dalam Vila dengan rambut yang masih berantakan. Dia berjalan perlahan menuju ke mereka, dengan jalan yang masih lumayan sempoyongan.

"Winda masih ngantuk sepertinya," ucap Tomi dengan tersenyum.

Setelah itu Winda pun duduk, lalu dia membaringkan tubuhnya dan menyandarkan kepalanya di paha Wati.

"Kak, aku ngantuk," ucap Winda dengan menguap.

"Tidur aja, Sayang." Wati mengelus elus rambut Winda.

"Kak Wati kok kaya banget," ucap Winda dengan mata yang masih tertutup.

"Biasa kalau lagi ngantuk, ngomongnya suka ngelantur." Wati tersenyum.

"Gimana caranya menjadi kaya seperti, Kakak?" tanya Winda.

"Kamu sadar gak sih, Winda?" tanya Tomi.

"Dari tadi aku bicara, ya pasti sadar lah," ucap Winda dengan mata yang masih tertutup.

Setelah itu Winda pun tiba tiba mendengkur dan dia tertidur maximal.

"Yah, katanya sadar, ternyata malah lanjutin tidur," ucap Tomi yang di ikuti tertawa setelahnya.

Wati dan Hana yang ada di sampingnya juga ikut tertawa.

"Oh iya, Kakak punya apa aja selain Vila ini?" tanya Hana.

zombee Where stories live. Discover now