24

45 4 0
                                    

Seperti rencana kemarin, Alana dkk berencana untuk pergi ke malioboro.

Sudah mendekati waktu janjian. Alana bersiap untuk pergi.

"Pake baju apa ya?"Alana menimang nimang pakaian yang akan ia kenakan.

Celana kulot dipadukan dengan baju lengan pendek menjadi pilihan Alana. Rambut yang tergerai indah, Alana memoleskan sedikit make up di wajahnya.
Setelah siap Alana keluar kamar.

Jingga juga sudah menunggunya daritadi.

Setelah berpamitan mereka berangkat ke rumah salsa, mereka sudah janjian untuk berkumpul disana.

.
.

"Udah kumpul semua kan? Ayo berangkat,"ucap Amanda.

"Bawa motor sendiri-sendiri?"tanya salsa.

"Oiyaa. Boncengan aja gimana. Pas kan empat empat,"ucap salsa.

"Perasaan gua ga enak nihh,"lirih Danu.

"Alana biar sama Rafael, salsa sama fatan, Danu sama jingga, gue sama Aril"ucap Amanda.

"Kata guee juga apa,"Danu menghela nafas.

Fatan mengangguk semangat
"Setuju setuju. Kita berangkat sekarang. Ayo naik beib"

"Gausah macem macem yaa. Gua tonjok kalo lo macem macem"sarkas salsa.

"Gak macem macem kok, cuma satu macem"ucap fatan dan langsung dihadiahi pukulan maut.

Alana menghampiri Rafael
"Gue naik ya"

Rafael mengangguk.

"Udah semua kan? Gassss"teriak amanda.

Empat motor melaju beriringan.
Tidak ada percakapan antara Rafael dan Alana selama diperjalanan.
Mereka fokus pada pikirannya masing-masing.

*

Sampailah mereka di angkringan yang kemarin pernah dibuat mereka nongkrong.

"Weee tumben nu"sapa salah satu laki laki disana.

"Hoo ii. Hiling"ucap Danu
*Iyaa nihh. Healing

"Yooo Yoo rene, Jak en kanca kanca mu"
*Yaa yaa sini, ajak temen temen kamu

"Okee sipp. Suwonn yoo"
*Suwon: makasih

"Ayoo duduk dulu"ucap Danu.

Mereka duduk dan mulai makan apapun yang dijual diankringan.

"Gimana nilai rapot lu pada?"jingga membuka topik.

"Jangan bahas rapot deh, gue full seharian dikasih siraman rohani"keluh fatan.

"Guee sii sitemnya loss yaa. Nilai gue netral aja"ucap Danu.

"Nilai netral apaan anjir"Aril memukul kepala Danu.

"Yaaa itu gak jelek banget tapi gak bagus"jelas Danu.

Aril menggelengkan kepalanya.

"Lu juara berapa na?"tanya Aril.

Alana mendongak
"Dua"

"Busett lu belajar capek capek gak dapet juara satu na?"tanya fatan.

Alana hanya tersenyum.

Jingga memukul kepala fatan.
'tolol'ucap jingga tanpa suara.

Semua menatap fatan garang.

Fatan meringis
"Ehhh itu dah bagus kok na. Lagipula dapet juara tuh pasti susah"ucapnya

Alana mengangguk dan tersenyum.

Fatan kembali meringis, ia tidak bermaksud berkata seperti itu.

Rafael menatap tajam fatan, yang ditatap meringis sambil berbisik 'maaf'

Rafael menarik tangan Alana, membawa Alana pergi dari teman temannya.

"Lo goblok yaa"marah jingga setelah kepergian Alana dan Rafael.

"Gue gak bermaksud"jelas fatan.

.
.

"Ehh mau kemana El?"tanya Alana.

Laki laki itu tiba tiba menarik tangannya, Alana sangat kaget hampir saja jantungnya lepas karena sekarang Rafael masih menggenggam tangan Alana.

"Jalan jalan,"ucap Rafael

"Lo mau es krim?"tanya Rafael tiba tiba.

Alana mengangguk

"Ikut gue, Deket sini ada toko es krim"
Setelah membeli es krim mereka kembali berjalan hingga depan gedung BNI malioboro.

"Rafael gue capek,"keluh Alana.

"Ayo cari tempat duduk"

Mereka berjalan mencari tempat enak untuk duduk dan menikmati suasana dan es krim yang baru saja mereka beli.

"Ini kedua kalinya gue liat Malioboro malam hari,"ucap Alana.

"Lo suka?"Rafael menatap alana.

Alana menengok dan mengangguk.
"Iyaa gue suka,"Alana kembali menatap kedepan.

"Kalo gitu lo harus sering sering kesini"

"gak ada yang sering ngajak gue kesini, jadinya gabisa sering sering,"ucap Alana.

"ajak jingga,"ucap Rafael

Alana mendengus, tidak peka sekali.

Mereka terdiam cukup lama. Menikmati hiruk pikuk Malioboro malam hari.

"Soal fatan gausah dipikirin,"ucap Rafael.

"Gue gapapa kok sebenernya. Tapi makasih, lo bawa gue keluar biar suasananya gak akward kan"

"lo udah hebat banget al. gausah maksain diri lo buat jadi sempurna. gak semua bisa dapet juara kayak lo, jadi jangan berkecil hati,"

Alana terkekeh
"iyaa makasihh. gue gapapa kok,"

"kalo kenapa kenapa bilang. jangan bilang gapapa terus,"ucap Rafael

Alana tersenyum
"Kira kira kalo kita udah lulus besok, bisa kumpul kayak gini gak ya?"ucap Alana.

"Gak ada yang tau kedepannya Al. Gue berharap gak ada yang berubah tapi semua pasti berubah tergantung waktu. Gue harap kita bisa temenan terus"

Alana tersenyum
"Temenan ya"ucap Alana lirih
mengulang perkataan Rafael.

"Kenapa?"tanya Rafael.

Alana menggeleng
"Ayoo susul yang lainnya"ucap Alana.

Rafael mengangguk.

Mereka beranjak dari duduk mereka dan kembali ke angkringan tempat teman temannya.

.
.

"Ayo balik dah malem"ucap Rafael setelah sampai di angkringan.

"Yeee dateng dateng ngajak balik. ngopi ngopi sekk dong"protes Danu.

"Kita bawa anak orang, cewek. Bener kata Rafael, pulang sekarang"Aril bersuara.

Mereka akhirnya setuju dan pulang kerumah masing-masing. Para laki laki tentu saja mengantarkan para wanita.

Motor Danu dan Rafael sampai di kediaman Alana dan jingga.
"Makasih yaa nu"

"Hmmm,"Danu berdehem.

Alana turun dari motor Rafael.
"Makasih tumpangannya. Makasih juga es krimnya"Alana tersenyum.

Rafael mengangguk.

"Ayo raf"ucap Danu.

"Gue duluan,"pamit Rafael.

Alana mengangguk

Motor Danu dan Rafael melaju meninggalkan kediaman Alana.

Jingga menyenggol Alana
"Cieee ciee"

Alana tersipu
"Udahh ahh ayo masuk"

Alana dan jingga juga masuk kerumah.

Malam ini adalah malam yang indah lagi. Malioboro menjadi tempat menulis kisah lagi untuk Alana.



Tbc

UNCRUSH-? Where stories live. Discover now