FIRST NIGHT [21+]

12. Cemburu?

WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA ❗❗

Cerita ini mengandung unsur dewasa dan bahasa kasar, harap bijak dalam memilih bacaan yang sesuai usia ❗❗

Lope sekebon ❤︎

🔞🔞🔞

Jika ucapan tidak bisa mendapatkan mu. Maka dengan tindakan aku akan mengikatmu.

‘Vino Alexandres’

🔞🔞🔞

Pagi ketika matahari mulai datang. Steven mulai disadarkan oleh keadaan, keadaan dimana dirinya tidur disamping wanita yang paling ia benci. Dengan keadaan keduanya telanjang, tanpa sehelai kain yang menutupi.

Bukan hanya itu, Steven di kejutkan oleh kejadian semalam, dimana sebuah kebohongan terbongkar jika Liana sebenarnya tidak hamil. Jelas-jelas wanita itu masih virgin. Itu artinya Steven tidak melakukan apapun kepada Liana di malam itu.

“Steven kamu mabuk! Lepasin, jangan lakukan itu!” Berontak Liana, memukuli dada Steven.

“Gua bakal hukum lo, karena lo udah ganggu pikiran gua, Liana," gerutu Steven dengan racauan tidak jelas.

Steven melepaskan handuk yang menutupi tubuh Liana, hingga terpampang jelas dua bukit tinggi dan surga dunia yang membuat gairah Steven semakin membuncah. Liana menutupinya dengan tangan.

"Jangan Steve," Liana menggelengkan kepala, seraya memohon. Saat Steven mengikat tangan Liana.

"Gua bakal hukum lo," smirk Steven, merangkak di atas tubuh Liana.

"Steven....!!" Teriak Liana ketika pusaka Steven merobek selaput keperawanannya.

Tujuan Liana pura-pura hamil hanya untuk merusak hubungan Steven dengan Carla, agar dengan mudah wanita tersebut menguasai posisi Carla di hati Steven. Namun sampai detik ini Liana belum bisa merebut posisi itu.

Steven menatap murka kearah Liana yang masih tertidur pulas disampingnya. Seandainya membunuh orang tidak ber—pasal mungkin Steven akan mengakhiri hidup wanita licik ini sekarang. Steven mengepalkan tangannya, tanda jika nama Liana sudah terblokir di hati Steven.

Mata Liana bergerak terbuka saat cahaya matari masuk melalui celah jendela menembus indra penglihatannya. Liana memicingkan mata memperjelas pandangannya kepada sosok laki-laki yang berdiri tegas dengan pakaian yang sudah rapi sedang membelakangi dirinya.

“Steven?” Panggil Liana dengan nada lirih. “Shhh... ” Liana meringis merasakan perih saat dirinya ingin bangun. "Kamu mau kemana?" Liana bertanya.