Bab.16 - Menyesal

5.2K 325 8
                                    

Freen tersenyum mendengar jawaban dari Becky. Dia menggigit bibir bawahnya sendiri, itu membuat Becky yang melihatnya menjadi semakin tergoda, Becky mengecup bibir merah pacarnya itu sekilas.

"Kau jangan menggodaku sayang.. Cupp" -Becky

Freen yang hanya mendapatkan kecupan sekilas di bibirnya, dia merasa tak terima, dia memiringkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Becky, lalu mengecup bibir merah pacarnya yang berbentuk hati itu, dia melumatnya lembut, merasakan sensasi yang sudah cukup lama tak dia rasakan. Dia juga memainkan lidahnya di rongga mulut Becky, menyisir seluruh bagian yang ada di dalamnya, dengan sesekali menyesap lidah Becky. Becky pun membalasnya, terdengar suara decapan yang beradu, terlihat Becky yang tengah memejamkan matanya, reflek dia mengalungkan kedua tangannya ke leher Freen. Freen mendorong pelan tubuh Becky agar berbaring di atas ranjang, tapi tiba-tiba Freen berteriak kesakitan.

"Aawwhhhhh.. Kepalaku.." -Ringis Freen sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya

Otomatis ciuman mereka pun akhirnya terlepas. Becky yang melihat itu pun menjadi sangat khawatir.

"Sayang kau kenapa, kepalamu pasti sakit lagi ya. Sebentar, aku akan memanggil mommy mu" -Ucap Becky khawatir

Becky membantu Freen untuk berbaring di atas ranjangnya, lalu dia keluar dari kamar dan berjalan ke lantai bawah untuk mencari keberadaan mommy Freen. Dia melihat mommy Freen sedang berbicara dengan seorang gadis di ruang tamu, Becky pun berjalan menghampirinya.

"Bi, phii Freen kepalanya sakit lagi, dia mengeluh sakit kepala" -Becky

"Freen.. Ayo dok, kita ke lantai atas sekarang" -Mom Freen

Gadis yang tengah berbicara dengan mom Freen itu adalah dokter yang akan merawat Freen dirumah selama masa pengobatan, namanya adalah dokter Yura, dia adalah dokter muda yang sangat berbakat, usianya masih seumuran dengan Freen.

Mereka semua berjalan ke arah kamar Freen.

"Freen, kau kenapa nak, kepalamu sakit lagi??" -Tanya Mom Freen khawatir

Sedangkan Freen masih terus memegangi kepalanya dan meringis kesakitan.

"Biar nona Freen saya periksa dulu nyonya" -Dokter Yura

Dokter Yura sedang memeriksa Freen, dia melihat bekas jahitan di kepala Freen ada yang sedikit terbuka, itu membuat kepala Freen sedikit mengeluarkan darah. Dia mengambil peralatan medis yang sudah dia bawa di dalam tas nya, lalu mengobati luka itu dengan segera.

"Jahitan di kepala nona Freen ada yang sedikit terbuka, sebaiknya nona Freen jangan berpikir atau beraktivitas terlalu berat dulu, kondisinya masih belum stabil, jahitan di kepalanya juga masih belum sepenuhnya kering, kepalanya mendadak sakit itu umum di rasakan seseorang yang baru menjalani operasi di bagian kepala, saya akan memberikan obat untuk meredakan rasa sakit di kepalanya" -Dokter Yura

Dokter Yura membantu Freen untuk meminum obat yang dia berikan. Dia membantu Freen untuk duduk dan bersandar, lalu mengambilkan air putih yang sudah ada di atas nakas.

"Nona Freen jangan terlalu banyak bergerak, istirahatlah yang cukup, semoga lekas membaik" -Ucap Dokter Yura perhatian

Freen hanya membalasnya dengan senyuman singkat sebagai tanda terimakasih.

"Terimakasih, karena dokter Yura sudah datang di waktu yang tepat" -Mom Freen

"Sama-sama nyonya, ini memang sudah menjadi tanggung jawab saya sekarang, setiap hari saya akan datang kemari untuk memeriksa kondisi nona Freen" -Ucap Dokter Yura tersenyum

Becky yang sedari tadi memperhatikan pandangan dokter Yura kepada pacarnya sedikit agak risih, pasalnya sejak tadi dokter Yura tak pernah melepaskan pandangannya dari wajah pacarnya itu. Tapi dia segera menepis perasaan buruk yang ada di pikirannya itu, dokter Yura adalah dokter yang akan merawat Freen, memang sudah sewajarnya dia memperlakukan Freen dengan baik, Freen adalah pasiennya sekarang.

Asmara - FreenBeckyWhere stories live. Discover now