Part 45

3K 443 31
                                    

Haechan menatap datar pada Yuta dan Jaehyun yang baru saja menjelaskan tentang Minji. Wanita itu ternyata sudah tidak lagi bekerja di rumah sakit sejak hari ini.

"Jadi kalian tahu apa salah kalian?" Tanya Haechan lagi yang membuat mereka tertegun. Yuta dan Jaehyun saling memandang, jadi masalah ini belum selesai pikir mereka.

"Jujur kami tidak tahu" jawab Jaehyun pada akhirnya, Haechan yang mendengar ucapan Jaehyun langsung mengangkat tangannya dan hendak memukul Jaehyun hingga membuat Jaehyun tertegun.

Namun Haechan masih menahan dirinya, "Kesalahan kalian adalah kalian tidak menjaga sikap di depan para wanita" ujar Haechan dingin, "bahkan jika itu saudara jauhmu sekalipun jangan tersenyum seenaknya di depan mereka" lanjut Haechan saat melihat Yuta akan membantah dirinya.

"Mereka tidak akan bersikap berlebihan dan percaya diri jika bukan kalian yang memberi harapan, tahu tidak" sahut Haechan dengan nada jengkel sebelum akhirnya masuk kedalam mobil yang dikendarai oleh Taeyong.

Jaehyun dan Yuta yang ditinggalkan begitu saja oleh Haechan kini hanya dapat menghela nafas mereka dalam-dalam. Jaehyun lalu berbalik masuk ke dalam rumah sakit ia akan ijin pulang fan menyusul Haechan dirumahnya, lalu Yuta sendiri memutuskan untuk berbalik ke mobilnya dan akan mengikuti Haechan.

Sedangkan Haechan hanya duduk dalam diam didalam mobil, Mark yang duduk disampingnya sampai sedikit takut untuk bertanya pada adik bungsunya ini.

Namun ia juga sangat penasaran kenapa adiknya sampai semarah itu hanya karena para wanita-wanita tidak jelas tersebut. "Apa kau baik-baik saja?" Tanya Mark, namun sedetik kemudian ia menyesal bertanya seperti itu saat mendengar jawaban Haechan.

"Memangnya aku kenapa?" Sahut Haechan ketus

"Ya tidak apa-apa" jawab Mark seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kau sedang marahan dengan para kekasihmu, memang apa yang sudah mereka perbuat hingga kau marah?" Tanya Taeyong, mendengar pertanyaan Taeyong membuat Haechan semakin merasa kesal.

"Mereka itu......" Pada akhirnya cerita Haechan bergulir begitu saja, Mark dan Taeyong mendengarkan dengan seksama keluh kesah dari adik bungsu mereka.

"Idiot" batin Taeyong dan Mark bersamaan. Padahal maksud Haechan itu jelas karena adiknya sudah menjaga sikap dengan tidak berteman dengan siapapun selain saudaranya dan para kekasihnya, maka mereka juga seharusnya bisa menjaga sikap.

"Yuta idiot" umpat Taeyong dalam hati.

Ketiganya tiba lebih lambat dibandingkan rombongan Donghae yang bersama dengan Karina, Jeno dan Eunhyuk. Eunhyuk sendiri memandang bingung pada muka kesal Haechan.

"Kenapa? Siapa yang mengganggu mu?" Tanya Eunhyuk seraya mengelus surai hitam Haechan dengan sayang. Namun Haechan hanya memeluk Eunhyuk seraya menaruh kepalanya di dada Eunhyuk dan terdiam.

Donghae melirik pada Taeyong, "Yuta dan yang lain berulah?" Tanya Donghae dan Taeyong pun langsung mengangguk dengan semangat.

"Mereka itu" bisik Donghae dengan geram, matanya melihat pada mobil yang akan masuk kedalam halaman rumahnya. "Tutup pagarnya, Nakamoto, Na, Huang, Liu, Dong dan Jung mereka dilarang masuk kemari" perintah Donghae pada orang suruhannya.

Haechan yang mendengarkan pun hanya melirik sinis kearah gerbang sebelum ikut masuk kedalam rumah bersama dengan yang lain. Sedangkan Yuta dan Jaehyun yang dilarang masuk hampir tidak percaya mendengar hal itu, "astaga bahkan sampai dilarang bertemu" ujar Yuta dengan nada tidak percaya.

***************

Jaemin benar-benar emosi mendengar kalau diapun juga dilarang masuk kedalam kediaman keluarga Lee. "WAH BRENGSEK KALIAN YANG CARI MASALAH KENAPA PULA AKU YANG KENA JUGA" teriak Jaemin marah.

MOIRAWhere stories live. Discover now