LSK.1

246 154 117
                                    

-🎭 Happy reading 🎭-

Semoga Suka yaa!

-

Cuaca yang begitu indah menyapa pagi nya seorang gadis yang tengah berdiri didepan cermin lengkap dengan seragam sekolahnya, menenteng tas dipundak tak lupa rambutnya yang selalu ia gerai terlihat begitu Anggun nan cantik. sebuah jepitan kecil kupu kupu tertata disebelah kanan menambah kadar kecantikannya.

Pikirannya kalut merindukan kehadiran Sosok seorang ayah yang selalu berada disampingnya menjadikannya seperti seorang tuan putri kerajaan, pundak yang selalu menjadi tempat sandaran ternyaman disaat jahatnya dunia menerjang ekspetasi yang tidak pernah sesuai harapan.

Kini ada sosok seorang ayah namun hanya bisa memberikan luka dan trauma nyaris nyawa yang menjadi korban, tetapi sebesar apapun usaha ingin mengakhiri hidup jika bukan takdir tidak akan terjadi. hanya bisa menunggu kapan waktu tepatnya.

Tok tok tok...

Sebuah ketukan pintu menyadarkan pikirannya, dengan nafas berat ia melangkah untuk membuka knop pintu. Tepat dihadapannya berdiri seorang wanita paruh baya menatapnya sinis siap memberikan cacian dan umpatan pedas, bahkan seorang ibu yang dulunya lemah lembut memberikan kasih sayang dengan tulus bisa berubah drastis akibat lelaki bajingan itu.

"Dasar anak bodoh! cepat berangkat sekolah pulang cari kerjaan jangan seenaknya sudah diberi tumpangan, berharap mendapatkan uang dari saya!"

"Iya mah."sahutnya Dengan kepala yang menunduk, malas untuk meladeni nenek lampir yang berada dihadapannya hanya memberikan ucapan pedas.

"Cepat Keyla!" Sentak Asya lalu mendorong sang anak hingga terjatuh kelantai tak lupa menginjak kedua tangan Keyla dengan keras, berjalan meninggalkan Keyla yang meringis atas perlakuan ibunya tak absen jika ingin menyakiti fisiknya.

AERIS BIANTARA KEYLA nama lengkapnya terlalu lemah dalam segala hal, terpandang jelas dengan kebodohan. namun kecerdasannya tidak diragukan tampil dengan kesederhanaan walau terlihat dari keluarga mampu, mencari pekerjaan menetap disetiap pulang sekolah. kesehariannya hanya membantu para pedagang gerobak untuk mencari pelanggan Dengan hasil sedikit tapi mampu untuk ia jadikan tabungan untuk membangun sebuah cafe impian nya.

Hidup yang begitu hancur tidak ada lagi kehangatan dan keharmonisan keluarga, hanya perdebatan dan perkelahian sungguh muak. hidup macam apa ini tidak bisa kah sedikit saja kebahagiaan menyapa kalaupun bisa ingin selamanya merasakan kebahagiaan tanpa luka, tersenyum getir menatap sekeliling rumah yang begitu berantakan atas perlakuan manusia bodoh yang tidak memiliki sifat manusiawi.

🍁🍁🍁

Pulang pergi hanya menggunakan sepeda, tak ada motor ataupun mobil. fasilitas nya dicabut oleh sang ibu hanya tersisa sepeda berwarna biru muda, diantar sopir pun dilarang. Bulir-bulir peluh mulai membasahi wajah Keyla tak segan ia menggoes dengan kecepatan rata-rata untuk mengejar waktu, ia meringis betapa perih tangannya yang diinjak tanpa belas kasihan oleh seseorang yang seharusnya memberikan kelembutan.

Tepatnya sudah berada dibangunan megah  yang bertuliskan SMA DEWANTARA SCHOOL, akan tetapi gerbang sekolah lebih dahulu ditutup oleh satpam. Keyla menghela nafas lelah usahanya ternyata sia-sia sudah ia Pastikan selalu terlambat ingin membujuk pak Harto penjaga gerbang, ia tidak memiliki uang untuk menyogok andai saja uangnya berlimpah mungkin sudah sendok emas ia berikan.

Dengan langkah gontai Keyla menenteng sepedanya berbalik arah, Lebih baik mencari uang daripada membujuk satpam mata duitan itu membuang materi dan tenaga. menguntungkan orang pikirnya untuk mencari uang dengan jerit payah sendiri tanpa bantuan orang tua sangat mubazir, semoga saja usaha dan harapannya terwujud untuk memiliki cafe remaja yang unik nantinya.

Life Story : KEYLAWhere stories live. Discover now