Part 31

3.4K 505 28
                                    

Min Jun menggeram marah sembari melempar setiap barang yang bisa dilemparkan. Kondisi Villa miliknya menjadi sangat berantakan karena lelaki itu melampiaskan emosinya.

Sedangkan Giselle tengah berdiri diam di dekat jendela sembari memandang keluar. Tatapan Yuta tadi masih tidak bisa ia abaikan, entah kenapa tanda bahaya menggema di kepalanya. "Kenapa juga lelaki itu seperti dendam sekali padanya" batin Giselle bingung.

Sebenarnya akan menjadi keuntungan tersendiri untuknya jika ia bisa membuat Yuta bertekuk lutut. "AAKKKHHHH" jeritan marah dari daddynya membuat Giselle menghela nafas dalam-dalam sebelum mendekati pria yang dicintainya.

Grep

"Sudah daddy, kenapa kau sampai semarah ini" bisik Giselle sang daddy pun berbalik sebelum menatap Giselle dengan tajam.

"Apa aku tidak boleh marah" ujar lelaki itu sembari mencengkeram dagu Giselle dengan kuat. "Perusahaan ku hampir bangkrut kau tahu" bentaknya lagi namun Giselle hanya tersenyum lembut.

"Daddy, hanya keluarga Dong saja kenapa kau merasa begitu pusing" ujar Giselle sembari mengelus lembut leher lelaki di depannya. "Nenek bisa membantu kita, ayo kita berangkat ke Seoul sekarang juga, nenek ku ada disana daddy" ajak Giselle yang membuat lelaki itu tersenyum sebelum akhirnya mengangguk menyetujui.

Keduanya bergegas pergi begitu saja meninggalkan keadaan Villa yang kacau balau. "Apa rencana nenekmu?" Tanya Min Jun penasaran namun Giselle pub juga hanya menggeleng tidak tahu.

"Tapi sepertinya ini akan berkaitan dengan Yoona, wanita itu sudah menyinggung nenek" jawab Giselle berasumsi. Min Jun pun tiba-tiba mengingat lagi wajah cantik Yoona, dulu saat Yoona gagal bertunangan karena kekasihnya berselingkuh, demi keuntungan sendiri nenek Giselle mengusulkan agar dirinya menjadi pengganti tunangan Yoona pada ayah wanita itu. Namun tanpa perasaan Yoona menolak dirinya mentah-mentah. Dan penghinaan yang Yoona lakukan itu tidak akan pernah Min Jun lupakan, dan waktu yang tepat akhirnya tiba untuknya.

Tepat saat keduanya pergi maka Yangyang datang bersama dengan orang-orangnya. "Mereka sudah pergi tuan, apa perlu kami kejar?' tanya anak buah Yangyang namun Yangyang bergegas menggelengkan kepalanya.

"Kenapa tidak di kejar?" Tanya Jaemin dan Yangyang pun tersenyum menatap Jaemin, "menyiksa mereka perlahan-lahan bukannya menarik" jawab Yangyang yang membuat Jaemin berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk dan setuju.

******

Dihari itu juga Haechan dan yang lain pun harus kembali ke Seoul, liburan kali ini memberikan banyak hal untuk Haechan apalagi saat ia melihat lagi wajah pelacur dan bajingan yang dia ingat.

Selama dalam perjalanan Haechan yang duduk bersama dengan Jeno hanya duduk dalam diam dan tidak mengatakan apapun. Bahkan sampai membuat Eunhyuk dan Donghae menatap keduanya dalam bingung, sesekali baik Donghae dan Eunhyuk akan berinteraksi dengan tatapan mereka.

Sebenarnya baik Haechan dan Jeno punya hal yang dipikirkan masing-masing, Haechan tentang Minjun dan Karin sedangkan Jeno tentang Haechan. Jeno seakan melihat pada kaca mobil namun sebenarnya ia hanya melihat pantulan bayangan Haechan.

"Kalian berdua baik-baik saja boys?" Tanya Donghae yang membuat keduanya lalu menatap Donghae lama sebelum hanya mengangguk singkat.

"Ada yang lapar?" Tanya Eunhyuk sembari memberikan snack ke hadapan mereka, dan dengan kompak keduanya menggeleng pelan.

"Kalian tahu kalau seperti ini kalian berdua nampak mirip" ujar Donghae yang membuat keduanya menatap Donghae dengan pandangan bingung. Donghae tersenyum, "sebenarnya memang kalian berdua ini cenderung mirip, keras kepala kalian itu yang paling mirip" lanjut Donghae.

MOIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang