#8

57.2K 670 7
                                    


Fella berjalan menuju pintu depan, karena tadi ada suara bel. Ntah siapa yang datang tapi ia kesal karena ia sedang mencuci piring.

Fella membuka separuh pintu lalu ia melihat Kenny"Kenny, ngapain?"tanyanya lalu melihat cowok itu masih menggunakan seragam sekolah.

Kenny tersenyum lalu menaiki alisnya"gabole masuk?"tanyanya.

Fella tiba-tiba mendekatinya memegang pipi Kenny yang terlihat ujung bibirnya luka dan masih tersisa darah.

"Lu kenapa?"tanya Fella khawatir.

Kenny tersenyum lalu tiba-tiba ia memeluk Fella erat, tenggelam di bahunya. Tercium wangi khas Fella yang membuat Kenny nyaman.

"Masuk dulu Ken,"ucapnya lalu Kenny melepaskan pelukannya.

Kenny duduk di sofa coklat muda di ruang tamu lalu Fella datang membawanya segelas jus mangga dingin, Kenny melihat Fella memakai celemek.

"Lagi ngapain?"tanya Kenny.

Fella melihat dirinya yang masih memakai celemek"lagi cuci piring,"balasnya lalu mengecek lemari kecil di dekat tv.

Lalu ia duduk di sebelah Kenny dengan sebuah kotak p3k, mengeluarkan akhohol dengan suatu salap.

Kenny tersenyum lalu mendekati wajahnya dengan Fella yang kaget tiba-tiba, Fella pelan-pelan mengelap luka itu dengan kapas yang sudah di beri akhohol.

"Aw.."desis Kenny.

"Sakit?"tanya Fella di anggukin Kenny.

"Sakit banget sayan AWH!"

Fella menekan lukanya membuat kenny menjerit sakit, betapa tidak perasaannya Fella menatapnya sinis.

"Kelahi sama siapa?"to the point Fella lalu mengoles salep di luka Kenny.

Kenny terkekeh"habis jatuh di tangga,"bohongnya membuat Fella menekan lagi lukanya.

"Sakitt"

Fella menatap Kenny dalam"kelahi sama Darren?"

Kenny tak percaya Fella bisa tepat sekali menebaknya, Kenny memegang tangan Fella lalu menaruhnya di pipinya"kalau aku berantem sama Darren, siapa yang kamu tolong duluan?"

Tiba-tiba Fella terdiam, ia tak bisa menjawab. Kenny terkekeh kosong"sudah gw tebak, lu gak bisa milih"senyuman masam Kenny membuat Fella merasa bersalah.

Fella tiba-tiba memeluk Kenny"gw pilih lu,"kata Fella lalu menepuk-nepuk punggung Kenny.

Kenny tersenyum lalu ia mencium leher Fella membuat cewek itu geli lalu mendorong Kenny terlepas darinya.

"Kasar banget, nanti aku luka lagi lho"muka Kenny memelas membuat Fella merinding, lalu ia berdiri mengacungkan jari tengahnya.

Kenny tertawa"mau ngapainn, ayo temenin aku sini"suara Kenny yang berat tidak cocok untuk di buat-buat. Tapi bisa membuat cewek meleleh.

Fella tak memperdulikannya lalu berjalan ke dapur melanjutkan cuci piringnya, Kenny yang mengikutinya memeluk dari belakang.

"Jangan ganggu gw."

Kenny mencium leher Fella"gw boleh suka gak si sama lu"kata Kenny.

"Ngga,"balas Fella sambil mencuci piring.

Kenny mencium pipi Fella, lalu tangannya memegang leher Fella lalu mendorong wajah Fella ke arah wajah Kenny. Kenny mencium bibir Fella, melumat menyelusuri gigi-gigi Fella.

Tangan Fella tertahan, ia menikmati ciuman Kenny. Mata Fella tertutup, Kenny pun. Keduanya saling melumat.

Kenny melepaskan ciuman"gw boleh nginap gak?"tanya Kenny dengan penuh harapan penuh bahwa ia di ijinkan menginap.

Fella menggeleng"gak."

"IH KOK GITU"suara Kenny menaik, Fella menoleh melihat wajah Kenny yang cemberut, salfok bibir pink yang barusan mencium Fella.

"Iya bole"

Entah apa yang membuat Fella berubah pikiran, tapi ia sangat bodoh.

"Sayang deh~"Kenny memeluk Fella lagi dari belakang.

Setelah Fella selesai cuci piring, Fella membawa Kenny ke kamarnya. Kini Fella sedang mencarikan baju yang pas untuk kenny di lemarinya.

Kenny dari tadi melihat sekitar kamar Fella yang lumayan luas, ia melihat sertifikat-sertifikat berbagai prestasi milik Fella.

Bela diri, basket, nyanyi dan juga presetasi lainnya. Ternyata Fella adalah anak yang berbakat. Tapi sifatnya yang toxic, kasar, jutek membuat ia terlihat anak nakal.

"Nih gw pake kaos gw aja, celana training"kata Fella membuat Kenny menoleh lalu mengambil kaos putih dan celana Training hitam.

Kenny menatap Fella membuat cewek itu mengerutkan alis"apa? Katanya mau mandi"katanya.

Kenny tersenyum"kita juga bakal ngelakuin itu, ngapain pake baju?"goda Kenny membuat Fella memukul perutnya.

"Gila lo, mandi sana!"

Kenny tertawa lalu berjalan masuk kamar mandi, Fella duduk di ujung kasur tiba-tiba ia merasa kamar ini panas lalu ia berdiri menambahkan nomer ac kamarnya.

Kenny melihat kamar mandi Fella yang sangat rapi dan bersih, lalu ia mengambil shampo milik Fella. Ia menuangnya dan menciumnya"wangi rambut Fella"katanya lalu tersenyum.

Setelah selesai mandi Kenny keluar dengan kaos putih dan celana training, tidak di sangka ia memakai baju dan celana Fella.

Kenny melihat Fella yang sedang mengambil selimut lebih di lemari lalu menaruhnya di lantai"buat apa?"

Fella menoleh"lu tidur di lantai"

Kenny terkejut"gak mau, gw mau tidur sama lu!"ucapnya lalu duduk di kasur dengan bibir manyun kesal.

Fella shock melihat tingkah bocil Kenny, badannya yang tinggi, otot lengan terlihat bahkan wajahnya dan suaranya tak cocok sama sekali dengan sifatnya sekarang.

Fella memutarkan kedua bola matanya lalu mengambil pengering rambut di lemari.

"Ngapain?"tanya Kenny.

"Lu kalau mau tidur di kasur, rambut lu harus kering."ucap Fella membuat Kenny senang.

Fella beranjak di kasur duduk di atas sedangkan Kenny di lantai.

Fella mengeringkan rambut Kenny sambil mengelus-elus rambut Kenny, cowok itu senang sekali rambutnya di sentuh Fella. Seakan di belai.

Rambut Kenny sudah kering Fella mematikan pengeringnya, lalu saat ingin beranjak turun Kenny menahan Fella lalu kepalanya membelakangi bersandar di paha Fella"gw suka lu sentuh rambut gw"

Fella tersenyum membuat Kenny kaget.

Sangat manis, gila manis banget bangsat.

Batin Kenny teriak, Fella turun dari kasur lalu meletakan kembali pengering rambutnya dan mengambil ponselnya di meja belajarnya.

Kenny tiba-tiba memeluk Fella dari belakang, mengecup pipi Fella"ayo tidur"

Walau Kenny selalu melakukan hal kelewatan batas tapi Fella tak melarangnya karena Kenny sekarang senjata milik Fella. Dan Kenny sudah setuju untuk Fella memanfaatkan Kenny. Tapi Fella juga menikmati apa yang Kenny lakukan padanya, ia juga merasa nyaman oleh Kenny.

ONLY ME! 18+Onde histórias criam vida. Descubra agora