Sweet Liar - 6

2.1K 141 13
                                    

The Deep Talk.


 


Untuk pertama kalinya Jungwon menginap di apartemen Jay setelah sekian lama ia meliburkan diri. Bukan apa-apa, dulu, ia memang beberapa kali pernah tidur disana sebelum mereka memiliki hubungan sebagai sepasang kekasih. Dulunya, Jungwon masih berpikir (dan denial) bahwa perasaannya kepada Jay tak lebih dari seorang teman, seorang senior, ataupun seorang kenalan dekat saja.

Namun semenjak mereka memilih meresmikan hubungan mereka, Jungwon tak pernah mau diajak menginap oleh laki-laki ini.

Alasannya sederhana.

Jungwon menyukai Jay dan sebaliknya. Rasa suka itu bisa salah membawa mereka pada sebuah kegiatan yang menurut Jungwon belum bisa ia lakukan dan tak mampu ia berikan pada Jay.

Jungwon laki-laki yang sehat, walaupun dirinya bukan hetero, tapi nafsunya pun jelas ada dan muncul ketika dipicu. Memandangi Jay yang seringkali menggodanya bukan suatu hal yang mudah. Jay punya banyak akal untuk membawa Jungwon ke intimasi yang intens, dan ia tak siap akan hal itu.

"It's been so long kamu nggak tidur di kasurku, kan? Terakhir kali....waktu kamu sakit perut nggak sih? Woah, kita bener-bener udah kenal sedekat itu."

Jay masih bersandar di kepala kasur sementara Jungwon terlentang menghadap langit-langit kamar Jay.

"Iya." jawab Jungwon singkat.

Jay menoleh pada kekasihnya, ia terkekeh geli, "Kamu cocok banget pakai piyamaku, Won. It's cute." pujinya seraya mencubit gemas pipi Jungwon.

Jungwon mendengus seraya menjauhkan pipinya dari tangan Jay.

Jay pun bergerak turun, ia ikut terlentang namun posisi tubuhnya ia miringkan agar dapat memandangi kekasihnya.

"Kamu tahu, kamu itu tercantik dari yang pernah aku pacarin." ucap Jay seraya memainkan jemarinya di wajah Jungwon.

Nah, ini yang Jungwon maksudkan. Sentuhan lamban yang Jay sangat ahli lakukan.

"Pacarmu banyak ya?" tanya Jungwon seraya menjauhkan tangan Jay dari wajahnya. Ia mana sanggup, bulu kuduknya hampir berdiri.

Jay mendecak, "I don't know. I used to go on a date with them, but not kind of dating actually. Just...casual?"

Jungwon meneliti wajah Jay yang nampak serius. Itu maksudnya Jay belum pernah resmi berkencan atau bagaimana?

"Jadi, maksudnya kamu tuh—"

"But there's a girl named Issa? or something like Lisa? Aku lupa namanya siapa, tapi dia satu-satunya yang bukan karena ketertarikan mau deketin, our family yang rencanain."

Jungwon langsung terdiam.

"Sering dijodoh-jodohin gitu soalnya dia sama aku seumuran, cuma kita sama-sama nggak mau. Aku nggak mau pacaran, dianya nggak mau kalau cuma komitmen. Ya udah, lepas."

"Enteng banget ya kamu ngomong." sahut Jungwon dengan senyuman tipis.

Jay menaikkan alisnya. Ia tersadar raut kesal Jungwon kembali terbit.

Ah, sepertinya ia terlalu banyak bercerita.

Jay meraih pinggang Jungwon dan mendekatkan dirinya. Ia kecupi bahu Jungwon dengan lembut, "Nggak perlu bahas yang dulu-dulu, mending fokus jalanin yang sekarang. Kamu sama aku kan jelas." ucapnya berusaha mengakhiri obrolan.

"Aku nggak pernah punya pacar. Kamu yang pertama. You're my first kiss, orang pertama yang gandeng tanganku di depan umum, meluk dan nyiumin area lain di tubuhku. You're always be my first time in anything."

"How lucky I am."

Jungwon menatap Jay, "Kamu udah pernah ngapain aja sama cewek-cewek kamu?" tanyanya serius.

Jay menelan ludahnya seketika. Mampus! batinnya merutuki diri.

"Kamu nggak perlu bohong. Aku udah denger banyak dari sana-sini soal kamu. Aku cuma mau confirm ke kamu langsung, mengingat kita udah pacaran sekarang."

Jay tak enak hati. Ia tahu Jungwon kesal saat menceritakan secuil kisahnya. Bagaimana respon pria Yang jika ia mengonfirmasi kenakalannya sebelum berkencan dengannya?

Jay pernah berciuman dengan perempuan? Jelas.

Jay pernah mengajak mereka minum-minum bersama? Jelas.

Jay pernah berkencan buta dengan perempuan? Oh, tak terhitung berapa kali ia melakukannya.

Dan... apakah Jay pernah meniduri mereka?



Sayangnya, iya, pernah.

"Apa yang kamu dengar, mungkin benar. Tapi itu dulu, Sayang. Sebelum aku ketemu kamu. Aku emang nggak pernah macarin mereka, karena aku emang nggak ngerasa butuh pasangan sebelum aku kenal kamu, Won. Aku udah nggak jajan lagi. Sumpah."

"Okay." balas Jungwon singkat.

Jay masih merasa bersalah, ia memeluk Jungwon erat, "Kamu yang pertama tidur di kasurku. Bahkan Jake sama Sunghoon nggak aku bolehin. Kamu yang pertama aku cium duluan. Kamu yang pertama bisa bikin aku deg-degan tanpa ngapa-ngapain. Kamu pacar pertamaku yang aku serius banget banget banget. Aku nggak pernah sampai tidur bareng sama mantan-mantanku, apalagi ke apartemenku, nggak pernah. Serius. Kamu bisa tanya ke Jake atau Sunghoon soal ini. Kamu bener-bener yang pertama."

"Emang kenapa aku yang pertama kamu bolehin?" tanya Jungwon seraya menatap Jay.

Jay mengerjapkan matanya, tak bisa menjawab. Ia sendiri tak tahu, selain jawaban karena ia serius dengan Jungwon, ia tak punya alasan lain.

"Ya, karena aku sayangnya sama kamu, seriusnya sama kamu. Aku sama mereka cuma main-main."

Jungwon menghela napasnya. Ia berbalik memunggungi Jay karena entah mengapa masih terganjal rasa kesal memgetahui Jay banyak melakukan hal tak senonoh dengan orang lain.

"Hei! Maafin aku, Won.. Kalau tahu aku bakal ketemu kamu, aku bakal jaga diri aku. Maaf kalau aku murahan banget." lirih Jay seraya menduselkan dirinya di balik punggung Jungwon.

"Won.. Kamu mau nerima aku yang masa lalunya jelek gini kan? Kamu nggak akan tinggalin aku kan? Aku janji bakal berubah buat kamu. Aku sayang kamu, Won. Aku nggak bohong. Kamu beda sama mereka."

Jungwon berusaha memejamkan matanya tanpa menjawab. Lagi-lagi perasaannya masih belum bisa mempercayai Jay seratus persen.

Jay dan segala yang ia miliki benar-benar membuat Jungwon merasa tak nyaman. Baginya, di dalam lubuk hati terdalamnya, ia merasa tak bisa memiliki Jay. Di pikiran Jungwon, ia merasa Jay dapat dengan mudah meninggalkannya. Bagi Jungwon, dirinya yang akan sangat merugi jika ia kalah dalam hubungan mereka.

Jungwon menyayangi Jay. Namun entah mengapa ia merasa tali yang mengikat mereka dalam hubungan ini begitu rapuh.




tbc.

short story : jaywon [✓]Where stories live. Discover now