#6

70.7K 637 4
                                    


Fella terdiam menatap Kenny yang menindihnya, perkataan Kenny mengenai hatinya. Kenapa ia masih bodoh? Kenapa ia masih ingin Darren? Padahal ia sudah di selingkuhi. Ia ingin melupakan cowok brengsek itu.

"Ken, kalau gw manfaatin lu gimana?"tanya Fella.

Senyum terlihat di bibir Kenny"silakan,"

Fella menarik kerah hoodie Kenny, mencium bibir Kenny. Cowok itu kaget karena Fella melakukan hal itu, ia pun melumat bibir Fella lalu menyelusuri perut Fella.

Kenny berhenti lalu melepaskan hoodienya, ternyata ia tak memakai kaos, terlihat otot sempurna Kenny.

"Panggil gw Ken."titah Kenny.

"Ken.."

Kenny tersenyum lalu beralih ke leher Fella, memberi tanda di sana. Desah pelan Fella membuat Kenny semakin tak sabar.

Kenny membantu Fella membuka kaosnya lalu melempar ke sembarang tempat, Kenny lalu melepaskan bh Fella dengan gampang.

Lalu mencium, menjilat segala tempat di sana. Fella hanya diam pasrah apa yang Kenny lakukan, Kenny pun membuka celana pendek Fella beserta celana dalamnya.

Kenny pun melihat tubuh Fella tanpa kain satu pun, Fella sudah tak malu karena ini bukan pertama kali.

melihat tubuh Fella yang sangat bagus membuat Kenny sangat tidak sabar.

Kenny membuka resletingnya dan mengeluarkan penisnya yang sudah mengeras.

"Gak adil,"kata Fella karena Kenny tak membuka semua.

Kenny terkekeh"susah bukanya"katanya membuat Fella membuang muka, kenapa ia merasa Kenny tampan sekarang.

Kenny langsung memasuki vagina Fella, masih terasa sempit tapi sudah gampang untuk masuk.

Kenny memeluk Fella sambil menggenjot pelan, ia mencium pipi Fella"kali ini pelan kok.."bisiknnya.

Fella melingkari leher Kenny, memeluknya. Desahan pelan dari Fella membuat Kenny tak sabar, tapi ia ingin bermain pelan karena Fella pasti akan kesakitan karena besok hari senin.

sekarang Fella sudah mulai menerima Kenny, bahkan ia sudah bisa membalas ciuman Kenny.

"Ken..uhh"

Kenny menatap wajah Fella yang sangat sexi, tatapan matanya tak sinis atau judes melainkan menikmati hal ini.

Kenny mengecup bibir Fella"bentar lagi.."

Kenny sedikit mempercepat permainannya, sehingga badan Fella menegang. Hingga sampai tujuan Kenny melepaskan penisnya keluar di perut Fella"ahh.."

Fella mengatur nafasnya, walau melakukan dengan pelan bisa capek. Padahal ia hanya diam.

Kenny menggendong Fella membuat cewek itu kaget"ngapain?!"

"Mandiin lu sayang, lengket nih cairannya"kata Kenny.

"TURUNIN GW!"Fella masih malu karena ia masih telanjang, padahal Kenny sudah melihat semua tubuhnya.

Kenny berjalan menuju anak tangga"toiletnya di atas kan?"katanya.

"KENNYY!!"

***

Fella dan cyntia sedang di kantin sekarang, Fella sedang cerita tentang ia putus dengan Darren sambil makan bersama.

"Gw setuju si lu putus sama Darren, ngapain lu masih mau cowok kek dia. Red flag gila"katanya sambil memakan bakwan.

Fella menopang pipinya sambil meminum jus, tiba-tiba seseorang datang di samping meja mereka.

Itu Sharyn"makasi ya Fell, lu udah relain Darren buat gw"kata Sharyn yang sangat tidak tau diri itu.

"Permisi kak, bisa pergi gak? Kita lagi makan"kata Cyntia dengan muka tersenyum paksa.

Sharyn menatap dari atas hingga bawah Cyntia"lu mantannya bastian? Seleranya jelek juga ya"kata Sharyn membuat wajah Cyntia masam.

Fella berdiri lalu mendorong pelan bahu Sharyn"mulut kek lu gak ada sikapnya ya?"

Sharyn menatapnya marah"BERANINYA LO-"

"karna lu kakel gw harus diam? Sikap lu aja kek bangsat gini."

Cyntia memegang bahu Fella, menyuruhnya untuk sabar, sabar? Tidak bisa ia sangat menunggu kesempatan ini untuk beradu mulut sama kucing garong ini.

"Anak kelas 10 kayak lu belagu ya, kurang didikan orang tua"ucapan Sharyn membuat Fella emosi. Kini Fella tak bisa diam saja.

Fella mengambil jus miliknya lalu menyiramnya ke muka Sharyn, melihat wajah terkejut Sharyn membuat senyum miring mengembang di bibir Fella.

"GILA LO! ANJING!"Sharyn ingin menampar Fella, tapi tak terduga Fella sudah menamparnya duluan, tamparan kencang membuat sharyn terjatuh di lantai.

Sharyn memegang pipinya yang memanas, tamparan Fella sangat kuat menghasilnya perih.

Cyntia yang tau itu menahan Fella untuk tidak melakukan hal lebih parah Ke Sharyn"Fell! Tahan emosi lu"ucap Cyntia khawatir.

Fella tersenyum puas melihat Sharyn yang di bantu teman-temannya, melihat kedudukannya yang menang sekarang sangat membuat dia lega.

Mereka jadi tontonan orang kantin, tiba-tiba Darren datang di pertengahan mereka. Keduanya menatap Darren penuh berharap Darren datang ke diri mereka.

Fella terkekeh bakan Darren bingung memilih siapa, kenapa ia berharap lebih dengan cowok seperti Darren ini? Bahkan ia tak tau di hatinya ada siapa.

"Darren..aku di tampar Fella, bahkan aku di siram"suara getar Sharyn membuat Darren melihat padanya, Darren melangkah ke Sharyn.

"Kamu gak papa? Pipi mu merah"ucap Darren.

Cyntia melihat wajah Fella, matanya memerah, kenapa sekarang Fella merasa seperti penjahatnya padahal Sharyn juga salah.

Tiba-tiba tangan Fella di pegang seseorang, Fella menoleh ke belakang melihat Kenny. Wajah cowok itu seperti khawatir melihatnya, cowok itu menggeleng mengartikan jangan menangis.

Jemari Kenny yang mengusap punggung tangan Fella, membuat Fella tenang. Fella mengkuatkan gemgangan tangan kenny, ia masih bisa kuat karena Kenny adalah senjatanya sekarang.

Darren melupakan Fella, ia menoleh melihat kenny menarik Fella pergi dari sana. Saat Darren ingin pergi, tangannya di tahan Sharyn.

"Darren.."

Cowok ini begitu labil, kini ia tak bisa lagi bersama disisi Fella lagi. sudah terlambat.

Kenny membawa Fella di ruang uks, setelah pintu uks di kunci Kenny langsung memeluk Fella. Cewek itu tenggelam di dada Kenny, sedangkan Kenny tenggelam di bahu Fella.

Fella tak membalas pelukan Kenny, karena belum bisa menerima Kenny di hatinya, Kenny tau itu.

Kenny melepaskan pelukannya lalu memegang kedua pipi Fella pelan"gak papa?"

Fella mengangguk"gapapa, cuma kecewa aja"kata Fella menatap lurus.

Kenny mencium kening Fella, lalu pipi kanannya, pipi kirinya"gimana mendingan?"

Fella menatapnya sinis"mual"

Kenny tertawa kecil"lu tau, cuma lu doang yang gw giniin"ucap Kenny gemas dengan Fella.

Fella tak percaya, Kenny seperti playboy kelas kakap karena tingkahnya gampang membuat cewek merinding dan meleleh.

Fella mengeluarkan lidah meledek"mau muntah"

Mata Kenny terdiam, entah apa yang ia pikirkan tiba-tiba Kenny melumat Fella yang terkejut. Kenny mendorong Fella terpojok.

"Emh..Kehn!"

ONLY ME! 18+Where stories live. Discover now