Z [ 26 ]

377 31 0
                                    

" gimana, tugas untuk membuat latar belakang udah ? " tanya Zainab kepada ketiga teman nya itu. Ayyis, Haula, dan Sarah.

Mereka menggeleng, begitulah mereka. Kadang semangat mengerjakan tugas kadang tidak.

Zainab menggelengkan kepalanya, " 3 hari lagi deadline nya. " ucap nya dengan pandangan fokus menatap laptop.

" Jujur nih, kemaren di tagih judul proposal aja masih bingung bangett. Bisa enggak sih lulus tanpa skripsii, Astaghfirullah ya Allah " ucap Ayyis mengucap istighfar

Semua saling menatap satu dengan ya lain, tumben sekali Ayyis seperti ini. Padahal biasanya dia yang enggak pernah mengeluh.

" Ayyis, ngeluh ? " tanya Haula tak percaya melihat Ayyis sekarang ini.

Ayyis menggeleng cepat, " bukan ngeluh, tapi bener deh ini pusing banget mau istirahat duluu "

" istirahat dulu aja, is. Lagi hamil besar juga kan, jangan terlalu banyak di pikirkan " ujar Sarah

Ayyis tiba-tiba menangis, cadar nya mulai basah. Zainab dengan sigap mendekati Ayyis dengan membawa tissue, ia hapus air mata Ayyis menggunakan tissue yang dibawanya.

" capek ya, is ? gapapa istirahat dulu ya. Jangan terlalu dipikirkan, aku yakin kamu bisa ngerjain ini. " ucap Zainab sembari mengusap punggung Ayyis.

" kok aku nangis sih, aku enggak tau ya kenapa tiba-tiba nangis. Aaa cengeng banget sih aku ituu " ujar Ayyis sembari mengusap air matanya yang masih menetes.

Zainab melirik kedua teman nya, Haula dan Sarah. Zainab mengkode lewat mata nya untuk membelikan Ayyis coklat. Karena biasanya Ayyis akan berhenti nangis ketika makan coklat. Tanpa menunggu lama keduanya segera membeli coklat untuk Ayyis. Zainab masih setia mengusap punggung Ayyis.

" gimana enakan ? " tanya Zainab melihat Ayyis sudah tidak menangis lagi.

Ayyis mengangguk, tersenyum di balik cadarnya.

" heh kecebong nya bang khafid, jangan bikin buna nangis dong " ucap Zainab sembari mengusap perut Ayyis yang sudah membesar.

" kok di marahin sihh anak akuu " omel Ayyis

" bukan marahin, tapi negur aja, kamu jadi nangis kan " ucap Zainab

" ini coklat nya " Haula memberikan satu kresek yang berisi coklat.

Haula dan Sarah telah kembali dari membeli coklat untuk bumil.

Ayyis senang nya bukan main, ia langsung saja mengambil kresek dari tangan Haula.

" makasih ya, kalian baik banget "

Ayyis pun segera melahap coklat itu, Zainab, Haula, Sarah, melihat nya sembari tersenyum. Segampang itu bikin teman bumilnya ini bahagia lagi.

°°°°°

Pada hari ini anak gtpn mengunjungi kuburan Fattah, mereka mengunjungi Fattah setahun sekali.

" Fat, ane sama Fakhri bakal lanjut S2 di negara yang ente mau, Mesir. Dulu ente pernah bilang kalau kita harus selalu bertiga sampai punya anak. Tapi Allah lebih sayang sama ente. " ucap Farhan sembari mengusap batu nisan Fattah

" Farhan jarang muroja'ah, pasti kalau ada ente bakal marahin Farhan. Tapi Alhamdulillah ada bang Khafid, jadi di marahin bang Khafid. Enggak terasa ya, ente sudah lama ninggalin kita " ujar Fakhri

" kangen bikin lu nangis, fat. Kenapa enggak Khafid aja yang dipanggil, kenapa harus lu. " ucap Samuel

Khafid menyenggol lengan Samuel, apa maksud nya ucapan Samuel barusan.

ZAZECGUENLO [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang