07. Comeback again.

44.2K 481 4
                                    

WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA ❗❗

Cerita ini mengandung unsur dewasa dan bahasa kasar, harap bijak dalam memilih bacaan yang sesuai usia ❗❗

Lope sekebon ❤︎

❤︎❤︎❤︎

Jangan terlibat dengan masalalu jika kamu ingin memulai sesuatu yang baru.
Pertemuan hanyalah awal dari sebuah perpisahan.

❤︎❤︎❤︎

Drtt….

Steven mendorong bahu Liana, melepas ciuman yang hampir saja membuatnya terbuai. Jujur saja, ciuman yang Liana berikan barusan sangat nikmat, Liana memang pandai menggoda Steven. Shitt..!! Liana mendesis ketika Steven melepaskan ciuman itu demi sebuah panggilan.

Apa yang terjadi kepada Steven?

Kenapa ia malah menerima ciuman itu? Bukankah harusnya Steven menolak?

OUH SHITT!!

Steven mengutuk dirinya sendiri, bodoh. Harusnya ia tidak ceroboh jika ingin bermain api dengan rubah licik berwajah cantik tersebut. Pasti Liana pikir jika Steven menyukai sentuhan atau bibir Liana, ouhh Steve… kenapa kamu sangat bodoh! Untung saja dering ponsel segera menyelamatkan Steven dari rayuan Liana, jika tidak, maka Steven benar-benar akan jatuh kedalam pelukan wanita licik itu.

“Siapa?” Liana bertanya penasaran.

Steven mengambil ponsel yang ia letakkan diatas nakas di samping tempat tidur. “Bukan urusan lo,” ketus Steven menjawab.

“Sekarang jadi urusan aku karena aku istri kamu huh,” Cibir Liana kesal.

“Cuma di atas kertas kalau lo lupa,” Steven mengingatkan Liana.

“Ya ya.. yang penting sekarang aku istri kamu,” kata Liana memasang wajah tak berdosa.

Steven memutar bola matanya malas. “Terserah lo Liana!”

Apa susahnya sih mengatakan siapa? Steven memang menyebalkan. Selalu saja membuat Liana kesal, tapi tidak apa, Liana akan tetap mencintai Steven. Huh! Liana penasaran dengan siapa yang menelfon Steven sepagi ini.

Mungkinkah soal kerjaan? Tapi tidak mungkin, sebab Steven sudah mengambil cuti dan Liana sudah memberi peringatan kepada orang kantor agar tidak mengganggu bulan madunya dengan Steven.

Steven menempelkan benda gepeng berlogo apple tersebut ke telinganya setelah menjauhi Liana. “Ya, hallo?”

Seorang wanita yang berada di balik panggilan telepon Steven tersenyum kala menatap luar jendela kamarnya. “Hi, Steve, apa kabar?”

Suara yang tidak asing membuat Steven mengerutkan keningnya. Lalu ia melihat nama pada layar gepeng tersebut, tertulis nama Carla dengan emot love disana. Nama yang mampu membuat sudut bibir Steven terangkat. “Ca, ini beneran kamu?” Steven bertanya tidak percaya.

“Kamu udah lupa suara aku?” Celetuk Carla mencibir.

Steven menggeleng. “Mana mungkin aku lupa sama suara kamu. Ca, i miss you so much,” kata Steven. “Kamu nggak kangen aku?” Steven bertanya dengan penuh harap.

Carla mengusap sudut matanya yang mulai berair. “Yah, aku juga kangen sama kamu, kangen banget.”

Steven tersenyum. “Kamu dimana? Kamu baik-baik aja kan?”

FIRST NIGHT [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang