Chapter 32

3.1K 373 23
                                    

🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌈

Happy Reading :)
















Didalam kamarnya yang gelap gulita, song hye kyo tengah meringkuk di tempat tidur dengan sebelah tangannya yang menggenggam ponsel. Berharap seseorang akan menghubunginya dan memberitahu keberadaan jennie.

Ahh, ya ... ia masih belum mengetahui gadis semata wayangnya itu entah dimana.

Penampilan wanita itu terlihat sangat kacau, kedua matanya bengkak karena ia menangis sepanjang hari, rambutnya sangat berantakan serta jejak air mata di pipinya yang sudah mengering. Membuat siapapun yang melihatnya pasti akan merasa iba.

Bukan hanya penampilannya, tetapi juga setiap sudut kamar itu terlihat begitu kacau dan berantakan.

Rasa takut itu kembali muncul. Setelah beberapa tahun song hye kyo berhasil melaluinya.

Kehawatirannya kepada jennie semakin bertambah saat lalisa belum juga memberinya kabar.

Memikirkan putrinya itu membuatnya kembali menitikan air mata. Song hye kyo kembali terisak tanpa berniat menghapus air matanya sendiri.

Lama berkutat sendiri dengan pikirannya, lamunan song hye kyo seketika buyar ketika seseorang membuka pintu kamar dan ruangan menjadi terang karena orang itu menyalakan lampu.

"Ayah?" Wanita itu cepat - cepat mendudukan dirinya begitu ia menyadari kedatangan tuan song.

Pria itu menghampiri song hye kyo dan segera memeluknya.

"Jennie, ayah. Dia tidak ada dimanapun. Aku sangat menghawatirkannya" ucap song hye kyo dengan berderai air mata.

"Ssstttt dia baik - baik saja. Kau tidak usah khawatir, aku tau dimana keberadaannya" jawab tuan song.

Song hye kyo melepaskan pelukannya dan menatap sang ayah dengan penuh tanda tanya. "Apa maksudmu, ayah?"

Tuan song tersenyum lembut kemudian ia menjelaskan. "Hari dimana aku berkunjung kesini aku sudah mulai curiga dengan mereka berdua. Aku merasa jika diantara mereka ada sesuatu. Dan sejak saat itu aku menyuruh orangku untuk diam - diam memantau mereka. Jadi kau tidak perlu menjelaskan apapun, aku sudah mengetahui segalanya termasuk kehamilan jennie" jelasnya.

"Maafkan aku, ayah. Aku sudah gagal menjadi seorang ibu" song hye kyo menunduk lesu dan terus terisak.

"Semua sudah terjadi. Aku tau kau sangat terluka dan hancur, tetapi kau harus menerimanya, kau harus bangkit dan melawan semua luka itu. Terlepas dari kesalahan yang jennie lakukan, dia tetap putrimu dan dia sangat membutuhkanmu sekarang" tuan song memegang bahu song hye kyo dengan sebelah tangannya. "Apapun keputusanmu, aku akan selalu mendukungmu" imbuhnya.

Song hye kyo mengangkat wajahnya dan kembali menatap sang ayah. "Aku ingin bercerai dengannya, ayah" ucapnya.

"Apa kau yakin?" Song hye kyo menganggukan kepalanya. "Lalu bagaimana dengan jennie?"

STEP DAUGHTER | JENLISA [ G!P ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang