Prolog

69.8K 3.4K 5
                                    

Ruangan yang sunyi dan terdapat banyak tetesan darah berceceran di lantai. Nampak Surai seorang perempuan yang terduduk lemas dengan tangan diikat di kedua sisinya. Keadaan yang memprihatinkan dan juga banyak luka disekujur tubuhnya. Bahkan untuk mengeluarkan suara pun sudah tidak bisa, hanya air mata yang membasahi pipi dan juga pandangan kosong yang terpancar.

Ia sangat menyesal sungguh, andai saja dulu ia tak gegabah dan tidak mengikuti omongan wanita licik itu pasti tidak akan seperti ini. Tapi apakah semua bisa diperbaiki??.

"Aku belum bisa membuat suami dan anakku bahagia Tuhan, maafkan aku "

Setelah itu pun perempuan tersebut menghembuskan nafasnya untuk terakhir kalinya.

~~~~~

Tak berselang lama terdengar langkah kaki seseorang mendekati ruangan, nampaklah seorang wanita dengan stelan pakaian hitam tak lupa kacamata yang bertengger manis diwajahnya. Dengan seringai yang tercetak dibibirnya.

Tawa puas yang menggema terdengar diruangan itu "hahaha menyedihkan"

Setelah mengucapkannya wanita itu pun pergi dari ruangan itu "bereskan sisa-sisa yang ada didalam, saya mau semua bersih tak tersisa" perintahnya pada orang suruhan yang masih menjaga tempat itu.

"Baik nona "

***********

whatt?? i'm mother?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang