6

908 90 3
                                    

Selfi masuk ke kamar afan yg masih tertidur

Selfi melihat afan yg gelisah di dalam tidurnya

" Afan , kamu kenapa ? " Selfi meraba kening afan

" Kok panas lagi ya , bukannya panasnya tadi Uda turun "

" Afan , bangun yuk . Kamu harus sarapan dulu terus minum obat nya ya " afan membuka matanya dan di bantu selfi untuk duduk

" Mama suapin ya " afan tak menolak saat selfi menyuapi nya makan

" Udah Tante , afan udah kenyang"

" Yaudah ini minum nya, dan ini obatnya kamu minum ya "  selfi memberikan air minum dan obat nya

" Emmm " 

" Yaudah mama ke bawah mau anter ini dulu ya , kamu istirahat aja " selfi megelus kepala afan dan keluar kamar afan

Afan melihat selfi yg keluar dengan tatapan yg sulit untuk di artikan

Afan mengambil ponselnya dan melihat begitu banyak notif dari teman2nya dan juga Devi

" Gue hubungin sekarang ga ya, tapi di jam sekarang pasti mereka lagi belajar. Yaudah ntaran aja deh  " afan kembali meletakkan ponselnya dan pergi ke kamar mandi

" Haduh pusing bgt kepala gue " afan membuka baju nya dan melihat bekas cambukan yg di lakukan oleh papanya tadi malam

" Gila kejam bgt papa sama gue " afan mencuci muka nya dan menatap pantulan wajahnya di cermin

" Apa yg harus gue lakuin , apa gue harus terima Tante sebagai pengganti bunda . Aku tau selama ini Tante emang selalu baik bgt sama aku . Tapi kenapa begitu sulit buat aku Nerima Tante "

" Gue bingung bgt, bunda bantu afan . Apa yg harus afan lakuin Bun. Sementara papa dan Tante udah ngehianatin bunda . Bagaimana mungkin afan bisa Nerima mama sebagai pengganti bunda " afan menjadi dilema

Sementara selfi mendengar semua ucapan yg afan katakan karena sedari afan masuk ke kamar mandi afan tak menutup pintunya dengan rapat , sehingga selfi mendekati pintu itu . hatinya begitu sakit mendengar bahwa afan Mash begitu sulit untuk menerima dirinya

Selfi yg tak tahan pun memilih keluar dari kamar afan

Afan keluar dari kamar mandi dan duduk di tempat tidur , afan mengambil foto dirinya dan juga Dewi

" Bunda maafin afan , kalo sedikit demi sedikit afan mulai menerima Tante , afan mulai menyadari bahwa di hati afan ada sedikit rasa sayang dengan Tante selfi "

" Bunda ga usah khawatir, karna bunda ga akan terganti oleh siapapun . Bunda Dewi tetap lah bunda afan . Karna mama selfi hanyalah pelengkap di hidup afan "

" Aku harus minta maaf sama Tante selfi atas semua perlakuan aku sama Tante " afan keluar dari kamarnya

" Kok sepi ya , Tante selfi kemana ? "

Afan mencari ke dapur , ke kamarnya dan juga taman belakang . Tapi dia tak juga menemukan selfi

" Bi , bibi " panggil afan

" Iya deh afan , ada apa ?"

" Bi Tante selfi mana ? "

" Ohh nyonya selfi tadi pergi keluar den "

" Kemana bi? " Tanya afan

" Kurang tau den, tadi nyonya selfi pergi nya terburu buru bgt den. Juga bibi liat nyonya seperti menangis " jelas bibi

" Tante menangis ? Kenapa? "

" Kalo itu bibi ga tau den , bibi kembali bekerja dulu ya den " afan henya mengangguk

" Tante kemana ya ? Tunggu Tante pulang aja deh "  afan pun kembali ke kamarnya

****

" Ih afan buat kesal aja deh , pesan gue Uda di baca tapi kaga di bls sama dia . Nih anak bener2 ya " Devi yg kesal pun menelpon afan namun tak di angkat afan

Sementara afan yg di telpon sedang tertidur di kamarnya karna dia yg sedang tidak enak badan dan lemes memilih tidur dan mensilent hp nya agar tak terganggu.

" Ih awas aja Lo , kalo Lo nelpon ga bakal gue angkat juga " dumel Devi

" Udah ada kabar dari afan Dev " Valen yg datang langsung menanyakan soal afan pada Devi

" Belum , tapi pesan gue udah di baca . Cuman ga di bls "

" Lah kok gitu "

" Ya ga Taulah ,tanya tuh sama temen Lo " Devi pergi ke kantin menyusul naycan

" Udah yuk kantin , sekalian bujuk Nayla sama Cantika " ajak eby

***

" Ay gimana sama afan ? " Tanya Caca pada ramh . Mereka sedang berada di cafe menunggu jam masuk kelas

" Ya seperti biasa ay , afan masih belum mau Nerima mama " jelas rahm

" Aku kadang kesel tau Sama afan , sampe segitu bgt benci mama "

" Ya namanya juga masih kecil ay "

" Dia udah gede kali ay , seharusnya dia Udah bisa berfikir mana yg baik dan buruknya . Dia kan juga bisa Nerima mama tanpa harus melupakan bunda nya. Emang dasar dia nya aja yg berlebihan "

" Udah ay jgn marah2 gitu . Kita kan ga tau apa yg di rasakan afan . Perasaan orang kan beda2 "

" Iya ay , tapi afan tuh berlebihan menurut aku. Kan kasian mama "

" Aku juga mikir gitu , tapi aku yakin suatu saat afan pasti bisa Nerima mama "


Tbc

I am Sorry [END] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang