The Masterpiece - 2

4.7K 365 13
                                    

"Kamu yakin tidak apa-apa? Auramu mendadak sendu setelah menceritakan tentang sosok inspirasimu itu, Jay-ya. Aku khawatir." ucap Manajer-nim.

Jay tersenyum tipis, "Tidak apa-apa, Manajer-nim. Aku hanya sedikit lelah saja. Setelah ini apakah masih ada jadwal?" ujar Jay mengalihkan topik.

Manajer-nim menggeleng pelan, "Kamu bisa beristirahat lagi. Nanti malam kalau sudah segar, kamu bisa menyalakan video-live untuk menyapa penggemar. Pasti mereka juga khawatir melihatmu menceritakan kisah itu."

Jay mengangguk setuju, "Baiklah, terimakasih, Manajer-nim.."

💥💥



Malamnya, Jay melakukam siaran langsung dari aplikasi streaming yang agensinya miliki. Ia menuruti ucapan Manajer-nim karena mengingat penggemarnya yang mungkin akan khawatir betulan.

Baru saja Jay melakukan siaran, penonton segera membludak dan memenuhi kolom komentar.

"Jay, kamu kemana saja? Kami rindu!"

Jay terkekeh singkat setelah membaca salah satu komentar penggemarnya itu.

"Aku tidak kemana-mana. Setelah interview selesai, aku membersihkan diri dan langsung tidur di rumah. Kalian sendiri bagaimana? Apa saja yang kalian lakukan hari ini?" tanya Jay ke arah kamera.

"Aku pergi ke kampus dan berpikir tentangmu seharian ini. Jika enam tahun lalu..berarti sebelum kamu kuliah kan?"

Jay terkejut akan komentar yang kebetulan ia baca itu. Ah, maksudnya adalah cerita Jay tentang Jungwon.

"Jangan banyak memikirkannya. Aku sudah baik-baik saja. Itu terjadi sudah sangat lama, aku menulis lagunya hanya untuk mengenang saja." jelas Jay berbohong.

Jay tersenyum lagi, "Apa lagunya bagus? Apa kalian menyukainya?" tanya pria itu.

"Sangat suka! Bahkan aku tidak sedang putus cinta, tapi rasanya aku ikut merasakannya."

"Aku sangat suka, Jay-yaa! Ceritanya persis seperti kisahku dan seseorang."

"Jay-yaa, apa mantan kekasihmu cantik?"

Lagi-lagi Jay terkejut sendiri. Mengapa ia begitu bodoh hingga tak sengaja membaca komentar seperti itu. Jay menggigit bibirnya, ia takut jika terus membahas cerita itu, mungkin Jungwon-nya bisa tak sengaja tahu.

Bagaimana jika Jungwon tak suka Jay membahas hubungan lama mereka?

Tapi Jay sudah terlanjur membaca komentar itu. Jay tak mungkin mengecewakan penggemarnya. Lagipula, kisahnya tak memalukan, bukan?

"Terimakasih karena selalu mendukungku dan karyaku.. Untuk pertanyaan terakhir tadi.. Hmmm, bagaimana ya.."

Jay tersenyum tipis, seketika gambaram wajah manis Jungwon menghinggapinya. Tanpa sadar pipinya merona. Andai Jay tahu, beberapa penggemarnya kini menahan gemas melihat bagaimana Jay menjadi salah tingkah tanoa ia sendiri sadari.

"Dia.. cantik. Sangat cantik. Walaupun dia laki-laki, tapi aku harus mengatakan kejujuran bahwa dia sangatlah cantik. Dia punya mata yang indah."

"Apa kalian benar-benar lost contact semenjak putus?"

short story : jaywon [✓]Where stories live. Discover now