Sweet Liar - 3

2.1K 162 15
                                    

((sebelum badai menyerang - related to heejake bromance chapter 20 : kiss))





"Emang kalau cowok-cowok yang pacaran tuh harus ngapain? Di luar kita nggak bisa nunjukin how we felt towards each other."

Jay memicing, betul juga apa yang si manis itu ucapkan.

"Tuh, nggak bisa jawab kan? Ya udah kenapa kita harus pacaran?"

Jay mengangkat kedua lengannya bak maling yang tertangkap basah.

"Okay, you win. Kali ini aku belum nyiapin balasam buat pertanyaan kamu. Kamu menang yang artinya kamu nolak aku. Gitu, kan?" ucap Jay dengan pasrah.

Jungwon menatap mata elang itu, "Dekat nggak harus pacaran." balasnya. Oh, ternyata ia tak ada niatan menolak pula.

"Pacaran artinya kamu punyaku, aku punyamu." sahut Jay, menurunkan lengannya dan meraih bahu Jungwon sehingga pria manis itu tegap menghadapnya.

"Kamu nggak mau jadi punyaku?"

"Mana ada kayak gitu kalau lo masih main sama cewek lain? Gue tahu Bang kalau lo masih sering gonta-ganti cewek, berita lama."

"Karena kamu nggak mau aku pacarin—"

"Bang Jay macarin gue tuh buat apa? Malah enak kayak gini kan lo bisa gonta-ganti bahan hiburan."

Damn, Jungwon menyerangnya dengan hujan fakta sedari tadi.

"Tapi sahabat-sahabatku udah tahu kita deket in romantic way? Kamu beda sama mereka. Mereka yang mau sama aku, akunya mau sama kamu, Won."

"Udah! Berhenti."

Jay menghela napasnya, "You like me too. Aku tahu." balasnya masih kekeuh mempertahankan opininya.

"Gue nggak—"

"Kalau sekali lagi kamu bilang nggak suka aku, aku cium."

"—suka sama lo."

"Okay."

Cup!


+++

Terimakasih pada Jake, kini Jay dapat mendapatkan momentum yang baik. Semenjak perdebatan mereka, Jay dan Jungwon tak saling bertemu. Barulah saat Jake mengajak keduanya untuk berwisata, Jay memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin.

Melihat situasi yang mulai sepi, Jay menarik Jungwon menjauhi Jake dan Sunghoon. Jungwon jelas kalah kuat dari Jay yang lebih besar darinya. Mereka berakhir masuk di salah satu bilik kamar mandi, dengan Jay yang menyudutkan Jungwon secara frustasi.

"Mau sampai kapan kamu jauhin aku?" tuntut pria Park dengan kesal.

"Apaan sih?" sungut Jungwon.

Jay menatap tajam pria Yang, "Kamu jauhin aku, Won. Kalau kamu nggak suka aku terus kenapa kamu bersikap kayak gini?"

"Karena lo bikin gue risih, ngerti?"

"I told you I'm not gay tho. Jangan bikin gue makin pusing sama perasaan gue ke elo."

Jungwon menghela napasnya dengan berat, ia sedikit terkejut bahwa Jay menggunakan kata ganti Gue-Lo kembali.

"Gue nggak bilang itu masalahnya." balas Jungwon, jujur saja, sedikit kecewa.

"Terus?" tuntut Jay. Ia menyentuh rahang Jungwon, menatapnya dalam demi mendapatkan kepercayaan pria manis itu. Jay mengikis jarak.

"Kalau lo nolak ciuman ini, gue nggak akan ngejar lo lagi." final Jay sebelum melumat bibir Jungwon.

Jungwon tak bisa berkutik, ia jujur menyukai sensasi sentuhan bibir tipis Jay yang lembut. Aroma parfum mahalnya yang menguar hebat tiap kali pakaian mereka bergesekan atau saat Jay memiringkan lehernya.

Jay meremat pinggul Jungwon, dengan ahli meraih kulit pria Yang di balik kausnya.

Jungwon membelalakkan matanya, ia segera mendorong Jay saat kesadaran itu menghampiri.

"We can't do this here!" panik Jungwon.

Suara Jay dan Jungwon saling bersahutan tanpa tahu bahwa Jake menguping (tak sengaja) di kamar mandi tersebut pasca ia melarikan diri dari Sunghoon.

"Why? We just kissed. Why I can't touch you?" bisik Jay frustasi.

"Just... you can't, Bang."

"You know that I like you, right? And I'm pretty sure you like me too."

"I'm sorry... about my sister. Gue yang salah udah jodoh-jodohin kalian. Awalnya, semua cuma bohongan aja karena gue masih takut dibilang deket sama lo, Bang. Tapi malah jadi kayak gini."

"Sssst, ssst, ssst... that's okay.."

"Gue nggak tahu, gue nggak pernah suka sama laki-laki. It's new to me and I'm scared."

"Won.. lo juga laki-laki pertama yang gue lirik. Gue juga takut lo nggak nyaman makanya gue cuma bisa deketin lo dengan dalih becandaan."

"Gue takut disangka aneh sama orang-orang.. Gay is weird, it's scary as well.."

"Kalau pacarannya sama gue, gue jagain dari siapapun dan apapun yang buat lo ngerasa gitu. I'm here because I want it."

Jungwon terlena lembutnya suara Jay. Ia tahu pria ini bersikap kasar di luaran sana, ia tahu Jay yang dikenal orang-orang adalah lelaki kaya dengan rekam jejak buruk bersama banyak perempuan.

"Terus.. gimana?" tanya Jungwon, takut-takut.

Jay mengusap pipi Jungwon, ia tersenyum manis nan tipis.

"Date me, Yang Jungwon." pintanya lembut.

Jungwon menarik ujung pakaian Jay erat. Menahan kesalnya pikiran mengenai pandangan orang terhadap Jay. Jay yang kasar, Jay yang suka bermain perempuan.

"Bang Jay masih sering kontakan sama banyak cewek." ucap Jungwon dengan raut tertekuk.

Jay menaikkan alisnya, dalam hati, Oh, jadi ini masalahnya? Ia dengan otomatis menarik dagu Jungwon agar menatapnya kembali. Tak akan ia biarkan tatapan cerah pria Yang lepas darinya.

"I'll stop doing shit with girls. I'm sorry.. okay?" ucap Jay lirih. Ia tersenyum dengan teramat manis saat menyadari raut Jungwon perlahan memerah.

"Promise?"  sahut Jungwon.

Jay mengangguk yakin, "Promise you, lil boy." balasnya sebelum kembali mengikis jarak dan membawa Jungwon dalam ciuman dalam yang kini lebih bermakna dari sebelumnya.

Hari itu, Jay dan Jungwon resmi berpacaran.
 




tbc.

short story : jaywon [✓]Where stories live. Discover now