0. PROLOG

44 7 0
                                    

Halloooo gaissss apa kabar kalian? Lama tak jumpa eh kemunculanku sekarang malah datang dengan karya baruu hihi!

Kalii ini aku nulisnyaa melalui lika liku drama nangis dulu (ノ_・、)

Makanyaa supaya aku ga nangis lagi, bantu vote yaa gaiss! Semoga kalian syukaa, terimakasihh.
Lov uuu All'

*****

Untukmu yang juga kehilangan sayap dan tak bisa terbang lagi. Percayalah, yang menawan tak harus selalu tentang langit. Masih ada bumi yang sedang kamu pijaki!

 Masih ada bumi yang sedang kamu pijaki!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


*****

-Siang hari di Bogor, 2020.

"Lu dimana? Gue masih prepare nih mungkin setengah jam lagi sampe sana"
Begitulah katanya, suara yang pertama kali tak sengaja kudengar melalui telepon genggam temanku (Alif) saat dia menghubungi seseorang yang bernama, Aksa.

Laki-laki yang saat itu masih berkuliah mengambil jurusan Teknik Mesin dan sebentar lagi akan menyelesaikan pendidikannya alias sidang skripsi nampak mumet apalagi dibarengi sama kerja. Tapi itulah dia, tetap harus semangat jalani hari-hari karena tumpuan keluarga ada padanya. Aksa si anak sulung yang humble dan humoris.

*****

"Namanya siapa?" Tanya Aksa kepada perempuan yang kala itu sedang duduk manis di sebuah sofa kecil diteras rumah seseorang yang menjadi tempat berkumpul saat itu.

"Gue Dira, lu siapa?" Jawab perempuan itu.

"Gue, Aksa. Oh iya tinggalnya dimana Dir?"

"Gue stay di Jakarta, kebetulan kerja disana, ini lagi libur kerja jadi pulang ke Bogor dan main deh kesini"

"Eh iya Btw, tadi pas kesini sama siapa? udah lama kah kenal sama Dean?"
Dean adalah seorang laki-laki teman SMP nya Aksa dan rumah Dean lah yang dengan sengaja kami singgahi untuk jadi tempat berkumpul hari itu, hari dimana akhirnya dua insan bertemu. Ya! Dira & Aksa..

"Tadi pas kesini gue dijemput sama Alif, Dean itu temen gue waktu SD gue juga terlahir di Bogor, makanya disini lumayan banyak juga temen gue termasuk Alif dan Dean" Jawab Dira.

"Woiiii nyet! Jadi kagaa nih pesen minum, kalo gak jadi gue kasih lu air keran ya haha!" Dengan gaya lawaknya Dean memotong pembicaraan kami.

"Oh iya Dir, mau pesen minum apa? Gue mau ngorder minuman nih di Ojol. Mau yang coffe, non coffe atau mau air keran punya Dean? Haha"

"Hmm.. air keran kurang epik! Gue pesen OT aja deh Sa ada ga? Sekali-kali nyobain anggurr meraaah" Jawab Dira dengan candaannya.

"Gass! Gue beli sekalian sama pabrik nya buat lu haha"

Kiranya dari sebuah candaan, barangkali bisa menjelma menjadi keseriusan. Canda, tawa, suara dan rupa yang menawan dikemas menjadi satu sosok bernyawa yang bernama, Aksa Thifandra.

*****

Yess! Sekian Prolog ku yang singkat ini hehe, bagaimanaa?

AksaWhere stories live. Discover now