Empat Puluh Tiga

18 6 0
                                    

Sempiternal
Story by yeolki_

SempiternalStory by yeolki_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading
🌿



Suasana di depan kelas masih cukup ramai sekarang. Beberapa murid terlihat belajar dan sesekali bergurau satu sama lain. Terkadang, para siswa laki-laki akan menggoda adik kelas yang melewati kelas. Terlebih siswi yang terpaksa harus melewati gedung kelas 12, hanya untuk tebar pesona pada senior mereka.

Kini di bangku depan kelas, Kirana duduk dengan santai memangku buku diktatnya. Namun, gadis itu tidak fokus mempelajari buku itu. Ia malah memainkan ponsel sambil beberapa kali cekikikan. Entah apa yang di tertawakan. Tetapi, hal ini berhasil mengusik perhatian Sonya yang duduk di sebelahnya.

Netra gadis di sisinya itu menatap Kirana penasaran. Beberapa hari yang lalu gadis itu tampak lesu. Namun hari ini, gadis berponi itu malah tersenyum manis seperti orang kasmaran. Apa sekarang Kirana sudah menjadi pacar Chandra?

"Kirana ...," Panggilan Sonya berhasil mengalihkan atensi Kirana yang terus fokus pada layar benda petakan di tangan. Dengan sepasang mata bulatnya itu, ia menatap Sonya dengan bingung. Tersirat kata 'apa' di wajah itu dan meminta Sonya untuk utarakan niatnya memanggil Kirana.

"Lo kenapa ketawa-ketawa sendiri? Habis jadian sama si Chandra?" tanya Sonya penasaran lalu diakhiri tatapan penuh curiga.

Kirana yang mendapatkan pertanyaan itu lantas mendelik. Gadis itu menggeleng cepat. "Gue enggak jadian sama Chandra!" jawabnya menegaskan. Bahkan ia menatap Sonya tajam.

Sonya cekikan mendapat jawaban itu. Ia lantas bertanya, "Terus kenapa lo ketawa melulu dari tadi?"

"Ini, lho .... Si Stevy udah enggak marah lagi sama kita." Kirana menjawab dengan santai. Ia belum sadar, bahwa telah mengungkapkan fakta yang seharunya tidak diketahui oleh siapa pun. Bahkan gadis itu dengan santai beralih dan memainkan ponselnya.

Sebelah alis Sonya naik. Satu pertanyaan muncul di benaknya. Stevy marah? Marah karena apa? Apa ini alasan mengapa kemarin Stevy terlihat menjauhi anggota Dfours yang lain? Mungkin saja, iya. Tetapi, mengapa ia malah terlihat peduli? Ini menyebalkan. Hanya saja, Sonya ingin tahu hal ini. Membuatnya mengutarakan apa yang ada di otaknya.

"Memangnya, Stevy marah kenapa?" tanya Sonya penasaran lagi.

Kirana diam sejenak kali ini. Ia seolah sudah sadar telah melakukan sesuatu. Setelah pulang dari rumah Stevy hari itu, Laras berkata untuk tidak mengatakan hal ini pada siapa pun. Laras tidak mau saja, Stevy semakin marah dan menuduh mereka mengadu pada semua orang. Jadi, biarkan masalah ini menjadi masalah internal geng saja.

Sayangnya hari ini, Kirana malah keceplosan. Sungguh menyebalkan. Apa Laras akan marah jika begini? Lagi-lagi, Kirana tidak bisa mencegah dirinya.

Di sisi lain, Sonya semakin penasaran di tempatnya. Ia sudah masa bodoh dengan kata peduli atau tidak peduli. Rasa penasarannya lebih penting. Terlebih, Kirana malah diam dan terlihat mengutuk diri dalam hati. "Ran? Stevy marah kenapa?" tanyanya sekali lagi.

Sempiternal [✔️]Where stories live. Discover now