Part thirteen

620 99 4
                                    

"Sayang masuk lah ke dalam tenda, di luar sangat dingin" bujuk Junhoe kepada Rosé karna sedari tadi Rosé berada di luar tenda dengan tatapan kosongnya.

"Aku mohon jangan seperti ini" ujar Junhoe.

"Aku khawatir dengan mereka Junhoe-a" ujar Rosé.

"Aku tahu, aku juga khawatir tapi jangan seperti ini aku mohon, ini dingin kau bisa sakit dan kau belum makan dari pagi sampai sekarang."

"Aku mengkhawatirkan mereka" ujar Rosé lagi.

Junhoe langsung memeluk istrinya ia tahu Rosé sangat menyayangi mereka karna sudah lama mereka dekat. Rosé menganggap mereka seperti anaknya sendiri karna Jisoo selalu bilang seperti itu "anggaplah anaku seperti anak mu."

"Tuan maaf mengganggu, apakah kalian sudah makan?" Tanya Seorang dokter wanita yang menghampiri tenda mereka.

"Aku sudah makan, tapi istriku belum, dia belum makan dari pagi. aku selalu membujuknya tapi dia tidak mau" ujar Junhoe.

"Nyonya tolong makanlah kau bisa sakit" ujar Dokter wanita yang bernama Jennie tersebut.

"Tidak. aku hanya akan makan jika aku melihat anak anak ku kesini" jawab Rosé.

"Nyonya aku tahu kau sangat khawatir tapi pikirkan kesehatan mu juga, aku yakin mereka pasti selamat dan akan menemui mu disini, jika mereka melihatmu seperti ini mereka pasti akan sedih. jadi tolong makan lah ini" Jennie memberikan sebuah box makanan kepada Junhoe.

"Yang di bilang dokter benar, jadi makalah aku mohon" mohon Junhoe, Rosé hanya mengangguk dan seketika senyum simpul dari Junhoe terukir, akhirnya istrinya mau makan ia sangat khawatir sungguh karna Rosé sedari tadi belum makan dan hanya menangis.

"Baiklah tuan saya permisi dulu, saya ingin membagikan makanan untuk yang lain juga" ujar Jennie.

"Baik lah Terimakasih karna sudah membujuk istriku untuk makan, aku sangat berterima kasih" ujar Junhoe.

"Sama sama tuan" Jawab Jennie, Jennie langsung pergi membagikan makanan untuk yang lain.

Junhoe sekarang sedang menyuapi Istrinya, jujur ia sangat sedih melihat keadaan Rosé yang seperti ini yang pagi tadi sangat cerewet dan tersenyum sepanjang hari, dan sekarang ini hanya menangis dan tidak ada senyum pun yang terukir di bibirnya.

Junhoe juga memikirkan anak anak yang belum kunjung ke sini menemui mereka berdua, jujur ia juga sangat menghawatirkan anak anak tapi ia yakin bahwa mereka masih tetap bertahan hidup dari virus mayat hidup ini.

"Tolong saya Tolong" ada seorang pria yang berlari dan berteriak minta tolong, menghampiri para Tentara yang sudah siap untuk menembak nya.

"Jangan bergerak angkat tangan!" Ujar salah satu Tentara.

Pria itu mengalihkan pandangan Junhoe dan Rosé, mereka langsung saja berdiri dan melihat siapa pria itu.

Pria itu langsung saja mengangkat tangan nya "Tolong saya pak, saya tidak terinfeksi" ujarnya.

"Cek dia sekarang" ujar ketua Tentara bernama Hanbin tersebut. semua Tentara mulai mengecek pria itu dan tidak ada luka gigitan, pria itu bersih.

"Dia bersih tidak ada luka gigitan sama sekali" lapor salah satu Tentara kepada Hanbin.

"Tuh kan apa saya bilang saya ga terinfeksi pak" ujar pria itu.

"Anda ini dari mana?" Tanya Hanbin.

"Saya dari kota sini lah pak, masa dari planet nabuya" jawab pria itu.

"Bagaimana cara anda bisa sampai ke sini?" Tanya nya lagi.

"Aelah pak ini saya kaya di introgasi dah, saya bukan kriminal pak"

Blok Z | Treasure ✓Where stories live. Discover now