Chapter XXI

222 37 15
                                    

Pikiran Kyungsoo penuh, ia tidak tau harus memilahnya dari mana.

Semuanya terasa berputar dalam kepalanya, setiap kakinya melangkah kekalutannya bertambah ruah.
Beberapa kali ia hentikan langkah berbalik hendak memutar haluan, tapi di detik berikutnya ia mengubah pilihan.

Perkara pertengkarannya dengan Chanyeol siang tadi.

Setibanya mereka di pantai, Kyungsoo tidak memilih untuk bergabung bersama dengan yang lain untuk berenang di laut. Ia memilih untuk pergi ke kamar karena penat badannya sudah tidak bisa diajak kompromi.

Tidak seorang pun yang sadar bahwa sosok Chanyeol juga ikut menghilang di antara kerumunan rombongan piknik dadakan yang sedang asik berenang di laut.

Baru saja Kyungsoo hendak memejamkan mata saat itu, bel kamarnya berbunyi. Ia membuka mata dengan kesal, namun tetap diabaikannya.

Ketika matanya mencoba terlelap lagi, bel sialan itu berbunyi. Terus menerus bahkan makin brutal.

Kyungsoo bangkit dengan mengerang kesal, ia menuju pintu dengan garang lalu membuka pintu kasar.

"IYA, ADA APA!?" Sapanya dengan sangat sopan.

Suaranya menciut di ujung kalimat tak kala melihat sosok di ambang pintu.

"Chanyeol?" Ujarnya sedikit tidak percaya.

"Kita perlu bicara" balas Chanyeol sambil beranjak masuk.

Langkahnya terhenti oleh badan kecil Kyungsoo. "Jangan melewati batasan"

"Batasan apa yang aku punya?"

"Kau-" Kyungsoo menahan kalimatnya, ia menarik nafas panjang dan menghembuskan nya pelan. "Sudahlah, aku tidak ingin berbicara denganmu. Jadi pergi saja"

"Tapi aku mau"

"Chan, aku sangat lelah sekarang. Aku tidak bisa meladeni sikap kekanakan mu"

"Aku akan membantumu merasa lebih baik"

Chanyeol mengangkat badan Kyungsoo ke atas bahunya dengan mudah, lalu melenggang masuk dengan riang.

"Lepaskan aku dasar brengsek!" Ujar Kyungsoo terus meronta.

Beberapa kali ia melayangkan pukulan ke badan besar itu, namun Chanyeol tetap bergeming.

Kakinya mencoba menendang untuk membantu membebaskan badannya dari badan Chanyeol yang kokoh.

"Kau ini apa? Terminator?" Ujar Kyungsoo kesal perlawanannya tidak ada yang berhasil.

"Tidak bisakah kau tenang?" Chanyeol menahan badan Kyungsoo yang terus bergerak. Ia tidak ingin menjatuhkan makhluk kesayangannya itu.

"Bagaimana aku bisa tenang? Seekor gorila ingin menculik ku!"

Dahi Chanyeol mengkerut "se- seekor?" Gumamnya tidak percaya apa yang baru saja ia dengar.

Kyungsoo masih meronta, tapi Chanyeol mencoba tetap dengan lembut merebahkan badannya di atas tempat tidur ukuran king size itu. Ia mencoba langsung bangkit tapi dengan cepat Chanyeol menguncinya kembali dari atas.

"Lepaskan aku!" Ujar Kyungsoo penuh perintah.

"Tidak!"

"Kau!"

Buagh!

Dengan sengaja Kyungsoo menghantam kepala Chanyeol dengan kepalanya. Chanyeol merintih pandangannya kabur sesat.

Melihat ada celah untuk membebaskan diri, Kyungsoo sekali lagi menyerang perut Chanyeol sehingga membuat pria itu tersungkur ke bawah.

Kyungsoo bangkit dengan segera. Ia menatap garang ke arah Chanyeol yang masih tersungkur sambil memegangi perutnya.

Best (Boy) Friend - The Next ChapterWhere stories live. Discover now