Bab.39 - Nasehat Sahabat

3.4K 262 10
                                    

1 minggu kemudian.

Waktu menunjukkan pukul 12:00, jam istirahat makan siang telah tiba. Seperti hari-hari sebelumnya, selama satu minggu ini Freen dan Becky selalu melakukan makan siang bersama di ruangan CEO. Selama satu minggu ini mereka juga tidak pernah mengambil jam lembur. Sepulang kerja mereka lebih sering menghabiskan waktu untuk pergi jalan-jalan, belanja, menonton di bioskop dan makan malam bersama.

Becky jadi lebih sering menginap di rumah baru Freen ketimbang pulang kerumahnya sendiri. Dan itu sama sekali tidak menjadi masalah bagi kedua orang tua Becky, karena mereka menganggap kalau Freen dan Becky seperti saudara kakak beradik, yang terpenting lagi kedua orang tua Becky sudah mengenal baik Freen dan keluarganya. Mereka sudah menganggap Freen seperti anak mereka sendiri.

Itu mereka lakukan karena mereka ingin selalu menghabiskan waktu bersama sebaik mungkin untuk mengurangi rasa kekhawatiran mereka tentang hubungan mereka selanjutnya setelah nanti mereka mengungkapkan yang sebenarnya pada kedua orang tua mereka masing-masing.

Terlihat Becky yang baru saja memasuki ruangan CEO dengan membawa makanan dan minuman dari kurir yang mengantar pesanan Nona Boss waktu mereka bertemu di depan ruangan CEO baru saja. Dia meletakkan makanan dan minuman itu di atas meja, lalu dia menghampiri pacarnya yang terlihat sedang berdiri di dekat jendela kaca menghadap ke arah pemandangan luar dari atas gedung. Sepertinya Freen tidak menyadari kedatangan pacarnya itu. Dia masih berdiri dan memandang ke arah luar jendela kaca sambil memasukkan kedua tangannya di saku celananya.

Becky tersenyum melihat pacarnya dari belakang. Becky langsung memeluk Freen dari belakang dan melingkarkan kedua tangannya di perut pacarnya itu.

"Apa yang sedang kau pikirkan hmm, sampai kau tak mengetahui kalau aku sudah ada disini.. Cupp" -Ucap Becky tersenyum sambil mengecup pipi pacarnya sekilas.

Freen melirik ke arah pacarnya dan tersenyum sambil menarik satu tangannya untuk memeluk kedua tangan pacarnya yang saat ini melingkar di perutnya.

"Aku tak memikirkan apa-apa, aku hanya sedang menikmati pemandangan dari sini, cuacanya mendung, dan terlihat sejuk, aku menyukainya" -Freen

"Benarkah? Apa pemandangan diluar sana jauh lebih indah dari wajahku" -Becky

Freen memutar tubuhnya menghadap ke arah pacarnya. Dia memegang salah satu pipi pacarnya dan membelainya lembut.

"Mana mungkin ada pemandangan yang jauh lebih indah dari gadis yang ada di depanku saat ini. Itu sangat mustahil" -Ucap Freen tersenyum

Terlihat kedua sudut bibir Becky yang mengembang saat dia mendengar ucapan dari pacarnya itu.

"Pesananmu sudah sampai, ayo kita makan sekarang, aku sudah sangat lapar sekarang" -Becky

"Huumm" -Freen mengangguk dan tersenyum.

Mereka berjalan ke arah sofa dan duduk disana. Becky sedang membuka makanan pesanan mereka, lalu memberikannya pada pacarnya dan untuk dirinya sendiri. Sedangkan Freen terlihat sedang menancapkan sedotan ke minuman Becky dan memberikannya padanya.

"Aku nanti akan pulang kerumahku dulu untuk mengambil baju kerjaku untuk besok" -Ucap Becky sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Apa kau tak mau pulang kerumahmu? Aku hanya khawatir kalau orang tuamu merindukanmu, kau sudah sering menginap di rumah kita beberapa hari ini" -Freen

"Apa kau tidak keberatan kalau aku pulang kerumahku malam ini?" -Becky

Freen hanya tersenyum. Dia tidak tau harus menjawab apa. Karena sebenarnya dia sendiri ingin sekali menghabiskan waktu setiap hari bersama pacarnya. Tapi dia juga tidak mau egois dengan memisahkannya pada orang tuanya, Becky sudah sering menghabiskan waktu dengan menginap di rumah mereka akhir-akhir ini. Itu pasti membuat kedua orang tuanya merindukannya juga.

Asmara - FreenBeckyWhere stories live. Discover now