11

1.9K 201 14
                                    

"Kita mau kemana sih?" tanya Hanbin pada neneknya yang di sebelahnya.

"Wisata keluarga. Nenek sudah memesan tempat yang memiliki pemandian air panas yang cukup bagus untuk kesehatan organ" jawab neneknya. Yah saat ini memang masih masa-masa liburan musim panas, jadi nenek Hanbin berniat mengajak keluargnya berlibur di sebuah penginapan keluarga.

Mereka semua sudah sampai di depan penginapan hotel yang cukup mewah itu. Hanbin sejak tadi masih berdecak kagum melihat penginapan itu. Sepertinya keputusan yang tepat untuk ikut kesini, Hanbin bisa healing dan melupakan semua masalah yang ada di Seoul.

"Apa ini tidak mahal, nek?" tanya Hanbin.

"Uang kita banyak Hanbin. Tidak usah khawatir" jawab Ayahnya. Hanbin hanya bisa terkekeh mendengar jawaban Ayahnya itu.

"Apa Hyera belum datang ya?" gumam neneknya sambil melihat sekitar.

"Hyera?" Hanbin sepertinya pernah mendengar nama itu.

"Oh! Hyera-ya!" seru nenek Hanbin pada temannya itu.

"Bora-ya!" jawab wanita tua yang dipanggil Hyera itu.

Hanbin terkejut melihat orang yang dimaksud neneknya. Itu nenek Hanbin!

Apa yang sudah neneknya lakukan kali ini?

Hanbin dengan wajah paniknya terus melihat sekeliling mencari sosok yang mungkin akan datang lagi. Zhang Hao. Gelagat anehnya disadari oleh Ibunya.

"Hanbin. Apa yang kau cari?" tanya Ibunya.

"Eoh? T-tidak ada bu, hehe" Hanbin menelan ludahnya gugup. Sepertinya Zhang Hao tidak ikut.

Setelah saling sapa dan mengobrol sebentar mereka semua mulai masuk ke kamar masing-masing. Kedua nenek itu saling memandang penuh arti lalu tersenyum saat melihat Hanbin pergi ke kamarnya.

Hanbin hendak membuka pintu kamarnya namun pintunya sudah tidak terkunci. Hanbin memasuki kamarnya sambil sekali lagi berdecak kagum.

"Kamar ini sangat besar. Bukankah ranjangnya terlalu besar untuk satu orang?" gumam Hanbin. Kamar itu lebih mewah dari kamar apartnya.

Hanbin melihat di atas meja ada sisa-sisa makanan. Sepertinya staff hotelnya belum membersihkan kamar ini. Pikirnya. Hanbin mengambrukkan dirinya di atas sofa yang empuk.

"Setidaknya aku bisa bersantai kalau disini sendirian-Eoh?!" Hanbin terkejut saat seseorang keluar dari ruangan yang nampaknya kamar mandi itu. Pemuda itu hanya mengenakan handuk sepinggang sambil mengusak-ngusak rambutnya dengan handuk yang lain.

"ZHANG HAO?!" Hanbin meneguk ludahnya. Tubuh Zhang Hao sangat mulus, ia terpana. Saat di pantai Zhang Hao masih mengenakan pakaian renang yang menutupi tubuh bagian atasnya.

"Apa yang kamu lakukan disini, Sung Hanbin?!" seru Zhang Hao.

Zhang Hao sama terkejutnya dengan Hanbin. Ia segera melempar handuk yang ada di tangannya pada wajah Hanbin dan kembali masuk ke kamar mandi. Tidak lama ia kembali dengan mengenakan handuk kimono yang kini menutupi tubuh mulusnya. Zhang Hao berlalu pergi keluar kamar meninggalkan Hanbin.

"Zhang Hao! Kamu mau kemana?" Hanbin mengejar Zhang Hao.

"Apa kau tidak sadar? Kita sedang dijebak. Para nenek itu sudah bekerja sama untuk berkonspirasi" ujar Zhang Hao.

"Berkonspirasi? I-itu berlebihan" jawabnya sambil terkekeh.

"Aku tidak peduli mau seakrab apa nenek kita. Tapi kurasa ini sudah kelewatan, aku harus mengatakan sesuatu" Zhang Hao lalu menekan tombol lift dan memasukinya di ikuti oleh Hanbin.

[✓] PACAR SEWAAN | BINHAO FT. BINMATT ♡Where stories live. Discover now