Sama-sama tidak berwarna, tapi bagiku filosofi nya beda.
Tentang soda, yang awalnya memberikan kejutan rasa dengan sensasi karbonasi nya, namun perlahan nikmatnya usang diterpa udara.
Lalu mineral, terbentuk secara alami tanpa sensasi dan rasa namu...
Apa kabar semuanya? Jangan lupa di vote yaa! Terimakasih ♡
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*****
4. Hari setelah liburan
"Gimana kemarin liburannya? Tumben gak cerita ke Bunda" tanya sang Bunda pada Dira yang kala itu beliau sedang asyik mengoleskan selai ke lembaran roti tawar disebuah meja makan. Dira memang terbiasa sharing pada Bundanya yang dianggap seperti sahabat karibnya itu, karna memang diakui bahwa Bunda super asik orangnya.
"Ya ampun Bunda, Dira baru aja bangun udah ditanya-tanya, kumpulin nyawa dulu lah Bun, masih ngantuk tau" jawab Dira yang baru saja keluar kamar dan menuju ke meja makan dengan muka bantalnya.
"Ah lebay deh, biasanya juga gak perlu Bunda tanya kamu langsung cerita" sanggah Bunda.
"Bun, aku selai kacang aja ya. Bosen coklat kacang" ujar Dira yang kemudian menghampiri sang Bunda saat sedang membuat roti untuk sarapan.
"Jadi Dira gak mau cerita nih sama Bunda? Padahal dari semalem Bunda penasaran loh, tapi gapapa, kayanya kamu lagi gak mood ya nak. Nih roti nya udah siap, habisin ya sayang! Bunda mau siap-siap antar catering. Daaahh nak, love you" sang Bunda pun beranjak dari meja makan dan segera bergegas.
"Iyaa Bun. Thankyou Bunda ku sayanggg hati-hati dijalan ya! Love you too Bunda terbaikku" sahut Dira sebelum akhirnya ia memakan roti buatan Bunda. Sebenarnya ada banyak yang ingin Dira ceritakan, tapi ia tau betul bahwa Bunda sebenarnya banyak kesibukan, hanya saja sang Bunda menyempatkan diri untuk selalu mendengar keluh kesah putri sulung nya.
"Ting tinngg~ tok tok tok!" Terdengar suara bel berbunyi dan ada yang mengetuk pintu rumah Dira.
"Eh kamu Lif, ngagetin ajaa deh kirain siapa" ujar Dira yang terkejut saat membukakan pintu nampak Alif dihadapannya.
"Sini masuk" ujarnya lagi.
"Duduk dulu sini Lif nanti biar si Mbak buatin minum, kamu dari mana? Tanya Dira dengan raut wajah penasaran.
"Thankyou Dir, aku gak dari mana-mana. Emang sengaja aja dari rumah terus kesini nemuin kamu. Gimana, kamu baik-baik aja kan sepulang dari liburan?"
"Aku rasa, selama sama kamu aku pasti baik-baik aja deh. Dari dulu sampai sekarang rasanya selalu aman kalau sama kamu Lif"
Dari arah dapur terlihat Mbak Linda menghampiri Dira dan Alif yang sedang asyik mengobrol diruang tamu rumah Dira. Mbak Linda adalah seorang wanita paruh baya yang sudah lama bekerja dirumah Dira sejak Dira berusia 1 tahun.
