Dream

2

Biu sudah dua hari tak pulang kerumah, jhope bukan tak ingin mencari dimana keberadaan Biu namun karena dia tak ingin suasana semakin memanas. Jhope tau kemana Biu pergi dan dengan siapa saja. Setiap hari ada laporan tentang adiknya yang akan dia terima dari orang suruhannya, jhope memang sengaja mempekerjakan orang untuk mengawasi gerak gerik adiknya selama dia tak ada agar adiknya tetap aman. Apa lagi status Biu adalah adiknya dan Seunggi tentu dia tau resiko seperti apa yang akan mengancam keselamatan adiknya.

•

•

•

Dering telpon siang itu membangunkan pria cantik yang sedang tertidur pulas dipelukan kekasihnya.

Selamat siang nongku? Ucap jhope dengan suara lembutnya.

Selamat siang Hyung, kenapa baru menelponku? Aku sangat merindukanmu. Ucap Biu jujur sembari mencoba melepas pelukan bible.

Maafkan yhung, ada sedikit masalah disini jadi baru bisa menghubungi nongku. Besok nyung akan ke thailand, apa nong ingin ole-ole? Jhope masih berbicara dengan lembut pada adik kesayangannya itu.

Sungguh, aku sudah tak sabar. Ok, apa saja aku suka asal dari Hyung. Ucap Biu jujur, tersenyum dan melangkah menuju ke toilet membersihkan dirinya.

Baiklah, kembali kerumah dan jangan menginap terus dirumah orang asing. Ucap Jhope memperingati adiknya.

Aku sangat mencintai hyung, sampai ketemu besok. Biu menutup telpon sang kaka dengan wajah bahagia.

Sedangkan Bible masih menikmati tidurnya walau sedikit terusik dengan suara Sang kekasih yang sedang berbicara dengan kakaknya itu.

Biu memang selalu bisa menjadi penawar dari segudang lelah dan stres yang dihadapi Jhope menghadapi setumpuk berkas bisnisnya, namun senyum itu tak bertahan lama jhope kini kembali dibuat emosi mengingat informasi yang diberikan oleh orang suruhannya pagi tadi, bagaimana adiknya dijadikan sebagai mainan untuk membalaskan dendam pada kakaknya.

Adiknya bukanlah seorang pembangkang, mudah baginya untuk membuat Biu meninggalkan bible tapi dia tau hati adiknya akan begitu terluka jika mengetahui kebenaran bahwa bible tak pernah mencintainya dan Bible ternyata memiliki kekasih lain. Hancur adalah gambaran terjelas yang Jhope bisa lihat jika Biu tau kebenarannya. Dia harus mencari jalan lain agar Biu sedikit terhindar dari rasa sakit patah hati. Jhope kembali berpikir siapa orang yang bisa Jhope jadikan pelindung adiknya. Tangannya lalu kembali mengambil telpon genggamnya mencari nomor seseorang. Jhope menghubungi seseorang yang akan membantunya dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapi adiknya.

Jhope yakin jika tidak untuk luka patah hati setidaknya Biu tidak akan mati konyol. Jhope lalu menelpon seseorang, tak butuh waktu lama telpon Jhope diangkat.

Selamat siang phii, maaf aku menganggumu. Ucap jhope pada seseorang diseberang telpon.

Tidak masalah, kita adalah teman dan juga rekan bisnis bukan begitu tuan Jhope. Ucap lembut mile pada jhope dan sedikit menggoda temannya, suara tawa terdengar.

Aku akan ke thailand besok, ada hal yang ingin aku sampaikan yang pertama kau harus bersedia menjadi jaminan untuk adikku dan yang kedua kau bersedia menikah dengan Biu? Ucap jhope to the point.

Yang di sebrang telpon hanya bisa semakin mengeraskan tawanya mendengar ucapan Jhope yang tiba-tiba dan to the point. Namun mile sudah tidak heran dengan sikap Jhope yang selalu saja seperti ini jika meminta sesuatu karena mile dan Jhope sudah menjadi teman sejak kecil jadi sifat dan karakter Jhope tentu mile tau betul seperti apa.

Baiklah sesuai keinginanmu tuan Jhope, berapa yang harus aku siapkan untuk melamar adik kesayanganmu itu. Mile kembali serius membahas keinginan Jhope.

Tak perlu, biar aku dan nyungku  yang mengurus semua keperluan pertunangan hingga pernikahan kalian. Kau cukup bersedia menyetujui dua hal yang aku katakan tadi. Ucap Jhope mantap.

Baiklah tuan Jhope, seperti yang kau inginkan. sampai bertemu besok. Mile lalu menutup telpon jhope.

Akhirnya sedikit kelegaan dan segaris senyum terlihat diwajah Jhope. Ia tinggal mempersiapkan apa yang harus disiapakan dan menghubungi hyungnya untuk bisa mengatur jadwal kehadiran saat Biu melangsungkan pertunangan dan pernikahan.

*Bersambung*